Cara Mengobati Saraf Kejepit Tanpa Operasi

Cara Mengobati Saraf Kejepit Tanpa Operasi

Apakah Anda pernah merasakan nyeri yang menjalar dan tak kunjung sembuh? Jika ya, Anda sebaiknya waspada karena hal ini bisa menandakan gejala saraf kejepit yang ternyata sangat membahayakan. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu saraf kejepit dan bagaimana cara mengobati saraf kejepit, simak penjelasan selengkapnya berikut ini. 

Saraf kejepit merupakan keluhan yang umum terjadi di berbagai kalangan usia. Tak hanya menyerang usia tua, namun kondisi ini bisa juga dialami oleh Anda yang berusia lebih muda. Tekanan pada saraf yang berlebihan tentu akan mengganggu fungsi saraf dan menghambat berbagai aktivitas yang Anda lakukan. Pasalnya, saraf kejepit dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti nyeri, kebas, kesemutan, hingga kelemahan otot pada area tubuh yang terkena. 

Mengenal Tentang Saraf Kejepit

Menurut dr. Mahdian Nur. Nasution, Sp.BS, saraf kejepit adalah suatu kondisi yang terjadi akibat tekanan berlebihan pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, tulang rawan, atau bantalan tulang belakang yang menonjol keluar. Tekanan tersebut memang dapat terjadi di area tubuh manapun, namun yang paling sering yaitu di bagian leher, punggung maupun pinggang. 

Bahkan, pada beberapa kasus, tekanan saraf ini juga bisa dialami di pergelangan tangan. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai carpal tunnel syndrome (CTS). Meski sering disepelekan, saraf kejepit tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harus segera mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak semakin memburuk. 

Gejala Saraf Kejepit

Gejala yang timbul mungkin saja bervariasi pada setiap orang, namun ada beberapa gejala saraf kejepit yang umum dirasakan, antara lain: 

  1. Nyeri menjalar ke bagian tubuh lainnya
Baca Juga:  Saraf Kejepit di Pinggang: Penyebab, Gejala, dan Penanganan Terbaik

Rasa nyeri yang muncul bisa menjalar ke bagian tubuh lain. Misalnya, Anda mengalami saraf kejepit di leher, maka rasa nyerinya bisa meluas mulai dari leher, lengan hingga ke pergelangan tangan. 

  1. Kebas atau mati rasa

Selain nyeri menjalar, bagian tubuh yang terkena jepitan saraf bisa mengalami mati rasa atau kebas. Anda mungkin saja tak bisa merasakan fungsi gerak pada tangan, pinggang atau kaki karena kondisi ini. 

  1. Kesemutan berkepanjangan

Saraf kejepit juga bisa menimbulkan kesemutan yang muncul tiba-tiba dan dalam jangka waktu lama. Anda mungkin saja berpikir bahwa kesemutan merupakan hal biasa, namun tetaplah waspada karena kesemutan berkepanjangan adalah salah satu gejala saraf kejepit. 

  1. Kelemahan otot dan sendi

Pada banyak kasus saraf kejepit, kelemahan otot dan sendi di bagian tubuh yang terkena juga sering terjadi. Kondisi ini akan membuat tidak nyaman dan Anda akan kesulitan dalam menggerakkan anggota tubuh dan menghambat aktivitas sehari-hari yang dilakukan. 

Penyebab Saraf Kejepit 

Berikut ini adalah berbagai faktor risiko yang bisa menyebabkan saraf kejepit, yaitu: 

  • Faktor usia tua yang menyebabkan berkurangnya kelenturan bantalan tulang belakang
  • Cedera berolahraga atau terjatuh dari ketinggian
  • Kecelakaan yang mengakibatkan benturan di area tulang belakang
  • Sering mengangkat benda berat dengan tumpuan yang salah
  • Gerakan memutar berlebihan 
  • Obesitas atau kegemukan
  • Radang sendi (arthritis) 

Diagnosis dan Pengobatan Saraf Kejepit

Dalam mendiagnosis saraf kejepit, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, baik fisik maupun radiologi. Pemeriksaan radiologi biasanya mencakup Rontgen, CT-Scan atau MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Pengobatan akan dilakukan berdasarkan hasil diagnosis yang dokter berikan. Salah satu metode terbaik dalam mengatasi masalah saraf kejepit yaitu dengan endoskopi Joimax. Endoskopi Joimax merupakan teknologi mutakhir yang berasal dari Jerman dan telah terbukti efektif dalam menyembuhkan saraf kejepit. 

Baca Juga:  Kenali Perbedaan Antara Kifosis dan Skoliosis

Sebagai tindakan minimal invasif, prosedur endoskopi Joimax tidak memerlukan sayatan besar dan hanya satu sayatan sebesar 7 mm di bagian tulang belakang. Dengan menggunakan alat endoskop dan kamera berukuran mikro, dokter dapat melihat dengan jelas kondisi dan lokasi saraf yang terjepit. Kamera khusus tersebut dirancang khusus agar dapat memperbesar gambar saraf dan jaringan lainnya di layar monitor HD sehingga visualisasinya lebih presisi. 

Dibandingkan dengan operasi bedah terbuka, endoskopi Joimax memiliki berbagai keunggulan, seperti: 

  • Tindakan minimal invasif tanpa operasi
  • Hanya membutuhkan satu sayatan kecil sebesar 7 mm
  • Durasi tindakan hanya sekitar 30-45 menit
  • Lebih aman karena tidak merusak jaringan di sekitar saraf
  • Proses pemulihan lebih cepat
  • Hasil kesembuhan mencapai 95% 

Demikian beberapa informasi seputar saraf kejepit yang perlu diketahui.

Jika Anda memiliki masalah saraf kejepit, silakan hubungi Klinik Lamina melalui WhatsApp 0811-1443-599 untuk konsultasi dan info pengobatan saraf kejepit. Chat kami sekarang!

***

Referensi Penulisan:

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa itu Saraf Kejepit?

Menurut dr. Mahdian Nur. Nasution, Sp.BS, saraf kejepit adalah suatu kondisi yang terjadi akibat tekanan berlebihan pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, tulang rawan, atau bantalan tulang belakang yang menonjol keluar.

Apa Gejala Saraf Kejepit?

Gejala umum yang sebaiknya anda ketahui, antara lain:

  1. Nyeri yang menjalar
  2. Kebas atau mati rasa
  3. Kesemutan yang berkepanjangan
  4. Kelemahan otot dan sendi
Bagaimana Pengobatan Saraf Kejepit?

Salah satu metode terbaik dalam mengatasi masalah saraf kejepit yaitu dengan endoskopi Joimax. Endoskopi Joimax merupakan teknologi mutakhir yang berasal dari Jerman dan telah terbukti efektif dalam menyembuhkan saraf kejepit. 

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer