Saraf Kejepit Leher Akibat Penggunaan Gadget: Pentingnya Kesadaran dan Pencegahan

saraf kejepit leher akibat penggunaan gadget - Lamina Pain and Spine Center

Penggunaan gadget telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital saat ini. Namun, penggunaan yang berlebihan dan tidak benar dapat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, termasuk saraf kejepit di leher. 

Apa itu Saraf Kejepit di Leher?

Saraf kejepit di leher adalah kondisi di mana saraf di daerah leher mengalami tekanan atau iritasi akibat postur yang tidak tepat atau gerakan yang berulang saat menggunakan gadget. 

Faktor Risiko Penggunaan Gadget yang Berlebihan

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit di leher. Faktor-faktor risiko meliputi:

  • Postur yang buruk saat menggunakan gadget, seperti membungkuk atau membungkukkan kepala terlalu jauh ke depan.
  • Penggunaan gadget dalam jangka waktu yang lama tanpa istirahat yang cukup.
  • Gerakan yang berulang, misalnya mengetik secara berlebihan pada gadget.
  • Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga

Gejala Saraf Kejepit di Leher

Beberapa gejala umum yang dapat muncul meliputi:

  • Nyeri atau kaku di leher, bahu, dan lengan.
  • Kesemutan atau mati rasa di daerah sekitar leher dan lengan.
  • Lemahnya otot di sekitar leher, bahu, atau lengan.
  • Gangguan tidur atau kesulitan berkonsentrasi.

Pengobatan Saraf Kejepit di Leher dengan CESSYS (Cervical Endoscopic Surgical System)

CESSYS atau Cervical Endoscopic Surgical System adalah teknik bedah minimal invasif yang terbukti efektif untuk mengobati saraf kejepit di leher

Baca Juga:  Sakit Kepala Bagian Belakang (Neuralgia Oksipital) Apa Penyebabnya?

Prosedur CESSYS bekerja dengan menggunakan alat bedah mikro yang terintegrasi, sehingga dokter dapat menghilangkan faktor penyebab saraf kejepit, seperti cakram yang menonjol atau jaringan yang meradang.

Keunggulan CESSYS

  • Pengobatan Minimal Invasif

Hanya membutuhkan satu sayatan kecil dengan kerusakan jaringan yang lebih sedikit daripada prosedur bedah terbuka tradisional.

  • Pemulihan yang Lebih Cepat 

Karena ukuran sayatan yang kecil, waktu pemulihan setelah prosedur CESSYS biasanya lebih singkat dibandingkan dengan bedah terbuka.

  • Visualisasi yang Lebih Baik

Endoskop yang digunakan dalam CESSYS memberikan visualisasi langsung yang akurat, memungkinkan dokter untuk melihat dengan jelas daerah yang terkena saraf kejepit dan melakukan tindakan yang tepat.

  • Minim Risiko Komplikasi

Metode CESSYS tidak merusak jaringan di sekitar saraf sehingga lebih aman dan mengurangi risiko terjadi komplikasi.

Dengan berbagai kelebihan teknologi endoskopi Joimax yang berasal dari Jerman ini, nyeri yang anda rasakan akan segera pulih dan anda dapat langsung beraktivitas  kembali seperti biasa tanpa perlu khawatir.

Silakan berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf kami di Lamina Pain and Spine Center dengan menghubungi nomor 021-7919-6999 atau chat via whatsapp ke 0811 1443 599.

Baca juga: Saraf Kejepit di Leher Belakang, Apa Penyebabnya?

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa Itu Saraf Kejepit Leher?

Saraf kejepit di leher adalah kondisi di mana saraf di daerah leher mengalami tekanan atau iritasi akibat postur yang tidak tepat atau gerakan yang berulang saat menggunakan gadget.

Apa Saja Gejala Saraf Kejepit?

Beberapa gejalanya meliputi: 1. Nyeri atau kaku di leher, bahu dan lengan 2. Kesemutan atau mati rasa di daerah sekitar leher dan lengan 3. Lemahnya otot di sekitar leher, bahu dan lengan 4. Gangguan tidur atau kesulitan berkonsentrasi

Baca Juga:  Telapak Kaki Sakit dan Nyeri Punggung Bersamaan, Apa Ya Penyebabnya?

Apa Itu Endoskopi CESSYS?

CESSYS atau Cervical Endoscopic Surgical System adalah teknik bedah minimal invasif yang terbukti efektif untuk mengobati saraf kejepit di leher. Prosedur CESSYS bekerja dengan menggunakan alat bedah mikro yang terintegrasi, sehingga dokter dapat menghilangkan faktor penyebab saraf kejepit, seperti cakram yang menonjol atau jaringan yang meradang.

Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari

Share via:
Artikel Terkait
Promo Terbaru
Artikel Populer
Topik Populer