Ini Dia Rahasia Ibu Melin Terbebas dari Saraf Kejepit Leher!

saraf kejepit leher - Lamina Pain and Spine Center

Ibu Melin Haryani, pasien asal Lampung yang terus menerus mengeluhkan sakit di kepalanya, ternyata menderita saraf kejepit leher. Beliau sudah mencoba berbagai cara seperti minum obat pereda nyeri, melakukan terapi, hingga blok saraf di beberapa rumah sakit, namun tak juga membuahkan hasil kesembuhan. 

“Rasa nyerinya memang hilang setelah minum obat anti nyeri, tapi nanti kambuh kembali dan leher saya terasa sangat sakit,” ungkap Ibu Melin.

Tiga minggu sebelumnya, nyeri di leher Ibu Melin semakin parah sampai beliau kesulitan untuk berjalan. Rasa sakitnya juga menjalar hingga ke bahu dan muncul sensasi kesemutan yang sangat mengganggu. 

Tak mau terus merasakan nyeri, Ibu Melin akhirnya memilih Klinik Lamina sebagai tempat pengobatan untuk mengatasi saraf kejepitnya. Setelah berkonsultasi dengan dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, beliau akhirnya disarankan untuk melakukan tindakan endoskopi Joimax.

Menurut dr. Mahdian, saat ini ada teknologi pengobatan minimal invasif yang efektif untuk mengatasi saraf kejepit di leher. Endoskopi Joimax merupakan prosedur bedah yang lebih minim risiko dan hanya membutuhkan satu sayatan kecil sebesar 7 mm. Prosedur ini juga terbukti lebih aman karena minim merusak jaringan di sekitar saraf dan proses pemulihannya yang lebih cepat dibanding operasi konvensional. 

“Setelah operasi dan sadar, rasa kebas sudah hilang, pemulihan juga cepat, bahkan kemarin operasi hari ini saya sudah bisa berjalan. Sangat luar biasa!,” ujar Ibu Melin dengan senang. 

Dr. Mahdian juga menambahkan jika setelah operasi, pasien tetap harus menjaga postur tubuh, terutama bagian leher. Oleh karena itu, pasien disarankan menggunakan collar neck untuk menjaga posisi leher saat beraktivitas. 

Daftar isi

Baca Juga:  Awas, Nyeri Hebat di Persendian Termasuk Gejala Asam Urat!

FAQ: Pertanyaan Seputar Saraf Kejepit Leher

Apa saja gejala yang dirasakan saat mengalami saraf kejepit di leher?

Gejala saraf kejepit di leher biasanya meliputi nyeri yang dapat menjalar ke area lain seperti bahu, lengan, atau punggung. Selain itu, penderita juga sering merasakan kebas, kesemutan, atau bahkan mati rasa. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memengaruhi kekuatan otot di area yang terdampak, seperti yang dialami Ibu Melin sebelum menjalani pengobatan di Klinik Lamina.

Apa saja cara untuk meredakan nyeri akibat saraf kejepit di leher?

Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk meredakan nyeri saraf kejepit di leher antara lain:

Memastikan asupan air putih cukup, minimal 2 liter per hari.
Namun, jika gejala tidak membaik, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis seperti yang dilakukan Ibu Melin di Klinik Lamina.

Mengompres bagian leher yang sakit dengan air hangat.

Menghindari aktivitas yang membebani leher, seperti mengangkat benda berat atau terlalu sering menunduk.

Mengonsumsi obat pereda nyeri yang tersedia di apotek.

Menjaga pola makan sehat dengan mengurangi asupan lemak berlebih.

Apakah saraf kejepit di leher bisa sembuh tanpa operasi?

 Apakah saraf kejepit di leher bisa sembuh tanpa operasi?

Apakah semua kasus saraf kejepit di leher harus dioperasi?

Tidak semua kasus saraf kejepit di leher memerlukan operasi. Jika gejala masih ringan dan terjadi dalam waktu singkat, perawatan non-operasi seperti terapi dan obat-obatan biasanya cukup. Namun, jika nyeri terus berlanjut atau menjalar ke area lain (seperti tangan atau bahu), tindakan operasi minimal invasif seperti yang dilakukan di Klinik Lamina dapat menjadi pilihan terbaik untuk mengatasi masalah secara tuntas.

Baca Juga:  Ternyata Ini Cara yang Efektif untuk Mengatasi Sakit Pinggang Belakang!

Bagaimana cara mengenali gejala saraf kejepit?

 Gejala saraf kejepit dapat dikenali melalui beberapa tanda, seperti:

Nyeri yang menjalar ke area lain, seperti bahu atau lengan.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, seperti yang dilakukan Ibu Melin di Klinik Lamina.

Nyeri atau sensasi terbakar di area yang terdampak.

Kesemutan atau mati rasa.

Otot melemah di area yang dipersarafi oleh saraf yang terjepit.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer