Saraf leher kejepit sering diacuhkan pasien bahkan pasien tidak tahu sama sekali tentang gejala yang Anda dirasakan dan penyebabnya.
Saraf kejepit atau dalam istilah medisnya hernia nukleus pulposus (HNP) terjadi akibat menonjolnya bantalan tulang belakang sehingga menjepit saraf. Inilah yang memicu timbulnya nyeri dan gejala lainnya.
Bantalan tulang ini bekerja sebagai peredam goncangan atau shock absorber saat Anda melakukan beragam aktivitas.
Daftar isi
- Penyebab Saraf Leher Kejepit
- Ciri-ciri Saraf Leher Kejepit
- Penyempitan Rongga Antara Ruas Tulang Leher
- Pemeriksaan Saraf Leher Kejepit oleh Dokter
- Pengobatan Saraf Kejepit Leher dengan Teknologi Tanpa Operasi
- Endoskopi sebagai Solusi Atasi Saraf Kejepit Leher
- FAQ tentang Mengatasi Saraf Kejepit dengan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS)
- Apa saja obat yang bisa digunakan untuk meredakan nyeri akibat saraf kejepit?
- Apakah Neuralgin Rx dapat membantu mengatasi saraf kejepit?
- Bisakah Voltaren Emulgel digunakan untuk mengatasi nyeri akibat saraf kejepit?
- Apa saja pilihan obat yang dapat membantu meredakan gangguan saraf?
- Bagaimana cara mempercepat pemulihan dari saraf kejepit?
Penyebab Saraf Leher Kejepit
Perkembangan teknologi kini sudah semakin pesat. Apalagi sekarang banyak teknologi terkini yang dapat mempermudah pengobatan Anda jika terkena saraf kejepit leher.
Para pekerja atau bahkan usia muda saat melakukan belajar online memiliki ketergantungan akan beberapa piranti, seperti handphone dan laptop yang menciptakan kebiasaan menunduk.
Duduk membungkuk atau menundukkan kepala dalam waktu lama di depan komputer dengan postur membungkuk memberikan beban atau tekanan yang cukup besar pada leher. Oleh karena itu, pekerja kantoran yang harus bekerja dengan laptop berisiko tinggi mengalami nyeri dan kaku pada leher. Bila saja kondisi terjadi terus-menerus, saraf leher Anda bisa terjepit.
Mengangkat beban yang terlalu berat dengan postur tubuh yang salah juga bisa memicu nyeri pada leher yang penyebabnya adalah adanya jepitan pada leher.
Selain kebiasaan sehari-hari, terdapat beberapa faktor lain yang dapat membuat saraf leher Anda terjepit.
Faktor tersebut dapat berupa berat badan berlebihan (obesitas), pengapuran tulang leher, atau radang sendi leher, tumor, infeksi, cedera baik oleh kecelakaan bermotor (cedera whiplash/whiplash injury) atau olahraga.
Ciri-ciri Saraf Leher Kejepit
Rasa nyeri pada leher bukan satu-satunya gejala saraf kejepit leher.
Nyeri terasa pada leher belakang, tulang belikat, serta kesemutan yang menjalar dari leher ke tangan, baal. Bila berlanjut dapat menyebabkan kelemahan otot pada bahu, siku, maupun jari tangan.
Pada tahap jepitan yang lebih lanjut atau tidak mendapatkan penanganan yang tepat bisa mengakibatkan gangguan keseimbangan, gangguan koordinasi gerak halus (tidak dapat menggenggam benda) hingga kelumpuhan.
Saraf leher kejepit sering mengenai ruas tulang leher yang paling sering bergerak yaitu C6-C7 dan ruas C5-C6.
Nyeri yang timbul bergantung pada lokasi saraf yang mengalami jepitan:
- Ruas C4-C5: nyeri hingga ke bahu dan lengan atas.
- C5-C6: kelemahan otot, baal dan kesemutan, dan nyeri hingga ke sisi ibu jari tangan.
- Pada C6-C7: baal, kesemutan, nyeri dari lengan atas hingga menjalar ke jari tengah.
- Ruas C7-T1: tidak dapat menggenggam benda, baal dan kesemutan hingga jari kelingking.
Penyempitan Rongga Antara Ruas Tulang Leher
Kondisi ini atau stenosis servikal juga dapat menjepit saraf leher dan menimbulkan nyeri.
Umumnya kondisi ini disebabkan oleh proses degeneratif atau proses yang terjadi sering proses penuaan.
Bantalan sendi pada ruas tulang belakang bisa mengering dan menonjol (herniasi) sehingga mengakibatkan rongga tersebut mengecil/menyempit menciut dan kemampuannya sebagai peredam kejut juga menurun atau semakin berkkurang.
Dalam waktu yang bersamaan, fleksibilitas ligamen, otot, tendon dan tulang penyusun tulang belakang akan berkurang sehingga mengakibatkan penyempitan pada area tersebut.
Proses degeneratif ini juga dapat menyebabkan tumbuhnya tulang baru atau osteofit (taji tulang atau bone spur).
Kesemuanya ini dapat mengakibatkan saraf leher kejepit.
Pemeriksaan Saraf Leher Kejepit oleh Dokter
Selain pemeriksaan fisik secara langsung, dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan penunjang radiologis, seperti MRI untuk memastikan penyebab dan menentukan terapinya serta mengevaluasi struktur anatomi yang terganggu.
- X-Ray (Rontgen) ruas tulang leher sebagai skrining awal untuk menilai kemungkinan penyebab lainnya seperti infeksi, atau tumor.
- MRI leher, melihat gambaran ruas tulang leher dengan bantalan sendi dan jaringan sekitarnya.
Pengobatan Saraf Kejepit Leher dengan Teknologi Tanpa Operasi
Saat berkonsultasi dengan dokter seringkali penderita saraf kejepit mengemukakan kekhawatirannya akan risiko besar kelumpuhan karena penanganan saraf terjepit mengharuskan tindakan bedah.
Kebutuhan akan terapi yang lebih baik dan harapan pasien akan proses pemulihan yang cepat kini sudah dapat diwujudkan dengan hadirnya metode endoskopi leher/servikal atau Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD).
Metode atau teknologi terbaru ini hanya membutuhkan sayatan kecil untuk membebaskan saraf leher dari jepitan atau tonjolan bantalan tulang.
Metode PECD tidak menyebabkan kerusakan jaringan sekitar sehingga proses pemulihan pascatindakan lebih cepat.
Endoskopi PECD ini berlangsung lebih singkat dibandingkan dengan operasi dulu.
Selain dengan tekonologi PECD, nyeri akibat saraf leher kejepit dapat ditangani dengan metode lainnya, yaitu radiofrekuensi ablasi (RFA) dan injeksi steroid.
Endoskopi sebagai Solusi Atasi Saraf Kejepit Leher
Bila kondisi ini sudah berlangsung tahunan dan semakin memburuk hingga mengganggu aktivitas harian, maka dokter akan merekomendasikan tindakan untuk mengatasi saraf kejepit yaitu endoskopi Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD) Joimax untuk saraf kejepit leher atau servikal. Penanganan saraf kejepit kini sudah sangat minimal dengan sayatan 4-6mm. Tindakan ini sangat sedikit melukai jaringan, dan minim perdarahan sehingga aman untuk lehet yang menjadi pertemuan saraf-saraf
dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS adalah Ketua Tim Dokter Spesialis Bedah Saraf Klinik Lamina – Klinik Nyeri dan Tulang Belakang. Bersama dennen tim bedah saraf telah melakukan lebih dari 1.700 tindakan endoskopi tulang belakang. Selain itu, Klinik Lamina adalah yang pertama dan satu-satunya untuk penanganan saraf kejepit leher dengan teknologi endoskopi Joimax ini. Ini menjadikan Klinik Lamina sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara.
Untuk berkonsultasi awal, Anda dapat menghubungi Care Line Officer Klinik Lamina di kontak yang tertera atau klik tombol di bawah. Anda bisa menghubungi Klinik Lamina terdekat, serta informasi lebih lanjut mengenai jam praktek dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS dan tim.
FAQ tentang Mengatasi Saraf Kejepit dengan Obat Antiinflamasi Non-Steroid (OAINS)
Apa saja obat yang bisa digunakan untuk meredakan nyeri akibat saraf kejepit?
Terdapat berbagai jenis obat yang dapat membantu meredakan nyeri akibat saraf kejepit. Beberapa di antaranya adalah obat pereda nyeri yang mengandung kombinasi vitamin B kompleks serta obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen, naproksen, dan diklofenak. Selain itu, obat-obatan seperti eperison dan celecoxib juga sering digunakan untuk membantu mengurangi nyeri dan peradangan pada kasus saraf kejepit. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini guna memastikan dosis dan penggunaannya sesuai dengan kondisi masing-masing.
Apakah Neuralgin Rx dapat membantu mengatasi saraf kejepit?
Neuralgin Rx merupakan obat yang mengandung metamizole dan vitamin B kompleks yang berperan dalam mengurangi nyeri saraf, termasuk akibat saraf kejepit. Kandungan metamizole dalam obat ini bekerja dengan cara menghambat zat yang memicu peradangan dan nyeri, mirip dengan mekanisme kerja OAINS. Namun, penggunaan Neuralgin Rx sebaiknya dilakukan sesuai anjuran dokter agar manfaatnya optimal dan risiko efek samping dapat diminimalkan.
Bisakah Voltaren Emulgel digunakan untuk mengatasi nyeri akibat saraf kejepit?
Voltaren Emulgel adalah obat berbentuk gel topikal yang mengandung natrium diklofenak, salah satu jenis OAINS yang efektif dalam meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi nyeri otot, sendi, serta kondisi seperti saraf kejepit, radang sendi, dan gout arthritis. Untuk hasil yang lebih optimal, Voltaren Emulgel dapat digunakan sesuai dengan petunjuk pemakaian dan anjuran dokter.
Apa saja pilihan obat yang dapat membantu meredakan gangguan saraf?
Ada berbagai jenis obat yang bisa digunakan untuk membantu mengurangi gejala gangguan saraf, termasuk nyeri neuropati dan saraf kejepit. Beberapa di antaranya adalah obat yang mengandung vitamin B kompleks, seperti Neurobion dan Neurosanbe, serta obat-obatan lain seperti gabapentin dan pregabalin yang bekerja dengan mengurangi aktivitas saraf penyebab nyeri. Sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan rekomendasi yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Bagaimana cara mempercepat pemulihan dari saraf kejepit?
Agar saraf kejepit dapat pulih dengan lebih cepat, penting untuk memberikan waktu istirahat yang cukup dan menghindari aktivitas berat yang dapat memperburuk kondisi. Terapi seperti latihan peregangan, penguatan otot, serta penggunaan kompres panas atau dingin juga dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf. Jika nyeri atau gejala tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter spesialis untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan rekomendasi perawatan yang sesuai, termasuk fisioterapi atau tindakan medis lain jika diperlukan.