Saraf Kejepit: Gejala, Penyebab dan Pengobatan Efektif Tanpa Operasi di Jakarta

mengalami nyeri punggung saat bekerja, kenali gejala, penyebab dan cara mengobati saraf kejepit di Lamina

Saraf kejepit atau HNP (Herniated Nucleus Pulposus) adalah kondisi dimana adanya tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, baik itu tulang, otot, tendon ataupun ligamen. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala nyeri yang bervariasi dan harus segera ditangani karena bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen hingga kelumpuhan.

Apa itu saraf kejepit

Saraf kejepit (Pinched Nerve) adalah kondisi dimana ketika jaringan seperti cakram tulang belakang atau tulang menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, tetapi paling sering di tulang belakang, leher (servikal) dan pinggang (lumbal). Dalam istilah medis, kondisi ini sering disebut herniated disc atau slipped disc.

Saraf terjepit juga sering berkaitan dengan masalah seperti stenosis spinal atau radikulopati.

Gejala saraf kejepit

Gejala saraf kejepit bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi saraf mana yang mengalami tekanan atau jepitan. Berikut beberapa gejala atau ciri-ciri saraf kejepit yang umum dirasakan oleh si penderita, antara lain:

1. Nyeri yang menjalar

Saraf kejepit di leher, gejala nyeri dapat menjalar hingga ke sisi ibu jari tangan disertai kelemahan otot. Rasa nyeri juga sering dirasakan dari lengan atas hingga ke jari tengah dan juga bisa menyebar dari depan bahu ke sisi lengan.

Sementara pada saraf kejepit di punggung bawah atau pinggang, penderita sering merasakan nyeri pada bokong yang menjalar ke bagian belakang kaki, kondisi ini dikenal sebagai sciatica.

Ilustrasi saraf kejepit pada tulang belakang

2. Mati rasa dan kebas

Pada saraf kejepit di leher, penderita sering merasakan kebas, kesemutan atau baal pada jari kelingking, jari manis, hingga jari tengah. Gejala mati rasa juga bisa muncul akibat saraf kejepit di pinggang, terutama ketika duduk dalam waktu lama.

Kondisi lain seperti Carpal Tunnel Syndrome juga dapat menimbulkan sensasi mati rasa dan kebas, sehingga pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan diagnosis yang tepat.

3. Kelemahan otot

Gejala lemah otot pada penderita saraf kejepit sering kali menjadi salah satu tanda utama yang dirasakan. Penderita mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mengangkat benda, berjalan, atau bahkan menahan posisi tubuh.

Adapun tanda-tanda saraf kejepit lain yang sering muncul, antara lain:

  • Tidak tahan buang air kecil.
  • Sensasi terbakar pada kaki.
  • Sensasi tertusuk atau seperti kesetrum listrik.
  • Kekakuan atau kejang otot.

👉 Jangan abaikan gejala ringan yang bisa jadi pertanda saraf kejepit. Konsultasi sekarang sebelum terlambat!

Penyebab saraf kejepit

Berikut beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab saraf terjepit, antara lain:

  • Cedera di tulang belakang akibat olahraga atau kecelakaan.
  • Radang sendi atau arthritis.
  • Tekanan berlebih akibat gerakan berulang.
  • Postur tubuh yang buruk saat duduk bekerja atau berdiri.
  • Mengangkat beban berat dengan tumpuan yang salah.
  • Herniasi diskus, adanya masalah pada salah satu bantalan tulang belakang yang disebut diskus.
  • Stenosis spinal, terjadi ketika ruang di dalam tulang belakang terlalu sempit.
  • Carpal tunnel syndrome, adalah kondisi yang disebabkan oleh tekanan saraf di carpal tunnel pergelangan tangan.

Selain itu ada beberapa orang yang memiliki faktor risiko lebih besar untuk menderita saraf kejepit, diantaranya:

  • Pengidap diabetes.
  • Obesitas dan penderita edema.
  • Orang yang jarang berolahraga atau bergerak (sedentary life).
  • Berusia lanjut. Orang yang berusia di atas 50 tahun paling mungkin mengalami saraf terjepit.
  • Penderita penyakit di kelenjar tiroid.
  • Ibu hamil.

👉 Baca juga: Waspadai Pengapuran Tulang Belakang Sebagai Penyebab Saraf Kejepit

Cara diagnosis saraf kejepit

Agar diagnosis syaraf kejepit lebih akurat, dokter spesialis saraf kejepit akan membuat rencana penanganan yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien. Berikut diantaranya:

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pada penderita saraf terjepit merupakan langkah penting untuk mengevaluasi tingkat keparahan kondisi tersebut. Pemeriksaan fisik biasanya meliputi pengamatan postur tubuh, gerakan dan tes kekuatan otot untuk menilai area yang terdampak.

2. Tes pencitraan

Metode yang umum digunakan adalah MRI (Magnetic Resonance Imaging), yang mampu menampilkan jaringan lunak dengan detail tinggi.

CT-scan (Computed Tomography) juga sering digunakan, terutama untuk melihat kondisi tulang belakang. Selain itu, tes pencitraan seperti X-ray dapat membantu mengevaluasi kerangka tulang.

3. Elektromiografi (EMG)

Elektromiografi (EMG) merupakan prosedur diagnostik yang penting dalam penanganan saraf kejepit, karena dapat membantu menilai fungsi otot dan saraf secara lebih detail.

Pengobatan efektif saraf kejepit

Berikut beberapa faktor alasan kenapa kita perlu pengobatan efektif saraf terjepit, antara lain:

  • Mengurangi risiko kerusakan saraf permanen bila dibiarkan.
  • Menghindari hilangnya fungsi sensorik dan motorik.
  • Menghindari penurunan kualitas hidup (sulit berjalan, tidur terganggu).
  • Menghindari nyeri kronis yang bisa menjalar ke tangan/kaki.
  • Menghindari gangguan buang air besar/kecil (cauda equina syndrome).
  • Memberikan solusi yang mampu mencegah operasi besar.

👉 Baca juga: Pengobatan Efektif Saraf Kejepit Tanpa Operasi di Jakarta

Di Lamina Hospital – Jakarta, kami menyediakan berbagai metode pengobatan efektif saraf kejepit komprehensif, baik konservatif maupun intervensi medis, dengan teknologi terbaru dan modern serta di dukung oleh dokter spesialis berpengalaman.

Berikut beberapa metode pengobatan saraf terjepit yang ada di Lamina Hospital:

A. Metode terapi konservatif

  • Fisioterapi → latihan khusus memperbaiki postur dan memperkuat otot penopang tulang belakang.
  • Obat Pereda Nyeri dan Antiinflamasi → untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
  • Istirahat & Perubahan Gaya Hidup → menjaga berat badan ideal, ergonomi kerja.

B. Metode terapi intervensi minim invasif

Metode ini direkomendasikan bagi pasien yang tidak membaik dengan obat atau fisioterapi. Beberapa di antaranya:

  • Injeksi epidural steroid → mengurangi peradangan saraf.
  • Proloterapi → teknik pengobatan non-bedah yang menggunakan suntikan untuk merangsang penyembuhan alami tubuh pada area sendi, ligamen, atau tendon yang mengalami nyeri atau cedera.

C. Metode intervensi medis modern

joimax solusi sembuh total dari saraf kejepit

1. Joimax

Joimax adalah teknologi canggih asal Jerman yang terbukti efektif dalam mengatasi masalah tulang belakang, khususnya saraf terjepit. Prosedur ini lebih minim invasif sehingga memungkinkan dokter melakukan tindakan melalui satu sayatan kecil dengan bantuan alat endoskopi dan kamera khusus berukuran mikro.

  • Tindakan minimal invasif tanpa memerlukan operasi.
  • Tidak merusak jaringan di sekitarnya.
  • Tidak mengganggu kestabilan struktur tulang belakang.
  • Minim risiko dan komplikasi.
  • Waktu tindakan hanya 30-45 menit.
  • Tanpa rawat inap dan proses penyembuhan cepat.
  • Tingkat keberhasilan tinggi mencapai 95%.

2. BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery)

BESS adalah prosedur endoskopi yang menggunakan dua sayatan sebagai pintu masuk untuk kamera khusus dan alat dekompresi endoskopi. Prosedur ini merupakan tindakan non bedah yang bertujuan untuk mengatasi saraf terjepit dan masalah tulang belakang.

3. Laser PLDD

PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression) adalah alternatif lain dalam pengobatan syaraf kejepit tanpa operasi. Cara kerjanya yaitu dengan memanfaatkan energi panas dari sinar laser yang disuntikkan untuk mengempiskan tonjolan bantalan tulang yang menekan saraf.

4. Radiofrekuensi Ablasi

Radiofrekuensi ablasi (RFA) merupakan terapi intervensi yang bekerja dengan mengalirkan energi listrik dari gelombang radio untuk memanaskan bagian saraf yang sakit. Tujuannya untuk memblok lapisan pembuluh saraf agar tidak mengirimkan sinyal nyeri.

5. St.Cox Catheter

St.Cox Catheter merupakan jenis epidural catheter untuk menghantarkan obat-obatan dengan memasukkan kateter berukuran mikro ke dalam rongga tulang belakang. Tujuannya untuk menghilangkan rasa nyeri akut ataupun kronis akibat adanya kerusakan pada tulang belakang serta mengurangi peradangan.

6. ESI (Epidural Steroid Injection)

Epidural Steroid Injection (ESI) merupakan prosedur medis yang dilakukan dengan cara menyuntikkan steroid ke dalam rongga epidural. Tujuannya yaitu untuk mengatasi nyeri akut ataupun nyeri kronis pada tulang belakang.

7. Kyphoplasty

Kyphoplasty atau baloon kyphoplasty bekerja dengan cara menyuntikkan semen khusus ke area tulang yang mengalami fraktur. Hasilnya dapat langsung dirasakan setelah semen disuntikkan dan langsung mengeras. Tulang kembali ke posisi awal, lebih kuat, dan bertahan seumur hidup.

👉 Baca juga: Biaya Pengobatan Saraf Kejepit

Pencegahan saraf kejepit

Berikut beberapa tips khusus yang bisa diterapkan untuk menghindari saraf terjepit:

  • Melakukan peregangan secara teratur, dan rutin berolahraga.
  • Menjaga postur tubuh, seperti menghindari posisi membungkuk, duduk terlalu lama, atau tidur dalam posisi yang tidak nyaman.
  • Perhatikan teknik mengangkat beban berat.
  • Istirahat yang cukup.
  • Menjaga berat badan.
  • Hindari gerakan mendadak.

Tanda saraf kejepit sudah parah

Berikut adalah beberapa tanda saraf terjepit sudah parah:

  1. Nyeri yang tak tertahankan: Nyeri intens dan tidak mereda dengan pengobatan biasa.
  2. Kelemahan otot: Kelemahan pada area tubuh yang dipengaruhi oleh saraf yang terjepit, seperti kesulitan mengangkat anggota tubuh atau berdiri.
  3. Kehilangan sensasi: Mati rasa atau kesemutan yang berlangsung lama, terutama di lengan atau kaki.
  4. Masalah kandung kemih atau usus: Kesulitan mengontrol kandung kemih atau usus, seperti inkontinensia.

Jika Anda mengalami salah satu gejala saraf kejepit seperti di atas, segera konsultasikan ke Lamina Pain and Spine Center yang memiliki tim dokter ahli berpengalaman dengan dukungan teknologi modern.

FAQ

Apakah saraf kejepit bisa sembuh total tanpa operasi?
Ya, sebagian besar kasus bisa ditangani tanpa operasi melalui terapi konservatif dan intervensi medis modern.

Apakah saraf kejepit berbahaya?
Iya. Jika tidak ditangani dengan benar, saraf kejepit bisa komplikasi kesehatan yang serius seperti kelumpuhan, kandung kemih dan usus tidak berfungsi sempurna, sensasi mati rasa yang semakin buruk.

Berapa lama waktu penyembuhan saraf kejepit?
Tergantung tingkat keparahan. Bisa 2–6 minggu dengan terapi tepat.

Apakah olahraga aman untuk penderita saraf kejepit?
Ya, dengan bimbingan fisioterapis. Hindari aktivitas berat yang memberi tekanan pada tulang belakang.

Di mana tempat pengobatan saraf kejepit terbaik di Jakarta?
Lamina Pain and Spine Center, Jakarta, menyediakan berbagai metode pengobatan dengan teknologi modern dan didukung oleh tim dokter berpengalaman.

Sumber

Facebook
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer