Gejala Anemia yang Harus Diwaspadai

Gejala Anemia yang Harus Diwaspadai - Lamina Pain and Spine Center

Kamu sering merasa lemas dan pusing? Hati-hati ya, mungkin ini adalah gejala anemia yang ternyata bisa membahayakan. Anemia merupakan kondisi kesehatan yang terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang penting untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. 

Kondisi ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Mengetahui jika kita terkena anemia adalah hal penting dalam mengelola gejala dan memberikan perawatan yang tepat agar kondisi tidak semakin parah. Apa saja langkah yang harus dilakukan untuk mendiagnosis anemia? Simak penjelasan berikut ya. 

Penyebab Anemia

Ada beberapa penyebab yang bisa memicu terjadinya anemia, antara lain:

  • Kekurangan Zat Besi: Ini adalah penyebab paling umum anemia, terutama pada wanita yang menstruasi, ibu hamil, atau mereka yang memiliki pola makan rendah zat besi.
  • Kekurangan Vitamin B12 dan Asam Folat: Keduanya penting dalam produksi sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 terutama dapat terjadi pada vegetarian yang tidak mendapatkan asupan cukup dari produk hewani.
  • Gangguan Sel Darah Merah: Beberapa kondisi genetik atau penyakit seperti talasemia atau sel sabit dapat mengganggu produksi sel darah merah.
  • Perdarahan Kronis: Kehilangan darah berulang, misalnya melalui pendarahan lambung atau usus, bisa mengakibatkan anemia.
  • Penyakit Kronis: Beberapa penyakit seperti gagal ginjal, kanker, dan penyakit radang usus dapat mempengaruhi produksi sel darah merah.

Gejala Anemia

Gejalanya bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya, namun beberapa gejala umumnya meliputi:

  • Kelelahan dan Kelemahan: Kekurangan oksigen dapat membuat tubuh merasa lelah dan lemah secara berlebihan.
  • Pucat: Kulit dan membran mukosa seperti gusi dapat tampak pucat.
  • Sesak Napas: Kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas.
  • Detak Jantung Cepat: Jantung berusaha mengompensasi kurangnya oksigen dengan memompa darah lebih cepat.
  • Pusing dan Sakit Kepala: Kekurangan oksigen dapat memengaruhi otak dan menyebabkan sensasi pusing.
  • Nyeri Dada: Pada anemia yang parah, jantung mungkin harus bekerja lebih keras, menyebabkan nyeri dada.
  • Kesemutan atau Mati Rasa: Kekurangan oksigen dapat mempengaruhi sirkulasi darah ke ekstremitas tubuh.
Baca Juga:  3 Cara yang Efektif untuk Mengetahui Saraf Kejepit

Cara Mendiagnosis Anemia

Berikut ini adalah beberapa langkah penting untuk  mendiagnosis penyakit anemia, antara lain: 

1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan

Langkah pertama dalam mendiagnosis anemia adalah melalui pemeriksaan riwayat kesehatan pasien. Dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami pasien, seperti kelelahan yang berlebihan, pucat, sesak napas, denyut jantung cepat, atau pusing. Informasi tentang riwayat kesehatan keluarga juga dapat memberikan petunjuk apakah ada faktor genetik yang berperan dalam risiko terkena anemia.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kemungkinan anemia. Dokter akan memeriksa tanda-tanda fisik seperti pucat pada kulit dan selaput lendir (seperti gusi dan konjungtiva mata), detak jantung yang cepat, dan pernapasan yang meningkat. Pembesaran limpa atau hati juga dapat menjadi indikasi anemia atau penyebab yang mendasarinya.

3. Tes Darah Lengkap (Complete Blood Count/CBC)

Tes darah lengkap atau CBC adalah langkah penting dalam mendiagnosis anemia. Tujuannya yaitu untuk mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah, serta konsentrasi hemoglobin. Hasil tes ini akan memberikan informasi tentang jenis anemia dan seberapa parah kondisinya.

4. Pengukuran Kadar Besi dan Ferritin

Kadar besi dalam tubuh adalah faktor kunci dalam produksi hemoglobin. Pengukuran kadar besi serum dan ferritin (protein penyimpanan besi) dapat membantu dalam mendiagnosis penyebab anemia. Kadar besi yang rendah atau ferritin yang rendah dapat menunjukkan adanya defisiensi besi sebagai penyebab anemia.

5. Tes Tambahan

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan tes tambahan untuk membantu mengidentifikasi penyebab anemia. Tes ini bisa termasuk tes fungsi tiroid, tes vitamin B12, dan tes asam folat. Hasil tes ini dapat membantu dokter mengidentifikasi apakah anemia disebabkan oleh masalah lain, seperti defisiensi vitamin atau gangguan pada sistem imun.

6. Evaluasi Penyebab Mendasar

Setelah anemia terdiagnosis, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi penyebab mendasar kondisi tersebut. Anemia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk defisiensi zat besi, defisiensi vitamin B12 atau asam folat, gangguan sumsum tulang, penyakit kronis, atau kondisi genetik seperti talasemia. Dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut dan mungkin merujuk pasien ke spesialis hematologi jika diperlukan.

Baca Juga:  7 Tahun Alami Saraf Kejepit Leher, Ganindra Bimo Sembuh dengan Endoskopi Joimax

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan anemia melibatkan menjaga pola makan seimbang dan mencukupi zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Jika Anda memiliki risiko tinggi mengalami anemia, berkonsultasilah dengan dokter untuk rekomendasi lebih lanjut. Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya. Dokter mungkin akan meresepkan suplemen zat besi, vitamin B12, atau asam folat, atau melakukan perawatan khusus tergantung pada kondisi pasien.

Mendiagnosis anemia melibatkan serangkaian langkah yang penting untuk memahami jenis anemia dan penyebabnya. Melalui pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, tes darah lengkap, pengukuran kadar besi, dan tes tambahan, dokter dapat mengidentifikasi kondisi anemia dan menyusun rencana pengobatan yang sesuai. Penting bagi individu yang mengalami gejala anemia untuk segera mencari bantuan medis guna mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang diperlukan.

Baca juga: Pentingnya Gaya Hidup Sehat dengan Menerapkan Gizi Seimbang

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa itu Anemia?

Anemia merupakan kondisi kesehatan yang terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang penting untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

Apa Gejala Anemia?

Beberapa gejala umum anemia meliputi:

1. Tubuh terasa lelah dan lemah

2. Kulit dan membran mukosa tampak pucat

3. Kesulitan bernapas

4. Detak jantung cepat

5. Pusing dan sakit kepala

6. Nyeri dada

7. Kesemutan atau mati rasa

Bagaimana Cara Mendiagnosis Anemia?

Berikut beberapa langkah penting untuk mendiagnosis anemia, antara lain:

1. Pemeriksaan riwayat kesehatan

2. Pemeriksaan fisik

3. Tes darah lengkap

4. Pengukuran kadar besi dan ferritin

5. Tes tambahan

6. Evaluasi penyebab mendasar

***

Featured photo by jcomp from Freepik

***

Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer