Mengapa Lutut Nyeri Saat Ditekuk dan Diluruskan Ketika Berolahraga?

Mengapa Lutut Nyeri Saat Ditekuk dan Diluruskan Ketika Olahraga?

Bagi yang rutin berolahraga, pasti ingat dulu pernah mengalami lutut nyeri saat ditekuk dan diluruskan saat baru mulai mencoba salah satu resep gaya hidup sehat ini. Biasanya karena masih amatir, baru memulai, atau masih bersemangat dan ingin langsung melakukan olahraga dengan intensitas tinggi.

 Olahraga Berlebih Picu Komplikasi

Mengapa Lutut Nyeri Saat Ditekuk dan Diluruskan Ketika Olahraga?

Rutinlah berolahraga menjadi salah satu jargon yang ramai saat ini. Kesibukan sosial, finansial, dan tingginya mobilitas aktivitas masyarakat menjadikan tubuh sehat sebagai kunci utama untuk menyelesaikan hari. Sayangnya dalam beberapa kasus, aktivitas sehat ini justru menjadi penyebab munculnya berbagai komplikasi kesehatan.

Ada beberapa hal yang bisa menjadikan olahraga sebagai pedang bermata dua bagi yang melakukannya.

  • Tidak melakukan pemanasan dan pendinginan, sebelum dan sesudah berolahraga.

Pemanasan sebelum berolahrga sangat penting. Mengingat bagaimana guru atau pelatih mengingatkan murid untuk melakukan pemanasan sebelum berenang, perlu Anda terapkan dalam olahraga harian. Pemanasan bertujuan untuk menyiapkan otot dan syaraf agar tidak terkejut bila terjadi gerakan intens yang membutuhkan kerja keras otot. 

Pendinginan berfungsi untuk melemaskan kembali otot dan syaraf yang tegang karena aktivitas yang berat. Sayangnya, pendinginan tidak banyak diterapkan di pelajaran olahraga semasa sekolah. Banyak orang yang tidak memahami dan melewati tahap ini.

Kram, cedera saraf dan otot, bahkan saraf terjepit dapat terjadi apabila Anda mengabaikan dan tidak mengacuhkan pentingnya pemanasan dan pendinginan.

  • Melakukan olahraga secara berlebihan baik intensitas atau frekuensinya.

Bagi pemula bahkan profesional, biasanya sudah memiliki target masing-masing. Bersepeda selama 60 menit. Berlari sejauh 10 km. Berenang 50 m. Mengangkat beban hingga 50kg. Melakukan push-up sebanyak 100 kali. Bertahan dalam posisi plank selama 5 menit. Memiliki target membantu seseorang untuk terus termotivasi, namun yang perlu Andaa ingat, mulai target Anda dari bawah. Secara perlahan meningkat. Biarkan tubuh terbiasa sehingga tidak terjadi cedera karena tubuh terkejut dan belum siap.

  • Kurang beristirahat.
Baca Juga:  Operasi Saraf Kejepit Tulang Belakang, Dulu dan Kini

Banyak pemula yang salah paham bahwa otot akan terbentuk dengan cara menggunakannya secara terus-menerus. Faktanya, otot akan terbentuk saat tubuh sedang beristirahat. Maka dari itu, penting bagi Anda yang rutin berolahraga untuk selalu beristirahat secara cukup. Istirahat yang cukup akan memberikan waktu kepada tubuh untuk memulihkan dan menguatkan jaringan-jaringan otot secara alami.

  • Mengabaikan Pola Makan Sehat

Pola hidup sehat akan maksimal dengan dukungan olahraga yang rutin dan tentu saja pola makan yang sehat juga. Pola makan yang sehat tidak membatasi Anda untuk hanya memakan sayuran atau buah-buahan saja.  Pola makan sehat mengandung gizi seimbang yang bisa Anda temukan di berbagai macam makanan segar.

Fisioterapi untuk Jaringan yang Cedera Saat Berolahraga

Fisioterapi merupakan serangkaian latihan gerakan tertentu untuk mengobati dan memperbaiki jaringan otot yang cedera saat berolahraga atau penyebab lainnya. Terapi ini bisa menjadi pilihan pengobatan bagi Anda yang tak ingin menjalani operasi atau telah menjalani operasi. Namun, perlu Anda ingat, fisioterapi memerlukan beberapa kali peretemuan untuk mengembalikan jaringan otot seperti semula.

Konsultasikan keadaan tubuh Anda dengan dokter dan petugas terbaik di Klinik Lamina Pain and Spine Center dan dapatkan solusi perawatan yang tepat.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer