3 Cara yang Efektif untuk Mengetahui Saraf Kejepit

cara mengetahui saraf kejepit

Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk mengetahui apakah Anda mengalami saraf kejepit atau tidak. Misalnya, apakah ketika membungkukkan badan, kemudian punggung terasa sakit? Atau ketika berdiri dan berjalan pinggang terasa nyeri dan kaki terasa lemah? Nah, inilah beberapa ciri dari saraf kejepit yang sebaiknya Anda waspadai. Kondisi yang dibiarkan tanpa pengobatan, lama kelamaan bisa semakin parah dan menimbulkan risiko kesehatan yang lebih buruk, seperti kelumpuhan bahkan kematian.

Mengapa Saraf Bisa Terjepit?

Saraf kejepit atau herniated nucleus pulposus (HNP) terjadi karena adanya tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, tulang rawan, tendon ataupun ligamen. Tekanan ini sangatlah tidak wajar sehingga mengganggu fungsi saraf. Fungsi saraf yang terganggu akan menimbulkan sejumlah gejala dan keluhan umum seperti nyeri. 

Banyak faktor yang dapat menyebabkan saraf kejepit, antara lain cedera, bertambahnya usia, postur tubuh yang buruk, sering mengangkat benda berat, kelainan tulang belakang (skoliosis) dan penyakit degeneratif (osteoarthritis, rheumatoid arthritis), maupun obesitas. 

Baca juga: Kenali Berbagai Penyebab Saraf Kejepit di Pinggang Belakang

Cara Mengetahui Saraf Kejepit

Sebenarnya ada banyak cara untuk mengetahui apakah Anda terkena saraf kejepit. Untuk memastikan kondisi yang dialami, lakukan hal-hal berikut ini.  

Kenali Gejalanya

Gejala yang muncul umumnya bervariasi pada penderitanya, tergantung dari apa penyebabnya, seperti:

  • Rasa nyeri menusuk dan tajam di bagian tubuh yang terkena gangguan
  • Nyeri menjalar yang disertai kebas dan kesemutan
  • Lemahnya otot dan sendi saat ingin melakukan aktivitas, seperti berdiri, berjalan ataupun berlari
  • Muncul sensasi nyeri seperti terbakar sehingga Anda mungkin merasa sangat kesakitan meskipun hanya duduk atau berbaring
  • Kesulitan mengontrol buang air kecil atau buang air besar
Baca Juga:  Penyebab Saraf Terjepit Akibat Obesitas dan Asupan Nutrisi yang Tak Seimbang

Berbagai hal tersebut merupakan indikator penting dalam mengetahui adanya gangguan pada saraf ini.  Jadi, jangan tunda pengobatan dan segeralah periksakan diri ke dokter ahli. 

Periksakan Diri ke Dokter

Saraf kejepit memang bisa membaik dengan sendirinya, namun terkadang rasa nyeri yang dibiarkan malah akan memperburuk kondisi kesehatan Anda. Untuk itu, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf dan lakukan pemeriksaan dini untuk penanganan yang tepat. 

Dokter akan melakukan anamnesis atau tanya jawab terkait riwayat kesehatan Anda. Kemudian melakukan sejumlah pemeriksaan fisik seperti meminta Anda untuk membungkuk atau memutar pinggang jika rasa nyeri muncul dari bagian punggung bawah. Atau dokter akan meminta untuk menggerakkan leher, bahu ataupun tangan jika rasa nyeri berasal dari leher. 

Pemeriksaan fisik seperti itu bertujuan untuk melihat seberapa parah gejala nyeri yang Anda alami. Namun, pemeriksaan fisik saja belumlah cukup. Dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosis penyakit. 

Pemeriksaan Penunjang untuk Menegakkan Diagnosis

Ada beberapa pemeriksaan penunjang (radiologis) untuk memastikan kondisi dan lokasi terjepitnya saraf, yaitu: 

  • X-Rays: Tes pencitraan ini menunjukkan posisi tulang pada tubuh apakah ada kerusakan atau ada tonjolan yang dapat menyebabkan saraf kejepit.
  • Electromyography (EMG): Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui kondisi otot, saraf ataupun keduanya. Dokter akan memasukkan jarum elektroda yang terhubung dengan mesin EMG, melalui lapisan kulit ke dalam otot. Tes ini akan mengevaluasi adanya aktivitas listrik pada otot saat kontraksi atau saat beristirahat. Hasilnya menunjukkan apakah ada kerusakan/ gangguan pada saraf dari otot di sekitarnya.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI): Prosedur pemeriksaan organ tubuh dengan memanfaatkan teknologi magnet dan gelombang radio. MRI merupakan lat bantu diagnosis dokter dalam mendapatkan hasil gambar organ, tulang, otot, saraf, dan jaringan lainnya dalam tubuh.
Baca Juga:  Awas, Pengeroposan Tulang Ternyata Bisa Berakibat Patah Tulang Belakang

Pengobatan Saraf Kejepit

Dengan berbagai cara tersebut, Anda tak perlu lagi khawatir karena saraf kejepit dapat terdiagnosa lebih awal sebelum menjadi parah. Anda bisa berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis bedah saraf kami di Lamina Pain and Spine Center. Lamina menggunakan metode pengobatan berteknologi tinggi tanpa operasi untuk mengatasi masalah saraf kejepit dan nyeri tulang belakang lainnya. 

PLDD atau Percutaneous Laser Disc Decompression merupakan salah satu metode terbaik yang kami gunakan. PLDD bekerja dengan memasukkan jarum khusus yang dialiri sunar laser sebesar 1200 Joule ke area tonjolan bantalan tulang. Energi panas ini bertujuan untuk mengempiskan atau mengecilkan bantalan tulang sehingga tidak lagi menekan saraf. 

Kelebihan PLDD yaitu minimal invasif, waktu tindakan yang singkat, kerusakan jaringan minimal, tanpa rawat inap dan  Anda bisa langsung beraktivitas pasca tindakan.

Jadi, jangan pernah abaikan saraf kejepit ya, karena kondisi ini ternyata bisa sangat mengganggu rutinitas sehari-hari. Yuk, chat dan hubungi kami sekarang untuk hidup bebas nyeri dan Anda bisa beraktivitas kembali!

Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Faisal, Sp.BS (Dokter Spesialis Bedah Saraf di Lamina Pain and Spine Center)

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer