Mengabaikan tanda tanda saraf kejepit dapat berakibat fatal. Bisa jadi Anda memperparah kondisi saraf kejepit itu sendiri atau bahkan berakibat mengabaikan sinyal dari kondisi tubuh yang lebih serius lagi. Salah satu kondisi yang ingin Anda hindari adalah kerusakan saraf permanen. Oleh karena itu, perhatikan tubuh dan segera periksakkan apabila mengalami tanda-tanda berikut ini.
Tanda Tanda Saraf Kejepit
Gejala atau tanda tanda saraf kejepit sering kali kebanyakan pasien abaikan, menganggap gejalanya ringan dan akan mereda atau membaik dengan sendirinya. Namun, apa yang pasien tidak ketahui adalah saraf kejepit bisa menjadi gejala awal dari kondisi tubuh yang lebih serius. Berikut gejala yang perlu anda perhatikan:

Mati rasa atau kesemutan
Saraf kejepit mengakibatkan pengiriman informasi dari indra pada tubuh ke otak terhambat, sehingga proses menerjemahkannya dan memberikan respon pun terlambat.
Rasa sakit atau nyeri yang tajam dari area leher sampai ke tangan
Apabila ada saraf kejepit pada area sekitar leher, maka bagian saraf yang berada dalam satu jalur akan merasakan efeknya.
Sensasi panas menyertasi rasa nyeri pada area kaki
Sensasi panas dan rasa nyeri pada kaki biasanya berasal dari saraf kejepit area sekitar punggung bawah.
Kaki kehilangan tenaga
Karena terlambatnya pengiriman, proses dan penerimaan informasi dan respon dari indra tubuh ke otak menyebabkan kaki menjadi lemah karena hilangnya kendali atas kaki..
Kekuatan cengkraman berkurang
Karena terlambatnya pengiriman, proses dan penerimaan informasi dan respon dari indra tubuh ke otak menyebabkan kekuatan cengkraman pada tangan menjadi lemah karena hilangnya kendali atas tangan.
Kehilangan kendali untuk menahan buang air kecil dan BAB
Saraf kejepit tidak hanya membuat anda kehilangan kendali atas kuat tidaknya cengkraman tangan anda atau pada kuat atau lemahnya kaki anda saja. Saraf juga mengatur dan mengendalikan otot di area kelami dan anus sehingga anda dapat menahan keingininan buang air kecil dan buang air besar dalam jangka waktu tertentu.
Munculnya rasa sakit ketika bergerak
Saraf kejepit terjadi karena adanya salah satu bagian saraf yang keluar dari posisinya dan terjepit oleh sendi tulang dan otot sebelum bisa kembali ke posisi semula. Hal ini menyebabkan ketika area tersebut bergerak, maka akan terjadi gesekan pada saraf sehingga saraf mengirimkan sinyal tekanan kepada otak.
Baca Juga: Kenali Tanda Tanda Saraf Kejepit di Punggung
Rasa sakit seperti tertusuk jarum
Meskipun anda tidak bergerak, saraf tetap akan mengirimkan sinyal tekanan kepada otak karena posisinya yang terjepit antara sendi dan otot.
Penyebab Saraf Kejepit
Gejala-gejala di atas perlu perhatian khusus terlebih apabila anda memiliki riwayat seperti:
- Kecelakaan atau cidera pada pergelangan tangan meningkatkan potensi saraf kejepit sebagai gejala untuk kondisi medis yang lebih serius.
- aktivitas yang membutuhkan gerakan bagian tubuh tertentu secara berulang sehingga menyebabkan tekanan pada area tersebut.
- Aktivitas olahraga yang berlebihan sehingga memberikan tekanan berlebih pada area tubuh tertentu.
- Obesitas
Apabila setelah beristirahat, mengonsumsi obat pereda atau penghilang nyeri, serta mengompres bagian yang sakit dengan air panas dan dingin secara bergantian tidak juga membantu, segeralah memeriksakan diri dan melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf terbaik di klinik Lamina Pain and Spine Center.
Baca Juga: Saraf Kejepit Adalah Penyebab Nyeri Punggung Bawah Paling Sering
Pertanyaan Seputar Tanda-Tanda Saraf Kejepit
Gejala saraf kejepit dapat bervariasi tergantung pada area yang terdampak, tetapi umumnya terjadi di satu sisi tubuh. Jika mengalami kondisi ini, Anda mungkin akan merasakan:
- Kesulitan menggerakkan bagian tubuh tertentu, seperti menoleh, menggenggam benda, membungkuk, atau berjalan.
- Nyeri yang menjalar dari area yang terjepit ke bagian tubuh lainnya.
- Kesemutan, mati rasa, atau kebas, terutama di tangan, kaki, atau punggung.
- Kelemahan otot, yang menyebabkan hilangnya kontrol atau kekuatan pada bagian tubuh yang terkena.
Jika gejala tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Saraf kejepit dapat dikenali dari beberapa tanda berikut:
- Nyeri tajam atau sensasi terbakar yang muncul di lokasi tertentu, seperti leher, punggung, pinggang, atau tangan.
- Kesemutan dan mati rasa yang dapat menjalar ke bagian tubuh lainnya.
- Otot terasa lemah, membuat aktivitas seperti menggenggam benda atau berjalan menjadi sulit.
- Gangguan sensorik, di mana bagian tubuh tertentu kehilangan sensasi atau terasa tidak responsif.
Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan medis untuk memastikan penyebabnya.
Untuk meredakan saraf kejepit, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:
- Istirahat yang cukup, hindari aktivitas yang memperburuk kondisi.
- Kompres dingin atau hangat, untuk membantu meredakan peradangan dan nyeri.
- Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau naproxen, sesuai anjuran dokter.
- Terapi fisik, dengan latihan peregangan dan penguatan otot untuk mengurangi tekanan pada saraf.
- Konsultasi dengan dokter, jika nyeri tidak membaik atau gejalanya semakin parah.
Jika kondisi sudah parah, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan medis seperti PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression) atau endoskopi Joimax.
Untuk mencegah kondisi semakin parah, penderita saraf kejepit sebaiknya menghindari:
- Duduk atau berdiri terlalu lama, karena dapat meningkatkan tekanan pada saraf.
- Mengangkat beban berat, yang bisa memperburuk cedera pada area yang terjepit.
- Melakukan gerakan berulang, seperti mengetik atau mengangkat benda tanpa istirahat yang cukup.
- Melakukan gerakan mendadak, seperti membungkuk tiba-tiba atau memutar tubuh secara ekstrem.
- Olahraga berat, terutama yang memberikan tekanan pada tulang belakang atau persendian.
Pastikan untuk selalu memperhatikan postur tubuh dan menghindari aktivitas yang memperparah kondisi.
Jika gejala saraf kejepit tidak membaik setelah beberapa minggu perawatan mandiri, segera konsultasikan dengan dokter. Beberapa langkah medis yang mungkin dilakukan meliputi:
- Pemeriksaan radiologi, seperti MRI atau CT scan untuk mengetahui lokasi dan tingkat keparahan saraf yang terjepit.
- Terapi fisik, untuk membantu memperbaiki postur tubuh dan mengurangi tekanan pada saraf.
- Pemberian obat nyeri atau suntikan steroid, jika nyeri sudah sangat mengganggu aktivitas.
- Tindakan minimal invasif, seperti PLDD atau endoskopi Joimax, jika perawatan konservatif tidak efektif.
Jangan abaikan gejala saraf kejepit, karena jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen hingga kelumpuhan. Segera lakukan pemeriksaan dan perawatan yang sesuai untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.