Hubungan Antara Stroke Dengan Demensia

stroke dan demensia

Stroke dan demensia atau pikun merupakan dua kondisi umum yang bisa mempengaruhi otak. Kedua kondisi ini sering terjadi secara bersamaan. Penyebabnya karena keduanya punya kecenderungan berkembang pada usia lanjut. Namun, pada beberapa kasus tertentu, keduanya bisa terjadi bersamaan. Hal ini karena ada tipe stroke tertentu yang bisa menyebabkan gejala demensia.

Stroke bisa menyebabkan gejala yang signifikan seperti lemas, kehilangan penglihatan, atau sulit bicara. Namun, terkadang ada juga penderita stroke ringan tidak mengalami ini.

Saat stroke ringan terjadi pada lokasi yang berbeda dalam otakm seiring berjalannya waktu hal ini bisa menyebabkan perubahan ingatan atau sikap. Kondisi ini kemudian bisa disebut dengan demensia vaskular.

Apa hubungannya demensia dengan stroke?

Demensia atau pikun merupakan kondisi neurologis yang di tandai dengan penurunan ingatan, perubahan sikap, kesulitan merawat diri sendiri, dan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan.

Penyebab demensia beragam dan mungkin bisa saja termasuk kepada penyakit Alzheimer atau gangguan otak langka (penyakit Pick dan demensia Lewy).

Demensia vaskular muncul seiring waktu, tidak secara tiba-tiba. Namun, bagi pasien yang mengalami penyakit ini sering mengalami penurunan ringan pada memori atau berpikir. Kemampuan otak untuk menangani penyakit ini seringkali membuat pasien dan anggota keluarga bahkan tidak menyadari terjadinya penyakit ini.

Kemudian, akhirnya anggota keluarga mungkin akan mengeluhkan gejala yang signifikan dari demensia setelah mengalami stroke ringan. Penumpukan kerusakan otak dari berbagai stroke ringan bisa berdampak pada kondisi kritis yang mana gejala demensia menjadi lebih buruk.

Jenis demensia akibat stroke ringan adalah demensia vaskular yang juga terkadang di sebut sebagai ‘penyakit pembuluh darah kecil’ atau demensia multi-infark. Hal ini karena stroke ringan (infark) akibat penggumpalan darah pada pembuluh darah kecil pada otak.

Baca Juga:  Cara Mencegah Saraf Kejepit Saat Berolahraga

Ciri-ciri demensia

Biasanya terdapat ciri dari demensia vaskular yang bisa di deteksi dengan pencitraan CT otak atau MRI otak. Seorang ahli saraf yang terlatih bisa mendeteksi demensia vaskular melalui pemeriksaan riwayat kesehatan dan fisik.

Stroke yang berkontribusi terhadap demensia vaskular paling sering di sebabkan penyakit serebrovaskular, hipertensi. Kemudian bisa juga karena diabetes, kolesterol tinggi atau rokok.

Jenis demensia seperti penyakit Alzheimer dapat terjadi pada saat yang sama dengan demensia vaskular. Dalam situasi seperti itu, gejala demensia biasanya lebih signifikan daripada dengan jenis demensia lain.

Merawat pasien dengan demensia vaskular sangat perlu mendapatkan dukungan tingkat tinggi dan perawatan serta manajemen medis untuk mencegah stroke lebih lanjut. Kemunduran dan penurunan ingatan dan pemahaman bisa terjadi bersamaan dengan keluhan lainnya, yaitu demam, penyakit dan infeksi.

Gejala umum dari demensia vaskular adalah lupa, linglung, bingung dan perubahan suasana hati. Nafsu makan bisa berubah, dan bahkan bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan. Beberapa orang cenderung lebih sering tidur. Beberapa orang kehilangan benda penting atau mungkin tersesat, bahkan di tempat yang mereka biasa kunjungi. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan diagnosis yang akurat tentang penyebab demensia karena pengobatan demensia vaskular berbeda dari demensia jenis lain.

Pengobatan demensia vaskular difokuskan pada pencegahan stroke sementara pengobatan jenis lain dari demensia difokuskan pada obat-obat yang mencegah kerusakan sel-sel otak yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer dan penyebab serupa pada demensia.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer