Penyebab Saraf Terjepit Akibat Obesitas dan Asupan Nutrisi yang Tak Seimbang

penyebab saraf terjepit akibat obesitas

Penyebab saraf terjepit , salah satu faktor risikonya adalah obesitas atau berat badan berlebih. Berlebihnya berat badan dapat meningkatkan berat pada tulang belakang dan tekanan pada diskus, struktur tulang belakang, serta herniasi pada diskus lumbalis.

Saraf terjepit atau dalam istilah medisnya Hernia Nucleus Pulposus (HNP), penyakit yang terjadi saat bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. Pasien HNP dari usia 31-50 tahun 1,5 kali lebih banyak daripada usia 16-30 tahun.

Menurut Lim (2004), HNP merupakan salah satu penyebab nyeri punggung bawah. Hal ini terjadi karena degeneratif, efek genetik, obesitas atau kelebihan berat badan, kurang olahraga, postur tubuh yang buruk, dan kerja berlebihan.

Penyebab Saraf Terjepit Akibat Obesitas

Menurut WHO (2008), berdasarkan pendistribusian lemak, obesitas terbagi menjadi dua jenis, yaitu obesitas sentral dan obesitas umum. Obesitas sentral merupakan kondisi saat lemak berlebih terpusat pada area perut.

Beberapa penelitian, sebelumnya menemukan bahwa peningkatan risiko kesehatan lebih berhubungan dengan obesitas sentral  daripada obesitas umum. Peningkatan prevalensi obesitas sentral ini, akan berdampak pada risiko munculnya berbagai penyakit degeneratif yang dapat memberi efek buruk untuk kesehatan. Menurut Mustofa (2010), obesitas sentral dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular, sleep apnea, dislipidemia, maupun low back pain (nyeri punggung bawah).

Rata-rata kaum perempuan memiliki lebih banyak lemak dalam tubuh daripada laki-laki. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30 persen pada perempuan. Sementara pada laki-laki sebesar 18-23 persen.  Dalam hal ini, bila perempuan memiliki lemak tubuh lebih dari 30 persen dan laki-laki dengan lemak tubuh lebih dari 25 persen, maka sudah dianggap menderita obesitas.

Baca Juga:  Operasi Syaraf Kejepit di Pinggang yang Terjangkau

Penelitian oleh Frilander dkk (2015), menunjukkan bahwa kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko nyeri punggung bawah, yang mana sangat berhubungan pada perempuan daripada laki-laki.

Baca Juga: Tak Perlu Rawat Inap Untuk Mengatasi Saraf Terjepit

Hubungan Asupan Nutrisi dengan Obesitas dan Penyebab Saraf Kejepit

Asupan lemak berlebihan

Lemak yang berlebih akan memicu berat badan menjadi bertambah sehingga akan menyebabkan obesitas. Semakin banyak lemak yang menumpuk di dalam tulang , akan membuat tulang menjadi berat dan tidak stabil. Penimbunan lemak akan menyebabkan resiko terjadi HNP.

Asupan energi

Energi adalah energi yang masuk kedalam tubuh manusia yang dari makanan yang mengandung karbohdirat, lemak dan protein.

Asupan energi saling berhubungan dengan asupan lemak. Jika asupan energi dalam tubuh tidak menggunakannya secara efektif hingga tertimbun dalam jaringan lemak, tubuh akan kelebihan kalori. Hal ini akan menyebabkan berat badan berlebih sehingga tulang belakang menjadi berat dan tidak stabil. Ketidakstabilan tulang belakang akan menyebabkan terjadinya HNP.

Asupan vitamin D

Kekurangan asupan Vitamin D akan menyebabkan tulang menjadi lemah. Hal ini akan menyebabkan ruas-ruas tulang belakang mengalami tekanan sehingga terjadi penekanan saraf sehingga mengakibatkan HNP. 

FAQ: Pertanyaan Seputar Penyebab Saraf Terjepit Akibat Obesitas

Apakah obesitas dapat menyebabkan saraf kejepit?

Ya, obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko saraf kejepit. Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang dan diskus (bantalan tulang belakang), yang dapat menyebabkan herniasi diskus dan penekanan pada saraf. Kondisi ini terutama berisiko pada area punggung bawah (lumbal) dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Apa saja penyebab seseorang terkena saraf terjepit?

Saraf terjepit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti trauma berat (misalnya jatuh), trauma ringan yang terjadi berulang dalam jangka panjang, penuaan, penebalan ligamen, atau bahkan tumor. Selain itu, faktor risiko seperti obesitas, postur tubuh yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya saraf terjepit.

Baca Juga:  Saraf Kejepit di Siku: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apakah kenaikan berat badan bisa memicu saraf terjepit?

Ya, kenaikan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada saraf tulang belakang, terutama di area punggung dan leher. Hal ini dapat menyebabkan kondisi seperti herniasi diskus, stenosis tulang belakang, atau radikulopati. Obesitas juga dapat memicu kompresi saraf perifer, seperti di pergelangan tangan atau ekstremitas bawah, yang memperburuk risiko saraf terjepit.

Bisakah obesitas menyebabkan masalah pada saraf?

Obesitas tidak hanya meningkatkan risiko saraf terjepit tetapi juga dapat memperburuk gejala nyeri neuropatik dan kerusakan saraf. Pasien dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi cenderung mengalami gangguan saraf yang lebih parah, seperti parestesia (kesemutan) atau disestesia (rasa tidak nyaman pada kulit). Hal ini menunjukkan bahwa obesitas memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan saraf.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer