Pernah merasakan kesulitan bernafas ketika mencoba tidur atau berbaring? Jika ya, mungkin Anda mengalami kondisi medis yang dikenal sebagai ortopnea. Ortopnea adalah gejala yang menyebabkan seseorang sulit bernapas ketika berbaring telentang, dan ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius dalam sistem pernapasan atau jantung.
Mengenal Apa Itu Ortopnea
Ortopnea adalah gejala atau kondisi yang ditandai oleh kesulitan bernapas saat berbaring. Biasanya, orang yang mengalami ortopnea akan merasa lebih nyaman saat duduk atau berdiri. Gejala ini bisa menjadi tanda adanya berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, penyakit paru-paru, atau gangguan lain dalam sistem pernapasan.
Faktor Penyebab Ortopnea
Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan ortopnea, dan ini seringkali terkait dengan gangguan sistem pernapasan atau kardiovaskular. Beberapa penyebab umumnya termasuk:
- Gagal Jantung: Ortopnea seringkali terkait dengan gagal jantung kongestif, dimana jantung tidak dapat memompa darah dengan baik dan menyebabkan penumpukan cairan dalam paru-paru.
- Penyakit Paru-paru: Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau asma dapat meningkatkan produksi lendir atau bronkospasme saat berbaring dapat mengganggu pernapasan.
- Kegemukan: Kegemukan dapat menyebabkan kompresi pada paru-paru dan mempersulit pernapasan saat berbaring.
- Alergi: Alergi yang menyebabkan hidung tersumbat dan masalah pernapasan dapat memperburuk ortopnea.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala ortopnea bervariasi tergantung pada penyebabnya dan tingkat keparahan kondisi. Namun, ada beberapa gejala yang umum muncul termasuk:
- Kesulitan bernapas saat berbaring, yang dapat membaik ketika duduk atau berdiri.
- Batuk saat berbaring.
- Peningkatan nafas dangkal saat tidur.
- Perasaan tercekik atau tertekan di dada.
Diagnosis dan Pengobatan
Jika mengalami gejala ortopnea, segeralah periksakan diri ke Lamina Pain and Spine Center agar kondisi Anda dapat tertangani dengan baik. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, anamnesis, dan mungkin tes penunjang lain seperti tes darah, elektrokardiogram (EKG), atau radiografi dada untuk menentukan penyebabnya.
Pengobatan ortopnea akan tergantung pada penyebab dan hasil diagnosis dari dokter. Misalnya, memberikan obat-obatan khusus, saran terkait penurunan berat badan, ataupun terapi fisik untuk membantu mengelola gejala dan mencegah risiko komplikasi.
Untuk membuat janji konsultasi dengan dokter, Anda bisa menghubungi nomor 021-7919-6999 atau chat melalui whatsapp di 0811-1443-599.
Baca juga: Bertahun-tahun Alami Nyeri Bokong Akhirnya Sembuh Tuntas dengan Endoskopi Joimax!
Pertanyaan Tentang Kesulitan Bernapas Saat Berbaring (Ortopnea)
Kesulitan bernapas saat berbaring dapat disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru yang terjadi akibat kondisi seperti gagal jantung kongestif. Saat tubuh dalam posisi tidur, tekanan dalam pembuluh darah paru meningkat, menyebabkan sesak napas yang lebih terasa dibandingkan saat duduk atau berdiri
Jika mengalami kesulitan bernapas, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
Jika gejala terus berlanjut, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan obat atau terapi yang sesuai, termasuk penggunaan tabung oksigen jika diperlukan.
Mengubah posisi tidur dengan menopang kepala lebih tinggi menggunakan bantal.
Menggunakan teknik pernapasan diafragma untuk mengatur pola napas.
Menggunakan terapi kipas angin untuk membantu memperbaiki aliran udara.
Sesak napas akibat asam lambung (GERD) biasanya disertai dengan beberapa gejala lain, seperti:
- Nyeri dada atau sensasi terbakar di belakang tulang dada.
- Kesulitan bernapas, terutama setelah makan atau saat berbaring.
- Mengi atau suara napas melengking.
- Batuk kronis yang tidak kunjung sembuh.
Jika gejala ini sering muncul, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesulitan bernapas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, di antaranya:
Obesitas, yang dapat memberi tekanan pada paru-paru dan mengganggu pernapasan.
Penyakit paru-paru, seperti asma, pneumonia, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Penyakit jantung, seperti gagal jantung atau serangan jantung.
Alergi terhadap makanan, zat kimia, atau serbuk sari yang memicu reaksi pernapasan.
Napas yang tiba-tiba terasa berat bisa menjadi tanda adanya gangguan serius, seperti:
- Masalah jantung, termasuk gagal jantung, aritmia, atau serangan jantung.
- Gangguan paru-paru, seperti emboli paru, edema paru, atau infeksi paru-paru.
- Anemia, yang menyebabkan tubuh sulit mendapatkan oksigen yang cukup.
- Reaksi alergi yang memicu penyempitan saluran napas.
- Serangan panik atau kecemasan yang berlebihan.
Jika mengalami gejala ini secara tiba-tiba atau dalam kondisi yang semakin parah, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.
***
Feature photo by jcomp from Freepik