HNP Saraf Kejepit dan Pengobatannya

hnp saraf kejepit

Penyebab HNP saraf kejepit cukup beragam dan pengobatannya bergantung dari lokasi dan tingkat keparahannya. Namun, tetap saja pengobatan HNP saraf kejepit ini memerlukan penanganan yang tepat agar tidak berkepanjangan karena akan meningkatkan risiko menimbulkan kelumpuhan.

Struktur tulang belakang terdiri atas beberapa ruas tulang belakang atau vertebra tersusun dari 7 tulang belakang leher, 12 tulang punggung tengah, 5 punggung bawah/pinggang, 5 tulang sakrum dan 4 tulang ekor.

Antara masing-masing ruas tulang tersebut ada bantalan tulang (nukleus pulposus) yang seperti jeli- kenyal. Bantalan tulang ini memungkinkan tulang belakang dapat bergerak secara lentur atau fleksibel.

Pada kondisi tertentu bantalan tulang tersebut dapat menonjol atau bergeser akibat dinding bantalan melemah sehingga menjepit jaringan sekitarnya seperti saraf. Kondisi ini lebih dikenal sebagai saraf kejepit atau dalam istilah medisnya, yakni hernia nucleus pulposus (HNP).

Berdasarkan kondisi, HNP saraf kejepit terbagi menjadi 4 derajat, antara lain derajat:

  • Satu: protrusi diskus intervertebralis, nukleus terlihat menonjol pada satu arah.
  • Dua: prolaps diskus intervertebral, nukleus mulai bergeser, namun masih berada dalam lingkaran anulus fibrosus.
  • Tiga: ekstrusi diskus intervertebral, nukleus mulai merembes keluar
  • Empat: sekuestrasi diskus intervertebral, nukleus bocor menembus ligamentum longitudinalis posterior dan menjepit saraf

Penyebab HNP Saraf Kejepit

Penyebab kondisi ini ini bisa karena beragam hal. Namun, penyebab utamanya adalah cedera atau jatuh yang kemudian akan menyebabkan patah/retak tulang/fraktur kompresi. Hal ini, lama kelamaan akan menekan ruas tulang belakang.

Selain karena cedera/patah tulang, penyebab lainnya bisa karena posisi atau postur tubuh yang salah saat menggerakkan tubuh atau beraktivitas sehingga gerakan tulang belakang juga tidak tepat. Misalnya saat duduk, bergerak, atau menagangkat benda dengan awalan membungkuk. Mungkin terlihat sepele, tapi hal inilah yang menjadi penyebab paling sering pada penderita HNP saraf kejepit. Apalagi pada usia muda dan produktif.

Baca Juga:  Ini Dia Rahasia Ibu Melin Terbebas dari Saraf Kejepit Leher!

Selanjutnya adalah usia (degeneratif). Proses menua ini akan menyebabkan berkurangnya keelastisitasan anulus fibrosus sehingga bentuknya mudah berubah dan akan mudah alami kerusakan.

Gejala Saraf Terjepit

Gejala yang paling sering adalah nyeri pada bagian leher dan punggung bawah atau pinggang. Nyeri akan terasa semakin parah saat beraktivitas misalnya duduk, berjalan atau bersin. Rasa nyeri terasa membaik saat beristirahat. Namun, tak jarang juga penderita saraf terjepit akan mengalami kesulitan tidur karena punggung bawah/pinggang mengalami nyeri.

Pada umumnya, gejala dapat membaik, namun sebagian besar dapat berubah menjadi kondisi kronik bergantung pada gaya hidup yang penderita jalani. Selain nyeri, berikut beberapa gejala yang sering muncul atau terasa:

  • Kebas/baal/mati rasa
  • Kesemutan
  • Nyeri pada bagian syaraf yang terjepit yang muncul dari mulai ringan hingga berat
  • Kelemahan pada beberapa area tubuh/otot
  • Meski jarang, tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan ketidak-mampuan untuk mengendalikan buang air kecil dan buang air besar

Baca Juga: Waspada Gejala Saraf Kejepit Yang Bisa Picu Kelumpuhan

Diagnosis dan Pengobatannya

Selain mengetahui gejala yang terasa/timbul, cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan radiologis MRI dan rontgen.

Pada beberapa kasus ringan, HNP bisa sembuh dengan sendirinya dengan beristirahat yang cukup dan menghindari aktivitas yang dapat memberatkan area yang mengalami syaraf terjepit ini. Selain itu, pengobatan/penanganannya juga bisa dengan mengonsumsi obat anti-nyeri yang dokter resepkan. Untuk membantu meringankan gejala, juga bisa melakukan kompres hangat/dingin.

Jalani Pola Gaya Hidup Sehat

Mengonsumsi makanan yang sehat sesuai dengan kebutuhan nutrisi seimbang dan tidak berlebihan juga bisa mencegah kondisi semakin parah. Jika asupan makanan tidak berlebihan, berat badan pun akan terkontrol sehingga tulang belakang tidak terbebani dengan beban tubuh yang berlebihan dan dapat membantu mencegah HNP tidak kambuh lagi.

Baca Juga:  Ortopnea: Kondisi Kesulitan Bernafas Saat Berbaring

Jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga yang tidak memberikan beban/tekanan pada tulang belakang, salah satunya adalah olahraga berenang.

Teknologi Terkini Atasi Nyeri HNP Saraf Terjepit

Teknologi untuk menangani kondisi ini cukup beragam, namun yang sudah terkenal dan terpercaya dengan menggunakan Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD) untuk bagian punggung bawah atau Percutaneous Stenoscopic Lumbar Decompression (PSLD). Bila terjadi pada bagian leher, maka bisa menggunakan Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD).

Endoskopi tersebut bertujuan untuk membantu menghilangkan penonjolan bantalan tulang yang menjepit saraf tulang belakang.

Teknologi endoskopi dapat memberikan harapan baru dalam kasus penyakit ini, karena waktu tindakan lebih singkat, proses pemulihan cepat, dan kerusakan jaringan lebih minimal. Teknologi tersebut bisa kamu temukan di Klinik Lamina Pain and Spine Center, Mampang, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Biaya Operasi Endoskopi HNP

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer