Gejala saraf kejepit pada tahap awal seringkali kirang disadari oleh para penderitanya. Akibat dari kurangnya kesadaran inilah yang dapat menyebabkan aktivitas menjadi terhambat atau bahkan memperburuk kondisi yang bisa berdampak pada kelumpuhan.
Penyakit saraf kejepit atau HNP dapat menyebabkan nyeri tulang belakang yang dapat berimbas pada nyeri pada bagian paha, betis dan kaki bahkan dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang
Kebanyakan penyakit HNP menyerang pada usia produktif yaitu antara rentang umur 35-55 tahun. Dan pada usia ini, anggapan masyarakat bila terdiagnosa HNP adalah keharusan melakukan operasi untuk menyembuhkannya. Padahal jika mengetahui alami penyakit satu ini sejak awal, gejala saraf kejepit bisa tertangani tanpa perlu operasi. Misalnya, melakukan istirahat, fisioterapi dan konsumsi obat yang dokter syaraf resepkan maka rasa sakit akan segera mereda dan tindakan operasi tidak akan diperlukan.
Daftar isi
- Penyebab Saraf Kejepit
- – Aktivitas mengangkat benda yang cukup berat dengan posisi yang salah
- –Kebiasaan sikap duduk yang salah dalam waktu yang lama
- – Melakukan gerakan yang salah
- – Kelebihan berat badan (obesitas)
- Pencegahan HNP
- Gejala Saraf Terjepit Terabaikan, Sebabkan Kelumpuhan
- Pertanyaan Seputar Gejala dan Penanganan Saraf Kejepit
- 1. Apakah kondisi saraf kejepit dapat menyebabkan kelumpuhan?
- 2. Bisakah saraf kejepit berujung pada kelumpuhan?
- 3. Apakah operasi untuk saraf kejepit berisiko menyebabkan kelumpuhan?
- 4. Bagaimana ciri saraf kejepit yang sudah parah?
- 5. Dapatkah HNP mengarah pada kelumpuhan?
Penyebab Saraf Kejepit

Hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit saraf kejepit antara lain :
– Aktivitas mengangkat benda yang cukup berat dengan posisi yang salah
Posisi awalan membungkuk untuk mengangkat benda yang cukup berat
–Kebiasaan sikap duduk yang salah dalam waktu yang lama
Hal ini bisa karena profesi yang penderita jalani membutuhkan waktu yang lama dalam posisi duduk yang kurang nyaman untuk tulang belakang seperti membungkuk.
– Melakukan gerakan yang salah
Baik secara sengaja ataupun tidak, melakukan gerakan yang menyebabkan tulang punggung mengalami penyempitan kebagian tulang bawah seperti mengalami trauma karena kecelakaan dengan posisi akhir dalam keadaan duduk atau membungkuk.
– Kelebihan berat badan (obesitas)
Salah satu faktor risikonya adalah obesitas atau berat badan berlebih. Berlebihnya berat badan dapat meningkatkan berat pada tulang belakang dan tekanan pada diskus, struktur tulang belakang, serta herniasi pada diskus lumbalis.
Baca Juga: Waspadai Penyebab Nyeri Tulang Belakang Pada Usia Muda
Pencegahan HNP
- Jika duduk dalam waktu yang cukup lama, maka duduklah dalam posisi yang benar dan sesekali lakukan peregangan sehingga tulang belakang kembali pada posisi yang baik.
- Menjaga berat badan tetap agar tidak mengalami obesitas.
- Melakukan olahraga serta mengonsumsi obat (bila perlu) untuk kelenturan dan kekuatan otot tulang belakang.
- Menghindari/mengurangi kegiatan berulang yang bisa menyebabkan tulang belakang mengalami trauma dan menimbulkan rasa nyeri.
Gejala Saraf Terjepit Terabaikan, Sebabkan Kelumpuhan
Jika gejala saraf kejepit terabaikan, akan ada risiko kaki akan mengalami kelemahan dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Banyak pasien yang mulai menyadari bahwa mereka mengalami HNP saat kondisi tulang belakang sudah sangat parah. Bahkan, sudah mulai merasa kesulitan untuk berdiri atau berjalan dalam jangka waktu yang lumayan lama. Jika penderita membiarkannya, maka bisa berakibat kelumpuhan, dalam artian cacat saraf.
Cacat saraf, dapat berupa kehilangan kemampuan dalam mengontrol keinginan buang air kecil dan besar, impotensi, hingga mati rasa. Pada tahap awal kelumpuhan, mulai dari kesulitan menggenggam, mengangkat lengan kemudian kelumpuhan pada kedua tungkai kaki. Gejala saraf kejepit paling umum tersebut adalah nyeri pada kaki yang menjalar mulai dari tumit, betis, hingga ke pinggang.
Sebelum gejala saraf kejepit mu menjadi parah segera konsultasikan ke klinik Lamina Pain and Spine Center. Kamu bisa mengonsultasikan keluhan penyakitmu dengan dokter spesialis bedah berpengalaman. Jika memerlukan tindakan medis yang serius, pengobatan akan dilakukan dengan teknik minimal invasif endoskopi dengan risiko yang minimal, tanpa rawat inap, dan proses penyembuhan cepat daripada tindakan operasi terbuka.
Pertanyaan Seputar Gejala dan Penanganan Saraf Kejepit
1. Apakah kondisi saraf kejepit dapat menyebabkan kelumpuhan?
Saraf kejepit yang tidak segera diobati berpotensi menyebabkan kelumpuhan. Untuk menghindari hal ini, perawatan konservatif non-bedah, termasuk istirahat dan fisioterapi, sering kali direkomendasikan sebagai langkah awal pemulihan.
2. Bisakah saraf kejepit berujung pada kelumpuhan?
Ya, herniasi diskus yang menekan sumsum tulang belakang dan akar saraf bisa mengakibatkan gejala yang lebih serius, seperti gangguan koordinasi, kesulitan berjalan, dan dalam beberapa kasus, kelumpuhan.
3. Apakah operasi untuk saraf kejepit berisiko menyebabkan kelumpuhan?
Walaupun risiko kelumpuhan dari operasi saraf kejepit sangat kecil (kurang dari 2%), prosedur operasi yang tepat sangat penting untuk meredakan nyeri, mencegah kondisi memburuk, dan memulihkan fungsi.
4. Bagaimana ciri saraf kejepit yang sudah parah?
Saraf kejepit yang parah biasanya ditandai dengan nyeri yang sangat hebat, kelemahan otot, dan kesemutan yang signifikan, yang semua bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup penderitanya.
5. Dapatkah HNP mengarah pada kelumpuhan?
Herniasi Nukleus Pulposus (HNP) yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat menyebabkan kerusakan saraf yang berkelanjutan dan berpotensi mengarah pada kelumpuhan karena gangguan fungsi saraf yang semakin parah.