Faktor Pekerjaan Penyebab Syaraf Kejepit Yang Perlu Kamu Tahu!

faktor pekerjaan penyebab syaraf kejepit

Ada beberapa kebiasaan tertentu yang bisa memicu penyebab syaraf kejepit, khususnya pada bagian pinggang. Misalnya kebiasaan memutar punggung dan mengangkat beban berat dengan cara yang salah.

Saraf kejepit pinggang terjadi akibat adanya gangguan saraf yang menyebabkan  bantalan permukaan ruas tulang belakang menonjol dari ruang antar ruas tulang. Sehingga, tonjolan tersebut dapat menekan saraf, kemudian menimbulkan nyeri hebat pada pinggang.

Penyebab Syaraf Kejepit Karena Faktor Pekerjaan

Menurut Tohamuslim (1994) faktor penyebab syaraf kejepit yang sangat berpengaruh ada 2, yaitu faktor personal (personal risk factor) dan faktor lingkungan atau pekerjaan (job risk factor). Kedua faktor itu saling berpengaruh satu sama lain.

Baca Juga: 5 Hal Bisa Menjadi Penyebab Saraf Kejepit Kambuh Kembali

Berikut beberapa faktor pekerjaa yang bisa jadi penyebab saraf kejepit:

Pekerjaan mengangkat

  1. Pekerjaan dengan menggunakan tangan, seperti mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, dan membawa bisa menyebabkan 70% risiko saraf kejepit/ HNP.
  2. Berat beban yang diangkat dan jaraknya dari tubuh sangat menentukan risiko kejadian low back pain (LBP) dan juga saraf kejepit (HNP). Jumlah beban maksimal adalah 11,3kg dengan jarak maksimal tubuh, yakni 2,5 inch. Bila lebih dari itu, maka akan lebih berisiko mengalami HNP. Selain itu, pengulangan mengangkat beban lebih dari 25 perhari, cenderung 3 kali lebih berisiko alami HNP.

Posisi tubuh bungkuk, miring dan berputar

Posisi ini bila disertai dengan gerak mengangkat dan berulang-ulang merupakan faktor utama untuk timbulnya HNP.

Mendorong, menarik, duduk, dan berdiri lama

  1. Mendorong atau menarik benda 9%-18% dapat menyebabkan LBP akibat adanya strain/sprain otot pinggang.
  2. Dari seluruh jenis pekerjaan, 19% dilakukan sambil berdiri dan 22% duduk. Kedua posisi ini bila dilakukan lama atau dengan posisi membungkuk akan menambah risiko HNP.
Baca Juga:  Kenali HNP Servikal Atau Saraf Terjepit Leher

Baca Juga: Saraf Kejepit Penyebab, Gejala dan Penanganan dengan Endoskopi

Pengaruh Aktivitas Fisik Sebagai Penyebab Syaraf Kejepit

Pembebanan yang berlebihan pada tulang belakang mengakibatkan tulang belakang mengalami kerusakan hingga terjadi Hernia Nukleus Pulposu (HNP) atau saraf terjepit. Kondisi ini merupakan salah satu faktor terjadinya nyeri punggung bawah (low back pain/LBP).

Posisi kerja yang salah dan yang memaksakan bisa menyebabkan seseorang mudah kelelahan sehingga kerja menjadi kurang efisien. Selain itu, tekanan pada bagian tulang belakang akan meningkat ketika duduk. Posisi duduk yang tegang lebih membutuhkan aktivitas otot.

Selanjutnya, semakin ergonomis teknik mengangkat yang digunakan untuk mengangkat beban, maka risiko terpapar nyeri punggungbawah semakin kecil. Kemudian, semakin berat beban yang seseorang angkat, maka kemungkinan terpapar cedera yang dapat mengakibatkan nyeri punggung bawah juga semakin besar.

Pekerjaan mengangkat dan mengangkut benda berat mempunyai risiko tinggi untuk mengakibatkan nyeri pungggung bawah karena kerusakan tulang belakang. Oleh karena itu diperlukan pencegahan kerusakan tulang belakang, salah satunya dengan memperhatikan teknik mengangkat beban.

Teknik Mengangkat Beban yang Benar

Cara mengangkat barang yang benar menurut Suma’mur (1989) adalah, sebagai berikut ini:

a. Pakai sandal/sepatu yang stabil, bukannya sandal atau sepatu bertumit tinggi (high heels).

b. Pastikan kaki dalam keadaan stabil, dalam keadaan 90º dan rapatkan kaki pada barang yang ingin diangkat.

c. Tekuk lutut dan rendahkan badan.

d. Pastikan pinggang dalam posisi tegak.

e. Angkat barang ke paras abdomen dan angkat secara perlahan.  Jika

barang agak berat, tumpu dengan otot kaki.

f. Pastikan lutut menekuk ketika mengangkat barang.

g. Dapatkan bantuan jika barang terlalu berat untuk diangkat seorang.

h. Gunakan troli atau peralatan lain untuk mengalihkan barang yang terlalu berat.

Baca Juga:  (Dummy Artikel) Kemudahan Konsultasi Dokter Online untuk Keluhan Nyeri Anda di Klinik Lamina

FAQ: Pertanyaan Seputar Penyebab Syaraf Kejepit

Apa saja faktor yang dapat menyebabkan saraf kejepit?

Saraf kejepit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti aktivitas fisik yang ekstrem (misalnya, melompat atau mengangkat beban berat), kelemahan jaringan kolagen akibat faktor genetik, ras (orang Kaukasia lebih berisiko dibandingkan orang Asia), dan kelebihan berat badan (obesitas). Selain itu, faktor pekerjaan seperti mengangkat beban berat dengan posisi yang salah juga dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit.

Dari mana saraf kejepit biasanya berawal?

 Saraf kejepit seringkali berawal dari kebiasaan melakukan aktivitas berlebihan tanpa diimbangi dengan gerakan tubuh yang seimbang. Misalnya, mengangkat beban berat secara berulang atau duduk dalam posisi yang salah dalam waktu lama. Hal ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang, sehingga bantalan ruas tulang belakang menonjol dan menekan saraf.

Apa saja ciri-ciri atau gejala saraf kejepit?

 Gejala saraf kejepit meliputi rasa nyeri hebat yang disertai sensasi terbakar, mati rasa atau kebas di area yang terdampak, kesemutan seperti tertusuk jarum, serta kesulitan menggerakkan tangan atau kaki. Gejala ini dapat muncul di area pinggang, leher, atau bagian tubuh lainnya tergantung lokasi saraf yang terjepit.

Apakah saraf kejepit bisa sembuh?

Ya, saraf kejepit dapat sembuh dengan perawatan yang tepat. Waktu pemulihan bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Istirahat yang cukup, terapi fisik, dan menghindari aktivitas yang memberatkan tulang belakang dapat membantu mempercepat pemulihan. Pada kasus ringan, gejala biasanya membaik dalam 4-6 minggu.

Bagaimana saraf terjepit bisa terjadi?

 Saraf terjepit terjadi ketika ada tekanan berlebihan (kompresi) pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot, atau tendon. Misalnya, herniasi diskus tulang belakang dapat menyebabkan bantalan tulang belakang menonjol dan menekan akar saraf. Tekanan ini dapat menimbulkan nyeri dan gejala lainnya, terutama jika terjadi di area pinggang atau leher.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer