Saraf Kejepit: Gejala, Penyebab dan Pengobatan Efektif Tanpa Operasi

mengalami nyeri punggung saat bekerja, kenali gejala, penyebab dan cara mengobati saraf kejepit di Lamina

Saraf kejepit (Pinched Nerve) adalah kondisi ketika saraf mendapat tekanan dari jaringan sekitarnya, baik itu tulang, otot, tendon ataupun ligamen. Kondisi ini jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen, bahkan berisiko kelumpuhan.

Apa itu saraf kejepit

Saraf kejepit adalah kondisi ketika jaringan seperti cakram tulang belakang atau tulang menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, tetapi paling sering di:

Dalam istilah medis, kondisi ini sering disebut herniated disc atau slipped disc.

Saraf kejepit juga sering berkaitan dengan masalah seperti stenosis spinal atau radikulopati.

👉 Baca juga: Pengobatan Efektif Saraf Kejepit Tanpa Operasi di Jakarta

Ilustrasi saraf kejepit pada tulang belakang

Gejala saraf kejepit

Gejala awal saraf kejepit bisa berbeda-beda, tergantung pada lokasi saraf mana yang mengalami tekanan atau jepitan. Berikut beberapa gejala atau ciri-ciri saraf kejepit yang umum dirasakan oleh si penderita, antara lain:

  • Mati rasa, kebas atau baal pada area yang terdampak.
  • Nyeri tajam, menusuk atau seperti terbakar yang dapat menjalar sesuai lokasi saraf.
  • Kesemutan (pins and needles).
  • Otot terasa lemah, sulit digerakkan, atau kehilangan kekuatan.
  • Kekakuan atau kejang otot.

👉 Jangan abaikan gejala ringan yang bisa jadi pertanda saraf kejepit. Konsultasi sekarang sebelum terlambat!

Penyebab saraf kejepit

Tidak semua nyeri di pinggang atau leher berarti saraf kejepit. dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, selaku dokter spesialis bedah saraf menekankan, ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab terjepitnya saraf, antara lain:

  • Herniated Nucleus Pulposus (HNP): bantalan tulang belakang menonjol keluar dan menekan saraf.
  • Stenosis Spinal: penyempitan pada saluran persendian dan otot tulang belakang.
  • Bone Spurs (Taji Tulang): pertumbuhan tulang berlebih akibat radang sendi (arthritis).
  • Carpal Tunnel Syndrome: tekanan saraf di carpal tunnel pergelangan tangan.
  • Cedera atau Trauma: benturan, jatuh atau kecelakaan yang menggeser struktur tulang atau otot.
  • Postur Tubuh Buruk: duduk, berdiri, atau bekerja dengan posisi yang salah.
  • Aktivitas Berulang dan Beban Berat: gerakan berulang atau angkat berat dengan teknik salah.
  • Obesitas: berat badan berlebih memberi tekanan ekstra pada tulang belakang.
  • Degenerasi atau Penuaan: bantalan tulang belakang melemah seiring usia.

Selain itu ada beberapa orang yang memiliki faktor risiko lebih besar untuk menderita saraf kejepit, diantaranya:

  • Pengidap diabetes.
  • Orang yang jarang berolahraga atau bergerak (sedentary life).
  • Penderita penyakit di kelenjar tiroid.
  • Ibu hamil.

👉 Baca juga: Waspadai Pengapuran Tulang Belakang Sebagai Penyebab Saraf Kejepit

Cara diagnosis saraf kejepit

Untuk memastikan diagnosis saraf kejepit lebih akurat, dokter spesialis biasanya akan menyusun rencana penanganan sesuai kondisi tiap pasien penderita saraf kejepit, berikut diantaranya:

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik biasanya meliputi pengamatan postur tubuh, gerakan dan tes kekuatan otot untuk menilai atau mengevaluasi tingkat keparahan area saraf yang tertekan atau terjepit.

2. Tes pencitraan

Berikut beberapa metode atau tes pencitraan yang sering digunakan untuk mendiagnosis saraf terjepit, antara lain:

  • MRI (Magnetic Resonance Imaging): pemeriksaan paling akurat untuk melihat detail saraf, cakram, dan jaringan lunak.
  • CT-scan (Computed Tomography): membantu melihat struktur tulang belakang lebih detail, terutama jika ada stenosis atau taji tulang.
  • X-Ray (Foto Rontgen): dapat membantu mendeteksi kelainan tulang atau penyempitan ruang tulang belakang.

3. Tes saraf

  • EMG (Elektromiografi): mengukur aktivitas listrik otot untuk menilai kerusakan saraf.
  • Nerve Conduction Study (NCS): mengukur kecepatan hantaran listrik pada saraf.

👉 Baca juga: Berapa Lama Saraf Kejepit Bisa Sembuh?

ilustrasi saraf kejepit di pinggang

Pengobatan efektif saraf kejepit

Berikut beberapa faktor alasan kenapa kita perlu pengobatan efektif saraf terjepit, antara lain:

  • Mengurangi risiko kerusakan saraf permanen bila dibiarkan.
  • Menghindari hilangnya fungsi sensorik dan motorik.
  • Menghindari penurunan kualitas hidup (sulit berjalan, tidur terganggu).
  • Menghindari nyeri kronis yang bisa menjalar ke tangan atau kaki.
  • Menghindari gangguan buang air besar atau kecil (cauda equina syndrome).
  • Memberikan solusi yang mampu mencegah operasi besar.

Di Lamina Pain and Spine Center – Jakarta, kami menyediakan berbagai metode pengobatan efektif saraf kejepit komprehensif, baik terapi konservatif maupun intervensi medis modern, dengan teknologi terbaru serta di dukung oleh dokter spesialis bedah saraf berpengalaman.

Berikut beberapa metode minimal invasive untuk pengobatan HNP yang ada di Lamina Pain and Spine Center:

A. Metode terapi konservatif

  • Fisioterapi → latihan khusus memperbaiki postur dan memperkuat otot tulang belakang.
  • Obat Pereda Nyeri dan Antiinflamasi non-steroid (NSAID) → untuk mengurangi peradangan dan nyeri saraf.
  • Istirahat dan Perubahan Gaya Hidup → menjaga berat badan ideal, ergonomi kerja.

B. Metode terapi intervensi minim invasif

Metode ini direkomendasikan bagi pasien penderita saraf terjepit yang tidak kunjung membaik dengan obat atau fisioterapi, berikut beberapa metode di antaranya:

  • Injeksi epidural steroid → mengurangi peradangan saraf.
  • Proloterapi → menyuntikan larutan khusus untuk merangsang penyembuhan alami pada jaringan sendi, ligamen, atau tendon yang mengalami cedera.

C. Metode intervensi medis modern

joimax solusi sembuh total dari saraf kejepit

1. Joimax

Joimax adalah teknologi canggih asal Jerman yang terbukti efektif dalam mengatasi masalah tulang belakang, khususnya saraf terjepit. Prosedur ini lebih minim invasif sehingga memungkinkan dokter melakukan tindakan melalui satu sayatan kecil dengan bantuan alat endoskopi dan kamera khusus berukuran mikro.

  • Tindakan minimal invasif tanpa memerlukan operasi.
  • Tidak merusak jaringan di sekitarnya.
  • Tidak mengganggu kestabilan struktur tulang belakang.
  • Minim risiko dan komplikasi.
  • Waktu tindakan hanya 30-45 menit.
  • Tanpa rawat inap dan proses penyembuhan cepat.
  • Tingkat keberhasilan tinggi mencapai 95%.

👉 Baca juga: Efektif! Joimax Sembuhkan Saraf Kejepit Tanpa Operasi

2. BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery)

BESS adalah prosedur endoskopi yang menggunakan dua sayatan sebagai pintu masuk untuk kamera khusus dan alat dekompresi endoskopi. Teknologi ini efektif mengatasi saraf terjepit dan hernia nukleus pulposus (HNP) tanpa perlu operasi.

3. Laser PLDD

PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression), memiliki cara kerja dengan memanfaatkan energi panas dari sinar laser yang disuntikkan untuk mengempiskan tonjolan bantalan tulang yang menekan saraf.

4. Radiofrekuensi Ablasi

Radiofrekuensi ablasi (RFA), Terapi ini menggunakan gelombang radio untuk menghantarkan energi listrik dan memanaskan saraf yang menjadi sumber nyeri. Tujuannya untuk menghambat transmisi sinyal nyeri ke otak tanpa merusak jaringan sehat.

5. St.Cox Catheter

St.Cox Catheter merupakan jenis epidural catheter untuk menghantarkan obat-obatan dengan memasukkan kateter berukuran mikro ke dalam rongga tulang belakang. Tujuannya untuk menghilangkan rasa nyeri akut ataupun kronis akibat adanya kerusakan pada tulang belakang serta mengurangi peradangan.

6. ESI (Epidural Steroid Injection)

Epidural Steroid Injection (ESI) merupakan prosedur medis yang dilakukan dengan cara menyuntikkan steroid ke dalam rongga epidural. Tujuannya yaitu untuk mengatasi rasa sakit atau nyeri kronis pada tulang belakang.

7. Kyphoplasty

Kyphoplasty atau baloon kyphoplasty bekerja dengan cara menyuntikkan semen khusus ke area tulang yang mengalami fraktur. Hasilnya dapat langsung dirasakan setelah semen disuntikkan dan langsung mengeras. Tulang kembali ke posisi awal, lebih kuat, dan bertahan seumur hidup.

👉 Baca juga: Biaya Pengobatan Saraf Kejepit

Pencegahan saraf kejepit

Berikut beberapa tips khusus yang bisa diterapkan untuk menghindari saraf terjepit:

  • Melakukan peregangan secara teratur, dan rutin berolahraga.
  • Menjaga postur tubuh, seperti menghindari posisi membungkuk, duduk terlalu lama, atau tidur dalam posisi yang tidak nyaman.
  • Perhatikan teknik mengangkat beban berat.
  • Istirahat yang cukup.
  • Menjaga berat badan.
  • Hindari gerakan mendadak.

👉 Baca juga: Kenali Gejala Saraf Kejepit di Pinggang

Tanda saraf kejepit sudah parah

Berikut adalah beberapa ciri atau tanda syaraf kejepit sudah parah:

  1. Nyeri yang tak tertahankan: Nyeri intens dan tidak mereda dengan pengobatan biasa.
  2. Kelemahan otot: Kelemahan pada area tubuh yang dipengaruhi oleh terjepitnya saraf, seperti kesulitan mengangkat anggota tubuh atau berdiri.
  3. Kehilangan sensasi: Mati rasa atau kesemutan yang berlangsung lama, terutama di lengan atau kaki.
  4. Masalah kandung kemih atau usus: Kesulitan mengontrol kandung kemih atau usus, seperti inkontinensia.

Jika Anda mengalami salah satu gejala saraf kejepit seperti di atas, segera konsultasikan ke Lamina Pain and Spine Center, pusat pengobatan syaraf kejepit terbaik di Jakarta, yang memiliki tim dokter spesialis bedah saraf berpengalaman.

Kami juga menyediakan berbagai metode terapi pengobatan efektif komprehensif, baik terapi konservatif maupun intervensi medis modern, dengan teknologi terbaru dan modern minimal invasif tanpa operasi.

FAQ

Apakah saraf kejepit bisa sembuh total tanpa operasi?
Ya, sebagian besar kasus bisa ditangani tanpa operasi melalui terapi konservatif dan intervensi medis modern.

Apakah saraf kejepit berbahaya?
Iya. Jika tidak ditangani dengan benar, saraf kejepit bisa komplikasi kesehatan yang serius seperti kelumpuhan, kandung kemih dan usus tidak berfungsi sempurna, sensasi mati rasa yang semakin buruk.

Apakah syaraf kejepit boleh dipijat?
Saraf terjepit sebaiknya tidak langsung dipijat tanpa saran dokter, karena pijatan yang salah bisa memperburuk kondisi. Sebaiknya konsultasikan lebih dahulu dengan dokter spesialis nyeri saraf agar tahu cara penanganan yang tepat.

Berapa lama waktu penyembuhan saraf kejepit?
Tergantung tingkat keparahan. Bisa 2–6 minggu dengan terapi tepat.

Apakah olahraga aman untuk penderita saraf kejepit?
Ya, dengan bimbingan fisioterapis. Hindari aktivitas berat yang memberi tekanan pada tulang belakang.

Di mana tempat pengobatan saraf kejepit terbaik di Jakarta?
Lamina Pain and Spine Center, Jakarta, menyediakan berbagai metode pengobatan dengan teknologi modern dan didukung oleh tim dokter berpengalaman.

Sumber

Facebook
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer