Apa Penyebab Saraf Kejepit di Tulang Belakang? Ini Kata Dokter

saraf kejepit tulang belakang - Lamina Pain and Spine Center

Saraf kejepit di tulang belakang merupakan kondisi medis yang sangat berbahaya. Namun, banyak orang yang belum menyadarinya dan mengabaikan kondisi tersebut. Padahal, saraf kejepit dapat menimbulkan gejala nyeri yang menjalar, intens dan kronis sehingga dapat mengganggu aktivitas harian yang dilakukan. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu saraf kejepit dan bagaimana penanganannya, simak penjelasan dr. Faisal, M.Ked (Neurosurg), Sp.BS, FINPS, FINSS, dokter spesialis bedah saraf di Klinik Lamina.

Memahami Tentang Saraf Kejepit

Menurut dr. Faisal, saraf kejepit disebabkan oleh tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot, maupun tendon. Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh manapun. Misalnya, herniasi diskus di tulang belakang bagian bawah dapat menekan akar saraf (nerve root). Tekanan ini dapat menyebabkan rasa nyeri yang menjalar ke paha belakang hingga kaki. 

Saraf kejepit juga bisa terjadi di bagian pergelangan tangan yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan kebas di tangan dan jari. Kondisi ini biasanya disebut dengan carpal tunnel syndrome (CTS). 

Gejala Saraf Kejepit di Tulang Belakang

Photo by khosrork from Freepik

Saraf kejepit di tulang belakang dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti:

  • Rasa nyeri tajam dan menjalar ke bagian tubuh lainnya
  • Muncul sensasi kebas atau mati rasa
  • Kesemutan di bagian tubuh yang terkena saraf kejepit
  • Melemahnya otot dan sendi di bagian tubuh yang terkena
  • Kekakuan pada sendi sehingga mengganggu fungsi gerak tubuh

Penyebab Saraf Kejepit

Beberapa kondisi dapat menyebabkan jaringan tubuh menekan saraf, antara lain: 

  • Cedera di tulang belakang akibat olahraga atau kecelakaan
  • Radang sendi atau arthritis
  • Tekanan berlebih akibat gerakan berulang 
  • Postur tubuh yang buruk saat duduk bekerja atau berdiri
  • Mengangkat beban berat dengan tumpuan yang salah
  • Obesitas

Saraf kejepit yang sudah lama dan kronis dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen dan bahkan kelumpuhan. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang tepat untuk mengatasi saraf kejepit.

Baca Juga:  Rekomendasi Dokter Bedah Saraf Terbaik di Jakarta, Lamina Pain and Spine Center

Cara Mencegah Saraf Kejepit

Ada berbagai cara untuk mencegah saraf kejepit, yaitu: 

  • Menjaga postur tubuh yang baik, seperti hindari menunduk terlalu lama atau berjalan dengan postur membungkuk.
  • Melakukan latihan kekuatan dan fleksibilitas secara rutin
  • Menjaga berat badan ideal agar terhindar dari obesitas

Penanganan Saraf Kejepit

Penanganan saraf kejepit yang belum parah biasanya dapat dilakukan dengan perawatan konservatif, yaitu terapi obat atau terapi fisik. Dengan perawatan tersebut, saraf kejepit dapat membaik dalam beberapa hari atau minggu. Namun, pada kasus yang sudah parah dan nyeri kronis, tindakan bedah sebaiknya dilakukan. 

Salah satu pengobatan yang efektif dalam menyembuhkan saraf kejepit yaitu dengan endoskopi Joimax. Endoskopi Joimax merupakan prosedur minimal invasif yang bekerja dengan menggunakan alat endoskop untuk membuang jaringan yang menekan saraf. Dengan didukung oleh kamera khusus berukuran mikro, dokter dapat melihat kondisi dan lokasi saraf yang kejepit dengan lebih jelas.

Keunggulan endoskopi Joimax yaitu: 

  • Risiko komplikasi pasca tindakan lebih rendah
  • Waktu tindakan relatif singkat
  • Lebih aman karena tidak merusak jaringan di sekitar saraf
  • Proses pemulihan lebih cepat
  • Tingkat keberhasilan tinggi mencapai 95%

Bagi Anda yang memiliki keluhan nyeri saraf kejepit, segeralah periksakan ke dokter spesialis bedah saraf kami di Klinik Lamina. Dokter akan membantu pemeriksaan dan memberikan diagnosis serta penanganan yang tepat. 

Anda bisa berkonsultasi baik secara online (telekonsultasi) maupun datang langsung ke klinik. Silakan menghubungi tim kami di Klinik Lamina melalui chat ke nomor Whatsapp 0811-1443-599.

Referensi Penulisan:

Medical News Today. “How to Treat a Pinched Nerve”, https://www.medicalnewstoday.com/articles/320045, diakses pada 1 Agustus 2024.

Mayo Clinic. “Pinched Nerve”, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pinched-nerve/symptoms-causes/syc-20354746, diakses pada 1 Agustus 2024.

University of Utah Health. “What to do for a Pinched Nerve in Your Back”, https://healthcare.utah.edu/healthfeed/2023/11/what-do-pinched-nerve-your-back, diakses pada 1 Agustus 2024.

***

Feature photo by airdone from Freepik

FAQ: Pertanyaan Seputar Saraf Kejepit Tulang Belakang

Apakah saraf kejepit di tulang belakang bisa sembuh?

Saraf kejepit dapat sembuh dengan perawatan yang tepat, tergantung pada tingkat keparahannya. Pada kondisi ringan hingga sedang, nyeri akibat saraf kejepit biasanya membaik dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan dengan perawatan konservatif seperti istirahat, fisioterapi, dan terapi obat. Namun, jika nyeri berlangsung lama dan tidak membaik dengan terapi konservatif, diperlukan tindakan medis lebih lanjut seperti endoskopi Joimax untuk membebaskan saraf dari tekanan.

Baca Juga:  Radiofrekuensi Ablasi, Solusi Terkini Atasi Nyeri Punggung dengan Cepat dan Minim Risiko

Bagaimana cara mengetahui apakah seseorang mengalami saraf kejepit?v

Gejala saraf kejepit bervariasi tergantung lokasi dan tingkat tekanannya. Beberapa tanda umum yang sering muncul meliputi rasa nyeri tajam yang bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya, kesemutan atau mati rasa di area yang terkena, serta kelemahan otot yang dapat mengganggu pergerakan. Jika gejala-gejala ini muncul dan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, seperti MRI atau rontgen.

Apa saja penyebab saraf kejepit di tulang belakang?

Saraf kejepit di tulang belakang terjadi akibat adanya tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, otot, atau ligamen. Beberapa penyebab utama kondisi ini antara lain postur tubuh yang buruk saat duduk atau berdiri, cedera akibat olahraga atau kecelakaan, radang sendi, serta aktivitas berat yang memberikan tekanan berulang pada tulang belakang. Faktor lain seperti obesitas juga dapat meningkatkan risiko saraf kejepit karena beban tambahan pada struktur tulang belakang.

Bagaimana cara mengatasi saraf kejepit di punggung?

Pengobatan saraf kejepit bergantung pada tingkat keparahan kondisi. Pada tahap awal, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meredakan nyeri meliputi istirahat yang cukup, penggunaan kompres panas atau dingin untuk mengurangi inflamasi, serta memperbaiki postur tubuh agar tekanan pada saraf berkurang. Selain itu, terapi fisik seperti latihan peregangan dan penguatan otot juga dapat membantu pemulihan. Jika metode konservatif tidak memberikan hasil yang optimal, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan medis seperti injeksi steroid atau prosedur minimal invasif seperti endoskopi Joimax.

Apa saja yang sebaiknya dihindari oleh penderita saraf kejepit?

Untuk mencegah perburukan kondisi, penderita saraf kejepit sebaiknya menghindari beberapa aktivitas yang dapat memberikan tekanan tambahan pada saraf, seperti mengangkat beban berat dengan postur yang salah, melakukan gerakan yang berulang dalam waktu lama, serta duduk atau berdiri dalam posisi yang tidak ergonomis. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik atau tidur yang tidak cukup juga dapat memperlambat proses pemulihan. Jika Anda mengalami saraf kejepit, pastikan untuk menjaga pola hidup sehat dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer