Ketahui Penyebab Sesak Napas karena GERD

gerd

Sesak napas merupakan salah satu gejala asam lambung kronis atau GERD. Sesak napas ini terjadi karena naiknya cairan dari asam lambung ke kerongkongan dan masuk ke paru-paru. Sebenarnya, gejala sesak napas memang umum terjadi akibat penyakit asam lambung dan tidak selalu berhubungan dengan adanya gangguan pada paru-paru. Jika tidak ditangani segera, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi penyakit pernapasan yang berbahaya bagi kesehatan Anda.

Apa Bedanya Maag dengan GERD?

Banyak orang menganggap bahwa maag dan GERD adalah dua penyakit yang sama.  Hal ini karena adanya kemiripan gejala dan sama-sama menyerang pencernaan. Akan tetapi, sebenarnya keduanya adalah dua kondisi yang cukup berbeda dan menyebabkan sensai tidak nyaman di dada.

Maag atau dalam istilah medisnya yaitu dispepsia adalah suatu gangguan atau peradangan pada mukosa lambung dengan gejala nyeri di ulu hati, perut terasa penuh, dan cepat kenyang setelah makan. Pada kondisi maag, yang teriritasi hanyalah dinding lambung dan bukan mukosa esofagus.

Sementara itu, GERD atau gastroesophageal reflux disease, adalah kondisi ketika asam lambung dari pencernaan naik ke kerongkongan (esofagus) atau dikenal dengan refluks asam. Mengutip American College of Gastroenterology, refluks asam bisa terjadi sebanyak dua kali atau lebih dalam satu minggu. Bahkan, orang yang memiliki penyakit maag, kemungkinan bisa mengalami GERD.

Penyebab Sesak Napas Akibat GERD

Penyebab umum GERD yaitu akibat terjadinya paparan asam lambung yang berulang dan naik ke esofagus (kerongkongan). Hal ini menyebabkan timbulnya erosi pada mukosa esofagus. Penyebab lainnya yaitu juga karena melemahnya katup esofagus, sehingga asam lambung bisa naik melewati katup dan menimbulkan iritasi pada dinding esofagus.

Sesak napas adalah salah satu gejala dari GERD yang cukup membahayakan. Kondisi ini terjadi karena asam lambung pada kerongkongan bisa masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan pembengkakan saluran udara. Pembengkakan ini bisa mengakibatkan munculnya reaksi asma atau pneumonia aspirasi. Karena rasa sesak tersebut, Anda mungkin akan merasakan adanya sensasi terbakar pada dada dan bisa mengalami batuk kering hingga kesulitan menelan.

Baca Juga:  Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Minum Obat Pereda Nyeri Agar Lebih Efektif

Diagnosis dan Pengobatan

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau ahli gastroenterologi. Dokter akan mendiagnosa penyakit dengan melakukan evaluasi gejala, frekuensi, dan tingkat keparahan kondisi pasien.

Setelah memastikan jika Anda terkena GERD, dokter akan merekomendasikan beberapa terapi pengobatan, yaitu:

  • Pemberian antasida, untuk menetralisir asam klorida sehingga memperkuat tekanan pada katup kerongkongan bawah.
  • Terapi pengobatan dengan penghambat pompa proton (PPI) untuk mengurangi produksi asam lambung. Biasanya terapi ini berlangsung selama 8 minggu.
  • Penggunan obat-obatan prokinetiK.
  • Pada kasus yang jarag terjadi, dokter akan menyarankan untuk tindakan operasi.
  • Ubah gaya hidup seperti menghindari rokok, menjaga berat badan agar tidak obesitas, kurangi kopi dan berhenti mengonsumsi alkohol.

Kita bisa mencegah penyakit ini dengan menerapkan pola hidup sehat, rutin berolahraga, beristirahat secukupnya, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Anda juga sebaiknya menghindari konsumsi makanan yang bisa mengiritasi lambung, seperti makanan pedas, asam, ataupun berlemak.

Jika ada keluhan pada pencernaan Anda, silakan berkonsultasi dengan dr.Melsa Aprima, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Dr. Melsa akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memberikan pengobatan secara teratur, untuk proses penyembuhan secara optimal.

Untuk mengetahui jadwal tim dokter di klinik Lamina Pain and Spine Center, Anda bisa klik di sini. Atau menghubungi Care Line Officer pada nomor kontak yang tertera.

Pertanyaan Seputar GERD dan Sesak Napas

Mengapa GERD bisa menyebabkan sesak napas?

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dapat menyebabkan sesak napas karena asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa masuk ke paru-paru, terutama saat tidur. Hal ini memicu pembengkakan saluran udara dan mengakibatkan reaksi seperti asma atau pneumonia aspirasi. Kondisi ini juga diperparah oleh melemahnya katup kerongkongan bagian bawah, yang seharusnya mencegah asam lambung naik.

Baca Juga:  Sakit Kepala Bagian Belakang (Neuralgia Oksipital) Apa Penyebabnya?

Bagaimana GERD memengaruhi sistem pernapasan?

GERD dapat memengaruhi sistem pernapasan dengan menyebabkan berbagai masalah seperti batuk kronis, asma bronkial, bronkitis, pneumonia, dan fibrosis interstisial. Asam lambung yang masuk ke saluran pernapasan dapat mengiritasi dan memicu peradangan, sehingga memperburuk kondisi pernapasan. Batuk kronis dan asma bronkial adalah manifestasi yang paling umum terkait GERD.

Apa penyebab sesak napas?

Sesak napas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik fisik maupun psikis. Secara fisik, sesak napas terjadi ketika sistem pernapasan dan sirkulasi darah tidak mampu mengedarkan oksigen secara optimal. Beberapa penyebabnya meliputi penyakit paru-paru (seperti asma, pneumonia, atau bronkitis), penyakit jantung (seperti gagal jantung atau aritmia), obesitas, kehamilan, atau reaksi alergi. Secara psikis, stres dan kecemasan juga dapat memicu sesak napas.

Kenapa GERD bisa menyebabkan asma?

GERD dapat memicu atau memperburuk gejala asma karena asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat mengaktifkan refleks saraf yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Selain itu, asam lambung yang masuk ke tenggorokan juga dapat mengiritasi saluran napas, sehingga memperparah gejala asma. Kondisi ini menciptakan siklus di mana GERD dan asma saling memperburuk satu sama lain.

Bagaimana cara menghilangkan sesak napas karena asam lambung?

Sesak napas akibat GERD dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain:

Perubahan gaya hidup: Hindari rokok, alkohol, dan kafein, serta pertahankan berat badan ideal.

Memperbaiki pola makan: Makan dalam porsi kecil tetapi sering, hindari makanan pedas, berlemak, atau bergas, serta hindari berbaring setelah makan.

Mengonsumsi obat asam lambung: Seperti antasida, H2-blocker, atau proton pump inhibitor (PPI) untuk mengurangi produksi asam lambung.

Teknik pernapasan: Lakukan teknik pernapasan diafragma atau pursed-lip breathing untuk mengurangi sesak.

Kompres hangat: Gunakan kompres hangat di dada untuk meredakan ketidaknyamanan.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer