Tanpa Operasi, Begini Pengobatan untuk Sakit Pinggang yang Lebih Ampuh

pengobatan untuk sakit pinggang

Apakah belakangan ini kamu kerap merasakan sakit pinggang? Pengobatan untuk sakit pinggang sebenarnya bisa dilakukan di rumah, namun jika gejalanya masih ringan dan rasa nyerinya hanya sebentar. Sakit pinggang memang merupakan hal yang umum terjadi dan biasanya menyerang orang-orang yang berusia tua. Meski demikian, kondisi ini juga bisa berisiko dialami oleh usia muda.

Gejala Sakit Pinggang

Sakit pinggang bisa muncul secara tiba-tiba atau hilang timbul dan berkembang seiring waktu secara bertahap menjadi lebih buruk. Gejala yang mungkin Anda rasakan bervariasi tergantung dari apa penyebab yang mendasarinya.

Berikut adalah gejala umum yang timbul akibat sakit pinggang, antara lain:

  • Rasa nyeri atau pegal pada area pinggang dan sekitarnya
  • Sensasi nyeri seperti tersetrum, terbakar hingga menjalar mulai dari pinggang, bokong, paha, betis hingga pergelangan kaki.
  • Sendi dan otot terasa kaku
  • Nyeri yang memburuk setelah berjalan lama, duduk atau berdiri
  • Kesulitan berdiri dengan tegak dan terasa sakit saat berpindah dari duduk ke berdiri ataupun sebaliknya.

Faktor Risiko

Mengutip laman Cleveland Clinic, sekitar empat dari lima orang di dunia pernah mengalami sakit pinggang dalam hidupnya. Hal inilah juga yang menjadi alasan paling sering orang mengunjungi tempat layanan kesehatan untuk mengobati nyeri pinggangnya.

Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena sakit pinggang, yaitu:

  • Faktor usia. Umumnya menyerang orang yang berusia di atas 30 tahun. Hal ini terjadi karena bantalan atau cakram tulang belakang akan mengalami keausan (wear and tear) akibat penggunaan terus menerus
  • Kelebihan berat badan. Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas memiliki risiko tinggi terkena nyeri pinggang. Sebab, pinggang menopang tubuh sehingga memberikan tekanan besar pada sendi dan bantalan tulang.
  • Profesi dan gaya hidup. Jika Anda seorang pekerja yang sering duduk di depan laptop dalam waktu lama atau seorang atlet, maka bisa lebih berisiko mengalami sakit pada area pinggang belakang.
  • Kelainan struktur tulang belakang. Misalnya, skoliosis atau kifosis yang dapat mengubah bentuk tulang belakang sehingga bisa menekan bagian pinggang.
  • Penyakit. Orang yang memiliki riwayat penyakit seperti osteoarthritis, kanker atau penyakit lain yang bisa meningkatkan risiko nyeri pinggang.
Baca Juga:  Jangan Abaikan Rasa Nyeri Karena Bisa Memicu Penyakit Berbahaya!

Kapan Anda Harus ke Dokter?

Apabila Anda merasakan nyeri yang tidak juga membaik, bahkan sampai menghambat aktivitas yang dilakukan, maka segeralah periksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan menanyakan riwayat penyakit sebelumnya, gejala, serta melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan penunjang seperti MRI diperlukan jika nyeri yang Anda alami berlangsung sangat lama hingga kesulitan bergerak atau berjalan. Tujuan pemeriksaan dengan MRI ini adalah untuk menegakkan diagnosa penyakit yang diderita. Dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi sakit pinggang Anda.

Pada kasus nyeri berkepanjangan, Anda bisa saja mengalami saraf kejepit di pinggang. Saraf kejepit tidak bisa sembuh hanya dengan mengonsumsi obat anti nyeri, sebab obat hanya meredakan gejalanya. 

Teknologi BESS adalah salah satu metode pengobatan untuk mengatasi saraf kejepit. BESS bekerja dengan membuat dua sayatan sebagai portal atau lubang masuknya alat dekompresi endoskopi. Namun, teknik BESS ini memotong dan merusak banyak jaringan di sekitar saraf. Sehingga BESS lebih berisiko tinggi terjadi komplikasi dan perawatan pasca operasi lebih lama.

Selain BESS, teknologi lainnya yang lebih canggih untuk pengobatan saraf kejepit pinggang yaitu endoskopi Joimax. Endoskopi Joimax memang lebih unggul karena merupakan tindakan minimal invasif dengan hanya membuat satu sayatan kecil sebesar 7mm. Dokter kemudian akan memasukkan kamera khusus berukuran mikro dan alat dekompresi endoskopi ke ruas tulang belakang, untuk membuang bantalan tulang yang menjepit saraf.

Kelebihan lain dari metode Joimax adalah waktu tindakan hanya 30 menit, risiko perdarahan dan kerusakan jaringan minimal, proses pemulihan lebih cepat dari BESS dan tanpa rawat inap. Joimax adalah teknologi terbaik yang berasal dari Jerman dan terbukti dapat mengatasi saraf kejepit secara tuntas.

Baca Juga:  Bedanya Konsultasi Kesehatan Online Dengan Telemedicine?

Untuk mencegah nyeri semakin memburuk, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf di Lamina Pain and Spine Center melalui online atau hubungi Assistance Center kami pada nomor yang tertera. Anda juga bisa datang langsung ke klinik Lamina yang berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan, RS Meilia Cibubur, RS. Kartika Pulomas, dan RS. Mayapada Kuningan.

Baca juga: Jangan Abaikan Nyeri Pinggang Belakang Bawah, Kenali Gejalanya!

Share via:
Artikel Terkait
Promo Terbaru
Artikel Populer
Topik Populer