Spondilodiskitis: Infeksi Tulang Belakang yang Perlu Diwaspadai

spondilodiskitis

Spondilodiskitis adalah salah satu penyakit infeksi serius yang menyerang tulang belakang, tepatnya pada diskus intervertebralis dan tulang belakang (vertebra) yang berdekatan dengan diskus tersebut. 

Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau bahkan jamur, dan sering kali menimbulkan gejala yang tidak spesifik sehingga diagnosisnya kerap terlambat. Keterlambatan diagnosis ini berpotensi meningkatkan risiko komplikasi serius, bahkan kematian, jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat.

Apa Itu Spondilodiskitis?

Spondilodiskitis merupakan infeksi pada diskus intervertebralis (bantalan tulang belakang) dan tulang belakang yang berdekatan, umumnya akibat masuknya mikroorganisme patogen, terutama bakteri, melalui aliran darah (hematogen).

Infeksi ini menyebabkan peradangan yang dapat merusak struktur diskus dan tulang belakang.

Jika struktur diskus rusak, maka bisa menekan saraf di sekitarnya dan menyebabkan saraf kejepit. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala nyeri tajam, nyeri menjalar, bahkan hilangnya fungsi motorik. 

Penyebab Spondilodiskitis

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena spondilodiskitis antara lain:

  • Usia lanjut
  • Penyakit kronis seperti diabetes mellitus
  • Riwayat konsumsi alkohol berlebihan
  • Riwayat cedera atau intervensi pada tulang belakang
  • Infeksi lokal atau sistemik yang menyebar ke tulang belakang

Penyebab paling umum adalah bakteri piogenik, terutama Staphylococcus aureus, namun bisa juga disebabkan oleh bakteri lain, virus, atau jamur.

Gejala Spondilodiskitis

Gejala spondilodiskitis sering kali tidak spesifik, sehingga mudah terabaikan, di antaranya:

  • Nyeri punggung lokal yang terus-menerus dan memburuk
  • Demam (tidak selalu muncul)
  • Kelemahan atau kesemutan pada anggota gerak
  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
  • Gangguan mobilitas (kesulitan berjalan, membungkuk, atau berdiri lama)
  • Pada kasus berat, bisa timbul kelainan bentuk tulang belakang dan gejala neurologis seperti kelumpuhan

Karena gejalanya sering samar, penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami nyeri punggung yang tidak membaik dengan pengobatan biasa, terutama bila disertai faktor risiko di atas.

Diagnosis Spondilodiskitis

Diagnosis spondilodiskitis memerlukan kombinasi pemeriksaan klinis, laboratorium, dan radiologi. Pemeriksaan penunjang yang umum digunakan meliputi:

  • MRI tulang belakang: Pemeriksaan paling sensitif untuk mendeteksi infeksi dini pada diskus dan vertebra.
  • CT scan: Membantu melihat kerusakan tulang secara detail.
  • Foto rontgen: Biasanya baru menunjukkan perubahan setelah infeksi berlangsung beberapa minggu.
  • Pemeriksaan darah: Peningkatan leukosit, laju endap darah (LED), dan CRP (C-reactive protein).
  • Biopsi atau kultur jaringan: Untuk memastikan jenis mikroorganisme penyebab infeksi.

Komplikasi Spondilodiskitis

Jika tidak segera ditangani, spondilodiskitis dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:

  • Abses epidural (penumpukan nanah di sekitar tulang belakang)
  • Kerusakan jaringan tulang dan diskus permanen
  • Kelumpuhan akibat penekanan saraf tulang belakang
  • Sepsis (infeksi sistemik yang mengancam nyawa)

Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi tersebut.

Penanganan Spondilodiskitis

Pada tahap awal atau kasus ringan, penanganan spondilodiskitis dapat dilakukan dengan:

  • Antibiotik spektrum luas sesuai hasil kultur dan sensitivitas
  • Imobilisasi atau pembatasan aktivitas fisik
  • Analgesik untuk mengurangi nyeri

Namun, jika terjadi kegagalan terapi konservatif, abses, instabilitas tulang belakang, atau gejala neurologis berat, tindakan intervensi atau pembedahan minimal invasif menjadi pilihan utama.

Lamina Pain and Spine Center: Solusi Tepat Mengatasi Masalah Tulang Belakang

Lamina Pain and Spine Center telah menangani ribuan kasus nyeri dan infeksi tulang belakang dengan teknologi terkini. 

Klinik ini didukung oleh tim dokter spesialis bedah saraf berpengalaman, fasilitas lengkap, serta layanan konsultasi online dan offline. Pasien akan mendapatkan penanganan komprehensif mulai dari diagnosis, tindakan minimal invasif, hingga rehabilitasi dan pemantauan pemulihan.

Jika Anda atau keluarga mengalami nyeri punggung yang tidak kunjung membaik, terutama disertai faktor risiko infeksi, jangan tunda untuk berkonsultasi ke Lamina Pain and Spine Center. Penanganan spondilodiskitis dengan prosedur minimal invasifterbukti lebih efektif, aman, dan pemulihan lebih cepat dibanding operasi konvensional.

Jangan tunggu hingga komplikasi terjadi! Segera konsultasikan keluhan Anda secara online atau datang langsung ke Klinik Lamina yang berlokasi di Mampang, Cibubur, Pulomas, atau Kuningan. Tim dokter spesialis siap membantu Anda mendapatkan solusi terbaik untuk kesehatan tulang belakang Anda.

Untuk informasi lebih lanjut terkait jadwal konsultasi, silakan hubungi tim Lamina melalui nomor Whatsapp 0811-1443-599. 

Frequently Asked Questions (FAQ) tentang Spondilodiskitis

  1. Apa itu spondilodiskitis?
    Spondilodiskitis adalah infeksi pada cakram intervertebralis dan vertebra yang berdekatan, biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus.
  1. Apa gejala umum spondilodiskitis?
    Gejala yang sering muncul meliputi nyeri lokal pada tulang belakang, demam, dan tanda-tanda neurologis jika struktur tulang mengalami kerusakan.
  1. Siapa yang berisiko terkena spondilodiskitis?
    Orang dengan kondisi seperti diabetes mellitus, alkoholisme, infeksi HIV, atau yang pernah mengalami intervensi tulang belakang memiliki risiko lebih tinggi terkena spondilodiskitis.

Sumber foto: Freepik

Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer