Spondylolisthesis: Gangguan Tulang Belakang yang Bisa Sebabkan Nyeri Pinggang Kronis

Spondylolisthesis Gangguan Tulang Belakang - Lamina Pain and Spine Center

Spondylolisthesis merupakan gangguan tulang belakang yang umumnya sering menyerang tulang belakang bagian bawah (lower vertebrae). Kondisi ini dapat menyebabkan salah satu tulang belakang bergeser ke bagian bawah tulang lainnya. Spondylolisthesis dapat menimbulkan rasa nyeri kronis dan diperlukan penanganan yang tepat agar tidak memperburuk kondisinya.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala spondylolisthesis biasanya bervariasi pada setiap penderitanya. Bahkan, pada sebagian orang, gejalanya sangat ringan. Namun, pada beberapa kasus yang lebih parah, rasa nyerinya bisa menghambat aktivitas yang dilakukan. 

Berikut gejala yang umum muncul, antara lain: 

  • Nyeri punggung bawah yang intens
  • Kekakuan di bagian punggung bawah dan kaki
  • Kelemahan otot di bagian punggung bawah
  • Rasa nyeri di bagian paha atas 
  • Kaku otot di area bokong

Penyebab Spondylolisthesis

Penyebab spondylolisthesis beragam, mulai dari faktor usia, genetik, dan gaya hidup. Anak-anak mungkin saja menderita gangguan tulang belakang ini karena cacat atau mengalami cedera saat lahir. 

Selain itu, olahraga juga dapat menjadi pemicu spondylolisthesis. Hal ini akibat peregangan yang berlebihan atau tekanan besar pada punggung bawah. Olahraga yang berisiko menyebabkan gangguan tulang belakang ini antara lain gymnastic, sepak bola, dan angkat beban. 

Baca juga: Waspada, Kenali Gejala Spondylolisthesis!

Diagnosis dan Pengobatan

Pemeriksaan fisik adalah tahap awal yang penting untuk mendiagnosis spondylolisthesis. Selanjutnya, dokter umumnya akan melakukan tes radiologi seperti X-Ray, CT-Scan atau MRI untuk melihat posisi dan kondisi tulang yang bergeser.

Baca Juga:  Radiofrekuensi Ablasi, Solusi Terkini Atasi Nyeri Punggung dengan Cepat dan Minim Risiko

Pengobatan untuk spondylolisthesis biasanya dilakukan berdasarkan tingkat keparahan nyeri dan kondisi tulang yang bergeser. Metode yang dokter gunakan, antara lain 

  • Menggunakan brace punggung (back brace)
  • Melakukan latihan atau terapi fisik
  • Konsumsi obat anti inflamasi seperti ibuprofen untuk mengurangi nyeri
  • Menggunakan terapi Epidural Steroid Injection (ESI)

Kapan Harus ke Dokter?

Photo by Lamina Pain and Spine Center

Anda tak harus menunggu hingga kondisi tulang belakang memburuk. Segeralah periksakan diri ke dokter spesialis di Lamina Pain and Spine Center untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat untuk masalah tulang belakang Anda.

Untuk berkonsultasi dengan dokter, silahkan hubungi tim Assistance Center Lamina di nomor 021-7919-6999 atau chat melalui whatsapp di 0811 1443 599.

***

Referensi Penulisan: 

Pertanyaan seputar gangguan tulang belakang

Apa Jenis-Jenis Gangguan Tulang Belakang yang Umum?

Beberapa jenis gangguan tulang belakang yang umum meliputi lordosis, kifosis, dan skoliosis. Pencegahan gangguan ini termasuk asupan cukup vitamin D dan kalsium, mengonsumsi sayuran kaya vitamin D, dan berolahraga secara rutin untuk mendukung kesehatan tulang dan otot.

Bagaimana Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis Mempengaruhi Tulang Belakang?

Kifosis, lordosis, dan skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang ditandai dengan lengkungan abnormal yang dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Setiap kondisi mempengaruhi bentuk dan fungsi tulang belakang dengan cara yang berbeda.

Apa Penyebab Umum Nyeri Tulang Belakang?
Faktor Apa Saja yang Dapat Menyebabkan Masalah Tulang Belakang?

Masalah pada tulang belakang bisa disebabkan oleh faktor eksternal seperti trauma yang mengakibatkan kompresi atau cedera pada sumsum tulang belakang. Kondisi internal seperti fraktur tulang, degenerasi, tumor, hematoma, atau herniasi diskus juga bisa mempengaruhi sumsum tulang belakang.

Apa Konsekuensi dari Kerusakan pada Tulang Belakang?

Kerusakan pada tulang belakang dapat mengakibatkan cedera saraf yang serius, termasuk kehilangan fungsi motorik dan sensorik. Tanpa penanganan yang tepat dan cepat, cedera ini dapat berujung pada kelumpuhan atau kerusakan permanen.

***

Feature photo by BillionPhotos from Freepik

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer