Apa Hubungan Antara Hipotiroidisme dan Saraf Kejepit?

hipotiroidisme saraf kejepit

Jika mendengar tentang hipotiroidisme, sebagian besar dari kita mungkin lebih mengenalnya sebagai gangguan pada kelenjar tiroid yang memperlambat metabolisme tubuh.

Namun, yang sering terlewat adalah bahwa hipotiroidisme ternyata juga bisa memicu komplikasi lain yang tidak kalah mengganggu, salah satunya adalah risiko saraf kejepit. 

Bagaimana ini bisa terjadi, dan apa saja langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau mengelola risiko ini? Mari kita bahas lebih lanjut di artikel berikut.

Apa Itu Hipotiroidisme?

Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid kita tidak cukup memproduksi hormon tiroid yang dibutuhkan tubuh. 

Hormon ini sangat penting karena berperan besar dalam menjaga metabolisme tubuh, suhu tubuh, hingga energi yang kita rasakan setiap hari. Ketika hormon ini berkurang, maka tubuh bisa menjadi lemah dan berisiko terkena penyakit. 

Gejala yang umum muncul antara lain mudah lelah, berat badan yang sulit turun, kulit kering, hingga rasa dingin yang terus-menerus.

Namun, selain gejala-gejala yang umum, hipotiroidisme juga dapat mempengaruhi sistem saraf dan otot kita secara tidak langsung. Inilah yang membuatnya bisa meningkatkan risiko saraf kejepit.

Bagaimana Hipotiroidisme Dapat Meningkatkan Risiko Saraf Kejepit?

Berikut adalah beberapa cara hipotiroidisme dapat menjadi penyebab saraf kejepit:

  1. Peradangan pada Saraf dan Otot
    Ketika kadar hormon tiroid rendah, peradangan dalam tubuh bisa meningkat. Peradangan ini dapat menyebabkan jaringan di sekitar saraf menjadi bengkak dan menekan saraf-saraf tertentu. Salah satu contoh umum adalah carpal tunnel syndrome atau sindrom lorong karpal, di mana saraf di pergelangan tangan tertekan sehingga menyebabkan nyeri dan kesemutan pada tangan.
  2. Penumpukan Cairan di Jaringan Tubuh
    Hipotiroidisme juga sering menyebabkan retensi cairan atau penumpukan cairan di dalam jaringan tubuh. Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada saraf, terutama di area tubuh yang sempit, seperti pergelangan tangan dan leher. Saat tekanan meningkat, saraf menjadi lebih rentan terhadap tekanan dan terjepit.
  3. Lemahnya Otot Pendukung Sendi
    Otot-otot yang lemah dan tidak stabil akibat hipotiroidisme juga dapat memberikan tekanan tambahan pada saraf di sekitarnya. Lemahnya otot pendukung ini membuat sendi kurang stabil dan meningkatkan risiko cedera yang bisa memicu saraf kejepit.
Baca Juga:  Ciri Saraf Terjepit Pergelangan Tangan Atau CTS

Gejala Saraf Kejepit Pada Penderita Hipotiroidisme

Beberapa gejala saraf kejepit yang sering terjadi pada penderita hipotiroidisme antara lain:

  • Nyeri tajam di area tertentu, misalnya pergelangan tangan, leher, atau punggung bawah
  • Kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar pada bagian tubuh tertentu
  • Kelemahan otot di area yang terdampak, yang dapat mengganggu mobilitas
  • Sulit melakukan gerakan sederhana seperti menggenggam atau berjalan

Tips Mengelola Hipotiroidisme untuk Mengurangi Risiko Saraf Kejepit

Meskipun terdengar menakutkan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengelola hipotiroidisme sekaligus mengurangi risiko saraf kejepit:

  1. Perawatan Medis yang Konsisten
    Mengonsumsi obat pengganti hormon tiroid sesuai resep dokter adalah langkah utama untuk mengelola hipotiroidisme. Ini membantu menjaga kadar hormon dalam tubuh tetap seimbang dan mengurangi dampak buruk pada saraf.
  2. Konsumsi Makanan yang Mendukung Kesehatan Tiroid
    Nutrisi seperti selenium, zinc, dan yodium sangat bermanfaat untuk kesehatan tiroid. Sertakan makanan seperti ikan laut, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan sayuran hijau untuk mendukung fungsi tiroid.
  3. Jaga Berat Badan Ideal dan Aktif Bergerak
    Hipotiroidisme sering membuat berat badan lebih sulit dikontrol. Cobalah berolahraga secara teratur untuk mengurangi beban pada otot dan sendi. Ini juga membantu mengurangi tekanan pada saraf di tubuh.
  4. Latihan Peregangan dan Kekuatan
    Latihan-latihan ringan seperti yoga dan pilates dapat membantu memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas sendi, sehingga mengurangi tekanan pada saraf.
  5. Istirahat yang Cukup dan Menghindari Stres Berlebih
    Stres dan kurang tidur dapat memperburuk peradangan di tubuh. Dengan cukup istirahat, tubuh memiliki kesempatan untuk memperbaiki jaringan dan mengurangi risiko komplikasi seperti saraf kejepit.

Hipotiroidisme memang bisa memicu berbagai komplikasi, termasuk saraf kejepit, namun dengan pendekatan yang tepat, risikonya bisa dikendalikan. 

Baca Juga:  Apa Itu Spinal Stenosis?

Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala hipotiroidisme, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan mendiskusikan langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil. 

Dengan perawatan yang tepat, tubuh akan lebih kuat dan risiko komplikasi pun bisa diminimalkan. Ingat, kesehatan tubuh kita adalah aset yang tak ternilai, jadi penting untuk menjaga dan merawatnya sebaik mungkin.

Kapan Harus Berkonsultasi?

Jika gejala nyeri semakin memburuk dan sudah mengganggu aktivitasmu, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Lamina.

Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi hipotiroidisme yang kamu alami dan gejala saraf kejepit yang dirasakan.

Kamu akan diarahkan ke dokter spesialis penyakit dalam kami di Klinik Lamina dan kemudian ke dokter spesialis bedah saraf untuk diagnosis selanjutnya jika terdapat masalah pada saraf. 

Dengan diagnosis yang akurat, dokter akan menentukan penanganan yang sesuai dengan kondisi medismu.

Jika membutuhkan konsultasi untuk masalah saraf kejepit dan nyeri tulang belakang lainnya, segeralah buat janji via Whatsapp ke nomor 0811-1443-599.

Klinik Lamina berlokasi di Mampang dengan cabang yang tersebar di Cibubur, Kuningan, dan Pulomas.

Lamina juga menyediakan layanan telekonsultasi dan layanan ambulans untuk membantu memudahkan pasien yang terkendala jarak.

Untuk mengecek jadwal praktik dokter dan konsultasi, silakan klik di sini.

***

Sumber foto: Freepik

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer