Mengenal Penyakit Autoimun dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Autoimun dan Gejalanya - Lamina Pain and Spine Center

Penyakit autoimun merupakan kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, justru menyerang dan merusak jaringan tubuhnya sendiri. Istilah “autoimun” berasal dari kata “auto” yang berarti “diri sendiri” dan “imun” yang merujuk pada “kekebalan.” Gangguan ini mengakibatkan peradangan dan kerusakan pada organ atau jaringan tertentu, menyebabkan berbagai gejala dan masalah kesehatan.

Bagaimana Sistem Kekebalan Tubuh Bekerja

Sistem kekebalan tubuh merupakan pertahanan alami tubuh kita untuk melawan benda asing, seperti bakteri, virus, dan zat-zat asing lainnya. Saat deteksi benda asing, sistem kekebalan akan menghasilkan respons imun untuk melawan dan menghilangkan benda tersebut, menjaga tubuh tetap sehat.

Dalam keadaan normal, sistem kekebalan juga dilengkapi dengan kemampuan untuk mengenali sel-sel tubuh yang sehat dan tidak menyerangnya. Hal ini kemungkinan karena ada mekanisme khusus untuk membedakan antara “self” (sel-sel tubuh) dan “non-self” (benda asing).

[elementor-template id=”16018″

Gangguan dalam Penyakit Autoimun

Namun, dalam kondisi ini, terjadi gangguan dalam mekanisme pengenalan ini. Sistem kekebalan tubuh menjadi salah pengenalan dan tidak lagi dapat membedakan antara sel-sel tubuh normal dengan benda asing. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh sendiri sebagai benda asing, menganggapnya sebagai ancaman yang perlu dihancurkan.

Ketika sistem kekebalan menyerang sel-sel tubuh sendiri, proses peradangan terjadi di area yang terkena. Peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ yang terlibat. Gejalanya bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya dan organ mana yang terlibat. Beberapa penyakit autoimun mengenai organ tunggal, sementara yang lain dapat mempengaruhi banyak bagian tubuh.

Beberapa Contoh Penyakit Autoimun

Terdapat lebih dari 80 jenis penyakit autoimun yang telah diidentifikasi, dan beberapa di antaranya lebih umum daripada yang lain. Beberapa contoh penyakit autoimun yang cukup umum meliputi:

  • Lupus Eritematosus Sistemik (LES): Lupus menyebabkan peradangan pada berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan organ internal lainnya. Gejala lupus bisa beragam dan melibatkan kelelahan, ruam kulit, nyeri sendi, dan gangguan sistem organ.
  • Penyakit Hashimoto: Merupakan bentuk tiroiditis kronis, di mana sistem kekebalan menyerang kelenjar tiroid, mengakibatkan penurunan produksi hormon tiroid. Akibatnya, penderitanya mengalami hipotiroidisme, yang dapat menyebabkan kelelahan, penambahan berat badan, dan masalah kesehatan lainnya.
  • Rheumatoid Arthritis: Kondisi ini menyebabkan peradangan pada sendi, terutama di tangan dan kaki, menyebabkan kemerahan, bengkak, dan nyeri. Seiring waktu, peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan sendi dan kecacatan.
  • Penyakit Seliak: Terjadi ketika sistem kekebalan menyerang usus kecil setelah mengonsumsi gluten, yang merupakan protein yang ada dalam gandum, barley, dan rye. Ini menyebabkan kerusakan pada lapisan usus kecil dan mengganggu penyerapan nutrisi.

Apa Penyebabnya?

Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya kondisi ini, tetapi beberapa faktor yang berperan dalam risiko meliputi:

  • Genetika: Ada kecenderungan keluarga dalam beberapa penyakit autoimun, yang menunjukkan peran genetika.
  • Faktor Lingkungan: Beberapa infeksi atau paparan lingkungan tertentu telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit autoimun.
  • Hormon: Beberapa penyakit autoimun lebih umum pada wanita, mengindikasikan peran hormon dalam perkembangan penyakit ini.

Pengobatan dan Manajemen

Penyakit autoimun tidak memiliki obat yang menyembuhkan secara menyeluruh. Namun, ada berbagai pendekatan untuk mengobati dan mengelola gejala serta peradangan. Pengobatan meliputi penggunaan obat antiinflamasi, obat penekan kekebalan, terapi fisik, dan modifikasi gaya hidup untuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup.

Penyakit autoimun merupakan kelompok kondisi kesehatan kompleks yang melibatkan kelainan pada sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dapat mempengaruhi berbagai organ dan menyebabkan berbagai gejala yang berbeda. Meskipun belum ada obat yang menyembuhkan secara permanen, manajemen yang tepat dan perawatan yang sesuai dapat membantu meminimalkan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit autoimun.

FAQ tentang Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh sendiri. Gejala umum yang sering muncul meliputi rasa lelah, nyeri sendi, masalah kulit, nyeri perut, demam yang datang berulang, serta pembengkakan kelenjar.

Gejala penyakit autoimun dapat mencakup:

Sering mengalami sariawan.

Nyeri di seluruh tubuh, sering kali terasa seperti ditusuk-tusuk atau ngilu.

Nyeri sendi, terutama di lutut, pergelangan tangan, atau buku-buku jari.

Rasa lelah yang berkepanjangan dan sulit hilang.

Demam ringan yang muncul tanpa sebab yang jelas.

Rambut rontok yang tidak biasa.

Penyakit autoimun dapat menjadi penyebab terjadinya diabetes tipe 1, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Berbeda dengan diabetes tipe 2, yang lebih sering dipicu oleh faktor gaya hidup dan berat badan.

Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit autoimun meliputi:

Produk olahan kacang-kacangan seperti tahu, tempe, dan selai kacang.

Olahan biji-bijian, seperti roti, pasta, dan sereal.

Biji-bijian seperti gandum, beras, oat, barley, dan rye.

Kacang-kacangan, termasuk kacang tanah dan kacang kedelai.

Ruam akibat penyakit autoimun biasanya muncul sebagai bercak atau lesi yang tak biasa pada kulit. Bentuknya dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakit autoimun yang dialami. Selain ruam, gejala lain yang mungkin menyertai adalah rasa gatal pada area kulit yang terkena.

***

Featured image by user36637510 from Freepik

Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer