Sakit pinggang yang menjalar sampai ke kaki sering dianggap sebagai masalah otot biasa. Namun, jika rasa sakit ini disertai sensasi terbakar atau kesemutan, bisa jadi itu adalah gejala skiatika.
Jika Anda mengalami gejala skiatika, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Lamina Pain and Spine Center. Untuk informasi seputar penyakit dan jadwal konsultasi, silakan menghubungi nomor Whatsapp 0811-1443-599.
Daftar isi
- Apa Itu Skiatika?
- Sakit Pinggang Sampai ke Kaki Adalah Gejala Skiatika
- Mengapa Skiatika Sering Diabaikan?
- Cara Mengatasi Skiatika dengan Radiofrekuensi Ablasi
- Keuntungan Radiofrekuensi Ablasi untuk Mengatasi Skiatika
- Langkah-Langkah Persiapan Sebelum Melakukan Radiofrekuensi Ablasi
- Tips Mengatasi Skiatika di Rumah Sebagai Pendukung Pengobatan
- Mengatasi Masalah Skiatika di Lamina Pain and Spine Center
Apa Itu Skiatika?
Skiatika atau sciatic neuropathy adalah kondisi medis yang terjadi akibat penekanan atau iritasi pada saraf siatik, yaitu saraf terpanjang di tubuh manusia yang membentang dari punggung bawah hingga ke kaki.
Penyebab umum skiatika meliputi herniasi diskus (diskus yang bergeser), stenosis tulang belakang (penyempitan saluran tulang belakang), atau degenerasi tulang belakang.
Sakit Pinggang Sampai ke Kaki Adalah Gejala Skiatika
Gejala skiatika tidak hanya terbatas pada nyeri di area pinggang. Penderita sering mengalami rasa sakit yang tajam, seperti ditusuk, dan menjalar dari bagian bawah punggung hingga ke bokong dan tungkai.
Dalam beberapa kasus, rasa sakit ini dapat disertai mati rasa atau kesemutan di kaki. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berdampak pada mobilitas dan kualitas hidup seseorang
Mengapa Skiatika Sering Diabaikan?
Banyak orang menganggap skiatika sebagai masalah ringan yang akan hilang dengan sendirinya. Padahal, jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, skiatika dapat berkembang menjadi kondisi kronis.
Salah satu alasan mengapa skiatika sering diremehkan adalah karena gejalanya mirip dengan masalah otot atau ligamen lainnya, seperti peregangan berlebihan atau kekakuan.
Akibatnya, banyak orang hanya mengandalkan obat pereda nyeri tanpa mencari tahu penyebab utama masalah tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa skiatika bukanlah sekadar rasa sakit biasa. Iritasi saraf siatik yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan permanen jika tidak ditangani dengan benar.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara mengatasi skiatika secara efektif, salah satunya dengan teknologi modern seperti radiofrekuensi ablasi.
Cara Mengatasi Skiatika dengan Radiofrekuensi Ablasi
Radiofrekuensi ablasi (RFA) adalah prosedur medis non-bedah yang digunakan untuk mengobati nyeri kronis, termasuk skiatika.
Teknik ini bekerja dengan menggunakan gelombang radio untuk memanaskan dan menonaktifkan saraf yang bertanggung jawab atas rasa sakit. Tujuan utama RFA adalah mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa sakit dengan memblokir sinyal nyeri yang dikirim ke otak.
Prosedur ini dilakukan dengan bantuan panduan gambar, seperti sinar-X, untuk memastikan bahwa jarum elektroda ditempatkan dengan tepat di dekat saraf yang bermasalah.
Setelah jarum diposisikan, gelombang radio dilepaskan untuk menghasilkan panas yang menonaktifkan saraf secara sementara.
Efek penghilang rasa sakit dari RFA biasanya berlangsung selama 6 bulan hingga 2 tahun, tergantung pada kondisi pasien.
Keuntungan Radiofrekuensi Ablasi untuk Mengatasi Skiatika
Radiofrekuensi ablasi memiliki sejumlah keuntungan dibandingkan metode pengobatan tradisional. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Minimal Invasif : Tidak seperti operasi tulang belakang yang membutuhkan sayatan besar, RFA hanya memerlukan tusukan kecil untuk memasukkan jarum elektroda. Hal ini mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat waktu pemulihan.
- Efektivitas Tinggi : Banyak pasien melaporkan pengurangan nyeri yang signifikan setelah menjalani RFA. Beberapa bahkan mengalami penghilangan total rasa sakit selama periode tertentu.
- Tidak Memerlukan Rawat Inap : Prosedur ini biasanya dilakukan di klinik rawat jalan, sehingga pasien dapat pulang ke rumah pada hari yang sama.
- Alternatif untuk Operasi : Bagi pasien yang tidak cocok untuk operasi atau ingin menghindari prosedur invasif, RFA adalah solusi yang sangat baik.
- Dapat Diulang Jika Diperlukan : Jika rasa sakit kembali setelah beberapa waktu, prosedur ini dapat diulang tanpa efek samping jangka panjang.
Langkah-Langkah Persiapan Sebelum Melakukan Radiofrekuensi Ablasi
Sebelum menjalani prosedur RFA, ada beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan untuk memastikan keberhasilannya:
- Konsultasi dengan dokter : Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf atau bedah saraf untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin meminta tes pencitraan, seperti MRI atau CT scan, untuk mengidentifikasi lokasi saraf yang bermasalah.
- Tes nyeri saraf : Sebelum melakukan RFA, dokter mungkin akan melakukan tes blok saraf untuk memastikan bahwa saraf yang ditargetkan adalah penyebab utama rasa sakit.
- Persiapkan fisik dan mental : Pastikan tubuh Anda dalam kondisi baik sebelum prosedur. Hindari konsumsi obat pengencer darah beberapa hari sebelumnya, kecuali disarankan lain oleh dokter.
- Pahami risiko dan manfaat : Seperti halnya prosedur medis lainnya, RFA memiliki risiko kecil, seperti infeksi atau kerusakan saraf. Diskusikan semua kemungkinan ini dengan dokter Anda agar Anda dapat membuat keputusan yang tepat.
Tips Mengatasi Skiatika di Rumah Sebagai Pendukung Pengobatan
Selain menjalani RFA, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu mengurangi gejala skiatika:
- Kompres dingin atau hangat : Mengompres area yang sakit dengan es atau bantalan hangat dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri
- Latihan peregangan : Beberapa gerakan yoga, seperti Child Pose, Cobra Pose, dan Cat/Cow Pose, dapat membantu meregangkan otot dan meredakan tekanan pada saraf skiatik.
- Memperhatikan postur tubuh : Postur tubuh yang buruk dapat memperburuk skiatika. Pastikan Anda duduk tegak dan menghindari posisi yang memberikan tekanan berlebih pada punggung bawah
- Berolahraga secara teratur: Aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki atau berenang, dapat membantu memperkuat otot punggung dan meningkatkan fleksibilitas.
- Minum obat pereda nyeri : Jika rasa sakit terasa sangat mengganggu, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau paracetamol.
Mengatasi Masalah Skiatika di Lamina Pain and Spine Center
Lamina Pain and Spine Center menawarkan solusi medis terdepan dengan pendekatan non-bedah untuk mengatasi keluhan nyeri tulang belakang, seperti skiatika.
Dengan memanfaatkan teknologi canggih, seperti teknik Joimax yang minimal invasif, klinik ini mampu memberikan hasil pengobatan optimal tanpa perlu melalui operasi besar.
Teknologi ini dirancang untuk meredakan peradangan, memperbaiki fungsi tulang belakang, serta meminimalkan risiko komplikasi pasca-prosedur.
Sebagai pelopor dalam penanganan nyeri tulang belakang di Indonesia, Lamina Pain and Spine Center telah berhasil menangani lebih dari puluhan ribu pasien dengan berbagai kondisi yang kompleks.
Reputasi klinik ini tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga menjadi salah satu pusat pengobatan tulang belakang yang terkemuka di Asia Tenggara. Keberhasilannya didukung oleh tim dokter spesialis yang ahli serta layanan menyeluruh mulai dari diagnosis hingga rehabilitasi.
Selain prosedur medis, Klinik Lamina juga menawarkan program pemulihan holistik yang mencakup fisioterapi dan latihan personalisasi.
Program ini bertujuan untuk membantu pasien mengembalikan mobilitas tubuh dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Setiap rencana pemulihan disesuaikan dengan kebutuhan individu, sehingga setiap pasien mendapatkan perhatian yang tepat sesuai kondisinya.
Bagi Anda yang mengalami masalah tulang belakang seperti saraf kejepit atau stenosis spinal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan para ahli di Lamina Pain and Spine Center.
Klinik ini menawarkan solusi pengobatan modern tanpa operasi, yang telah terbukti efektif membantu banyak orang kembali beraktivitas normal.
Untuk informasi lebih lanjut seputar layanan pengobatan dan pemesanan janji konsultasi, hubungi tim Lamina Pain and Spine Center melalui nomor Whatsapp 0811-1443-599.
Dapatkan penanganan medis profesional dengan teknologi terkini untuk kenyamanan dan kesembuhan Anda!
***
Feature photo by Freepik