6 Gejala Asam Urat yang Sebaiknya Anda Waspadai

Gejala Asam Urat yang Sebaiknya Anda Waspadai - Lamina Pain and Spine Center

Asam urat atau gout adalah kondisi medis yang terjadi akibat adanya penumpukan kristal asam urat di dalam sendi dan jaringan dalam tubuh. Gejala yang muncul bisa bervariasi, seperti rasa nyeri yang tajam, kekakuan dan peradangan pada bagian yang terkena. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan dr. Melsa Aprima, Sp.PD berikut ini.

Apa Itu Asam Urat?

Menurut dr. Melsa Aprima Sp. PD, dari Lamina Pain and Spine Center, asam urat adalah produk sampingan metabolisme yang dihasilkan ketika tubuh mencerna purin, senyawa yang ditemukan dalam makanan tertentu dan juga diproduksi oleh tubuh. 

Normalnya, asam urat larut dalam darah dan diekskresikan melalui ginjal. Namun, ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan efektif, kristal asam urat dapat menumpuk di dalam sendi, jaringan, dan organ tubuh lainnya, menyebabkan peradangan dan gejala asam urat.

Gejala Asam Urat

  • Nyeri Sendi: Nyeri sendi adalah gejala utama asam urat. Ini biasanya terjadi pada sendi jempol kaki, lutut, pergelangan kaki, atau siku. Nyeri ini bisa tiba-tiba muncul, intensitasnya dapat bervariasi dari ringan hingga sangat parah.
  • Bengkak dan Kemerahan: Sendi yang terkena asam urat dapat mengalami pembengkakan, kemerahan, dan panas. Ini adalah tanda-tanda peradangan akibat penumpukan kristal asam urat.
  • Nyeri Intens di Malam Hari: Nyeri akibat asam urat seringkali lebih intens pada malam hari, yang dapat mengganggu tidur.
  • Terbatasnya Gerak Sendi: Pada tahap yang lebih parah, asam urat dapat menyebabkan penurunan mobilitas pada sendi yang terkena.
Baca Juga:  Sering Nyeri Pinggang Belakang? Cari Tahu Penyebabnya Yuk!

Faktor Risiko Asam Urat

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami asam urat meliputi:

  • Makanan tinggi purin seperti daging merah, seafood, dan minuman beralkohol, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
  • Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas 
  • Riwayat keluarga dengan asam urat 
  • Penyakit seperti diabetes dan hipertensi 

Mengelola Gejala Asam Urat

Mengelola gejala asam urat sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Beberapa cara untuk mengatasi kondisi ini antara lain: 

  1. Menghindari makanan tinggi purin dan menjaga pola makan seimbang dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah.
  2. Minum banyak air membantu mengencerkan asam urat dalam darah dan memfasilitasi pengeluarannya melalui urin.
  3. Dokter dapat meresepkan obat-obatan anti inflamasi nonsteroid (NSAID) atau obat-obatan khusus asam urat untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
  4. Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan dapat membantu mengurangi gejala asam urat.
  5. Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan fleksibilitas sendi dan mengurangi risiko serangan asam urat.

Apabila Anda memiliki keluhan nyeri akibat asam urat dan tak kunjung membaik, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di Lamina Pain and Spine Center. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. 

Baca juga: Atasi Gejala Kolesterol Tinggi dengan Pemeriksaan Rutin di Lamina Pain and Spine Center

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa Itu Asam Urat?

Asam urat adalah produk sampingan metabolisme yang dihasilkan ketika tubuh mencerna purin, senyawa yang ditemukan dalam makanan tertentu dan juga diproduksi oleh tubuh.

Bagaimana Asam Urat Dapat Terjadi?

Normalnya, asam urat larut dalam darah dan diekskresikan melalui ginjal. Namun, ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan efektif, kristal asam urat dapat menumpuk di dalam sendi, jaringan, dan organ tubuh lainnya, menyebabkan peradangan dan gejala asam urat.

Baca Juga:  Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Saraf Kejepit?
Bagaimana Cara Mengatasi Asam Urat?

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengelola asam urat yaitu menghindari makanan tinggi purin, menjaga pola makan seimbang dan minum banyak air

***

Feature photo by freepik from Freepik

Share via:
Artikel Terkait
Promo Terbaru
Artikel Populer
Topik Populer