Berapa Lama Saraf Kejepit Bisa Sembuh? Ini Kata Dokter

berapa lama saraf kejepit sembuh

Saraf kejepit adalah kondisi dapat menyebabkan rasa nyeri berkepanjangan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, berapa lama waktu yang dibutuhkan agar saraf kejepit bisa sembuh? 

Proses penyembuhan penderita saraf kejepit bervariasi dan bergantung pada tingkat keparahan saraf yang terjepit, jenis pengobatan yang dilakukan, serta respons tubuh terhadap terapi.

Memahami lamanya waktu penyembuhan saraf kejepit membantu pasien untuk mengelola harapan dan mematuhi rencana pengobatan yang direkomendasikan dokter agar proses pemulihan dapat berjalan optimal.

Berapa Lama Saraf Kejepit Sembuh?

Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.Bs, waktu penyembuhan saraf kejepit sangat bervariasi dan bergantung pada derajat keparahan dan jenis pengobatan yang dilakukan. 

Pada kasus ringan, nyeri saraf kejepit bisa membaik dalam hitungan beberapa minggu hingga beberapa bulan melalui istirahat cukup, terapi fisik, dan pengelolaan nyeri konservatif lainnya seperti obat anti-inflamasi. 

Namun, jika saraf mengalami tekanan berat dan jangka panjang, proses pemulihan bisa memakan waktu lebih lama, bahkan sampai beberapa bulan hingga satu tahun atau lebih.

Faktor yang Memengaruhi Proses Penyembuhan

Faktor yang memengaruhi durasi penyembuhan antara lain:

  • Severity atau tingkat keparahan saraf yang terjepit.
  • Durasi kejadian sebelum perawatan dimulai.
  • Respons tubuh terhadap terapi yang diberikan.
  • Adanya komorbiditas seperti diabetes yang dapat memperlambat penyembuhan.
  • Kepatuhan pasien terhadap anjuran istirahat dan fisioterapi.

Pada kasus kronis atau yang tidak merespon terapi konservatif, tindakan medis yang lebih invasif atau intervensional seringkali diperlukan untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi nyeri.

Bagaimana Mengatasi Saraf Kejepit?

Mengatasi kondisi saraf kejepit biasanya dimulai dengan metode konservatif, seperti:

  • Istirahat cukup dan menghindari aktivitas yang memperberat nyeri.
  • Fisioterapi untuk memperkuat otot penyangga tulang belakang dan memperbaiki postur.
  • Penggunaan obat pereda nyeri dan anti-inflamasi.
  • Suntikan steroid untuk mengurangi pembengkakan dan inflamasi saraf.

Solusi Tepat Sembuhkan Saraf Kejepit dengan Radiofrekuensi Ablasi

Jika penanganan ini tidak efektif, atau kondisi semakin parah, intervensi minimal invasif atau pembedahan bisa dipertimbangkan. Salah satu metode intervensional yang kini makin populer dan terbukti efektif adalah Radiofrekuensi Ablasi (RFA).

Radiofrekuensi ablasi adalah prosedur medis minimal invasif yang menggunakan energi gelombang radio untuk menghasilkan panas yang diaplikasikan pada saraf yang menjadi sumber nyeri kronis, khususnya saraf yang terjepit di tulang belakang. 

RFA bertujuan untuk mengablasi atau merusak sebagian saraf sensorik sehingga menghentikan pengiriman sinyal nyeri ke otak, tanpa merusak saraf motorik yang mengontrol fungsi otot. Dengan demikian, rasa nyeri dapat berkurang secara signifikan.

Keunggulan Radiofrekuensi Ablasi

Keunggulan RFA dalam penanganan saraf kejepit:

  • Durasi prosedur singkat, biasanya antara 15 hingga 30 menit, sehingga pasien tidak perlu rawat inap dan bisa kembali beraktivitas tidak lama setelahnya.
  • Efek pengurangan nyeri dapat bertahan dari 6 bulan hingga 2 tahun tergantung kondisi pasien.
  • Metode ini minim risiko komplikasi dan ringan efek sampingnya, seperti memar atau mati rasa sementara di lokasi ablasi.
  • Bisa diulang jika nyeri muncul kembali setelah beberapa waktu.
  • Memungkinkan mengurangi konsumsi obat pereda nyeri dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang sudah menjalani metode konvensional tanpa hasil maksimal.

Salah satu klinik yang mengembangkan layanan terapi ini adalah klinik Lamina di Jakarta, yang menawarkan terapi saraf kejepit dan nyeri tulang belakang secara modern menggunakan teknik radiofrekuensi ablasi. 

Di Lamina, tim dokter menggunakan teknologi canggih untuk memasukkan jarum radiofrekuensi pada lokasi saraf yang terjepit atau mengalami inflamasi, dengan prosedur yang minim invasif dan pasien dapat langsung beraktivitas setelahnya tanpa rawat inap.

Secara khusus, teknik ini efektif untuk mengatasi nyeri yang menjalar mulai dari pinggang ke kaki, kondisi yang banyak dialami pasien dengan hernia nukleus pulposus (HNP) sebagai penyebab utama saraf kejepit.

Jika Anda mengalami nyeri yang diduga akibat saraf kejepit dan ingin mengetahui apakah radiofrekuensi ablasi cocok untuk kondisi Anda, konsultasikan dengan dokter spesialis bedah saraf di Lamina.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi tim Lamina melalui nomor Whatsapp 0811-1443-599.

Facebook
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer