Hingga kini, masih banyak orang yang belum aware terhadap efek jangka panjang dari patah tulang belakang. Seiring bertambahnya usia, massa tulang akan berkurang akibat penggunaan terus menerus dan hal ini sangatlah wajar sebagai bagian dari proses penuaan.
Ketika Anda mengalami osteoporosis, maka risiko terjadi patah tulang belakang atau fraktur vertebra akan semakin tinggi. Rasa nyeri yang timbul dan sulitnya mobilitas akibat fraktur akan sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan menyebabkan penurunan produktivitas. Untuk itu, segeralah periksakan diri ke dokter ahli agar Anda dapat terdiagnosa lebih dini dan mencegah efek jangka panjangnya.
Daftar isi
- Apa itu Patah Tulang Belakang?
- Apa Efek Jangka Panjang dari Patah Tulang Belakang?
- Bagaimana Penanganannya?
- Pertanyaan tentang Patah Tulang Belakang
- Berapa lama proses penyembuhan untuk patah tulang belakang?
- Apakah seseorang yang lumpuh akibat patah tulang belakang bisa pulih?
- Apa konsekuensi dari cedera tulang belakang?
- Apa efek samping dari patah tulang?
- Bagaimana perasaan yang dirasakan oleh seseorang dengan patah tulang?
Apa itu Patah Tulang Belakang?

Patah tulang belakang merupakan kondisi yang terjadi karena dislokasi atau fraktur di bagian tulang belakang.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan fraktur vertebra, antara lain:
- Osteoporosis: Kondisi yang terjadi saat tulang kehilangan kandungan mineral lebih cepat dari tubuh, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Pengeroposan tulang atau osteoporosis adalah penyebab tersering fraktur.
- Penyakit metastatik: Penyakit yang berkaitan dengan kanker atau tumor yang menyebar ke jaringan tubuh lainnya seperti tulang, dan membuat tulang belakang menjadi rapuh dan patah.
- Terjatuh atau trauma karena kecelakaan: Apabila tulang belakang pernah terkena cedera/ trauma dan melemah, maka risiko terjadi fraktur akan lebih besar.
Apa Efek Jangka Panjang dari Patah Tulang Belakang?
Patah tulang belakang tak hanya dapat mengganggu aktivitas Anda, namun bisa juga menurunkan kualitas hidup. Berikut adalah risiko yang terjadi jika tidak segera ditangani:
- Nyeri kronis dan perubahan bentuk tulang belakang
- Sulit menggerakkan punggung ataupun pinggang
- Kifosis, kelainan pada lengkung tulang belakang yang membuat punggung atas terlihat bengkok
- Berkurangnya tinggi tubuh akibat fraktur yang dapat mengubah bentuk tulang belakang sehingga tulang belakang menjadi lebih pendek
- Kerusakan saraf di sekitar tulang belakang
- Kelumpuhan
Pada kondisi fraktur yang masih tergolong ringan, gejalanya dapat membaik seiring waktu. Namun, jika kondisi patah tulang sudah parah maka pengobatan lebih lanjut perlu dilakukan.
Baca juga: Waspada, Osteoporosis Bisa Sebabkan Patah Tulang Belakang
Bagaimana Penanganannya?
Untuk mendiagnosis seberapa parah kondisi patah tulang Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan radiologis, seperti Rontgen atau MRI. Melalui hasil pemeriksaan, dokter kemudian akan menentukan penanganan yang tepat seperti apa.
Pengobatan minimal invasif kini semakin diminati. Kyphoplasty atau balloon kyphoplasty merupakan prosedur non bedah yang bekerja dengan memasukkan jarum dan balon ke area fraktur. Tindakan ini menggunakan bantuan alat C-Arm berteknologi tinggi untuk panduan masuknya jarum agar lebih tepat. Dokter pun akan mulai mengembangkan balon untuk membuka ruang di area tulang belakang dan mengempiskannya kembali. Selanjutnya, semen khusus dimasukkan melalui jarum tersebut dan tulang kembali ke posisinya semula.
Semen ini bertahan seumur hidup dan sangat kuat untuk tulang belakang yang mengalami patah. Dengan kyphoplasty, Anda tak perlu takut untuk operasi karena tindakan ini lebih aman dan minim risiko. Kyphoplasty membutuhkan waktu yang relatif singkat, tidak merusak jaringan lain, tanpa rawat inap, dan proses penyembuhan lebih cepat.
Apabila Anda memiliki keluhan nyeri punggung yang tak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter karena bisa jadi itu adalah tanda patah tulang belakang. Silakan berkonsultasi dengan dokter kami di Lamina Pain and Spine Center melalui nomor 021-7919-6999 atau chat via whatsapp ke 0811 1443 599.
Referensi:
National Library of Medicine. Clinical consequences of vertebral fractures.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9302895/
Neurosurgical Associates of Central Jersey.Long Term Effects of Spinal Compression Fractures.
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari
Pertanyaan tentang Patah Tulang Belakang
Berapa lama proses penyembuhan untuk patah tulang belakang?
Durasi penyembuhan patah tulang belakang sangat bervariasi, tergantung pada keparahan fraktur dan kondisi kesehatan umum pasien. Patah tulang ringan mungkin hanya membutuhkan beberapa minggu hingga bulan untuk sembuh, sedangkan patah tulang yang lebih serius bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Apakah seseorang yang lumpuh akibat patah tulang belakang bisa pulih?
Kemungkinan untuk pulih dari kelumpuhan akibat patah tulang belakang sangat kecil. Saat ini, tidak ada terapi yang terbukti efektif untuk mengembalikan fungsi penuh setelah cedera tulang belakang parah.
Apa konsekuensi dari cedera tulang belakang?
Cedera pada tulang belakang dapat menyebabkan kerusakan saraf serius yang mengakibatkan kehilangan fungsi motorik atau sensorik, yang bisa berujung pada kelumpuhan atau kehilangan kontrol gerakan.
Apa efek samping dari patah tulang?
Patah tulang yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf yang berdekatan, yang bisa menimbulkan komplikasi serius seperti nyeri kronis, kelemahan, atau mati rasa yang berkepanjangan.
Bagaimana perasaan yang dirasakan oleh seseorang dengan patah tulang?
Penderita patah tulang biasanya mengalami nyeri intens pada lokasi cedera, disertai pembengkakan dan memar. Dalam kasus patah tulang terbuka, tulang bisa mencuat keluar dari kulit. Penderita juga mungkin mengalami kesemutan dan mati rasa di sekitar area yang terkena.