Obat syaraf kejepit digunakan untuk mengatasi keluhan akibat saraf kejepit. Pemberian obat ini, merupakan tahap awal penanganan sebelum melakukan penanganan lainnya.
Syaraf kejepit dapat menyebabkan nyeri atau rasa sakit yang tak tertahankan pada penderitanya, sehingga terkadang memerlukan obat untuk membantu mengurangi gejala saraf terjepit. Ada beragam obat syaraf kejepit dengan cara kerja yang berbeda-beda. Agar memiliki hasil yang maksimal, terkadang memerlukan kombinasi metode pengobatan lain.
Daftar Obat Syaraf Kejepit
1. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Merupakan kelompok obat untuk membantu mengatasi nyeri akibat saraf terjepit. Contoh obat golongan ini adalah ibuprofen.
2. Antiinflamasi steroid (kortikosteroid)
Obat ini juga dapat membantu penderita saraf kejepit untuk mengurangi nyeri. Obat jenis ini tersedia dalam bentuk obat minum atau melalui suntikan. Misalnya, prednison dan prednisolone.
3. Antikonsulvan
Selain dapat membantu untuk mengatasi kejang, obat antikonsulvan juga bisa untuk membantu meredakan nyeri syaraf, termasuk syaraf kejepit. Contoh dari obat ini, antara lain carbamazepine, oxcarbazepine, dan lamotrigine.
4. Antidepresan
Obat jenis ini tidak hanya untuk pasien penderita gangguan psikologis, tapi bisa juga dokter resepkan untuk membantu meredakan nyeri syaraf. Contohnya, antidepresan trisiklik, serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs),
Selain obat-obatan tersebut, ada juga beberapa jenis pengobatan yang mungkin akan dokter lakukan untuk menangani penyakit saraf terjepit ini.
Pilihan Pengobatan Lain Untuk Atasi Syaraf Kejepit
Selain meresepkan obat, dokter mungkin akan menyarankan melakukan pengobatan lain untuk menangani masalah saraf terjepit.
1. Fisioterapi
Penanganan dengan fisioterapi ini bertujuan untuk membantu mengurangi tekanan pada saraf serta memperbaiki atau mengembalikan fungsi fisik. Dalam hal ini, fisioterapis (orang yang melakukan fisioterapi) akan mengajarkan latihan peregangan maupun penguatan otot-otot.
2. Operasi atau pembedahan
Bila obat-obatan dan fisioterapi tidak memberikan perbaikan, maka dokter mungkin saja akan merekomendasikan operasi syaraf terjepit. Tujuannya, untuk menghilangkan tekanan pada saraf. Jenis operasi atau pembedahan pun bervariasi, bergantung pada lokasi saraf yang terjepit.
Selain itu, biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk mengurangi aktivitas yang dapat memperparah kondisi.
Baca Juga: Biaya Operasi Endoskopi HNP Tulang Belakang
Penyebab Saraf Terjepit
Penyebab dari kondisi adalah ketika saraf tertekan oleh jaringan sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, tendon, ligamen, atau otot. Kondisi ini mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan beragam gejala, seperti nyeri, kesemutan, hingga mati rasa pada area tertentu
Pemicu dari munculnya tekanan pada saraf adalah gerakan yang berulang, tiba-tiba atau berada dalam satu posisi yang sama untuk jangka waktu lama.
Lebih lanjut, ada juga beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya syaraf terjepit, antara lain:
- Berat badan berlebih/obesitas
- Kehamilan
- Cedera akibat kecelakaan atau olahraga
- Radang sendi
Baca Juga: Pencegahan Saraf Terjepit Ikuti Langkah Ini
FAQ: Pertanyaan Seputar Obat Syaraf Kejepit
Beberapa obat yang efektif untuk saraf kejepit meliputi Voltaren Emulgel, Celecoxib, dan Lexacort, yang tersedia di apotek. Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri yang diakibatkan oleh saraf kejepit.
Penderita saraf kejepit harus menghindari gerakan mendadak, terutama di area yang terpengaruh, karena dapat meningkatkan tekanan pada saraf dan memperburuk kondisi. Penting juga untuk menghindari aktivitas yang dapat memicu atau meningkatkan nyeri.
Pengobatan saraf kejepit bisa meliputi fisioterapi, obat antiinflamasi nonsteroid, dan terapi panas atau dingin. Jika kondisi tidak membaik, intervensi seperti terapi steroid atau operasi mungkin diperlukan untuk mengurangi tekanan pada saraf yang terjepit.
Beberapa rebusan daun alami yang bisa membantu meredakan gejala saraf kejepit antara lain daun sirsak dan daun alpukat. Kedua daun ini mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri.
Vitamin B kompleks, seperti B1 (tiamin), B6 (piridoksin), dan B12 (kobalamin), sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin ini membantu memelihara fungsi saraf yang sehat dan mendukung regenerasi saraf yang rusa