Benarkah Laser PLDD Merupakan Cara Efektif Menyembuhkan Saraf Kejepit? Ini Kata Dokter

cara menyembuhkan saraf kejepit

Saat ini beragam cara atau metode pengobatan telah digunakan untuk menyembuhkan saraf kejepit. Misalnya, prosedur minimal invasif tanpa operasi kini menjadi pilihan terbaik untuk mengatasi saraf kejepit. Keluhan saraf kejepit adalah hal yang umum dialami oleh masyarakat kita. Selain karena faktor degeneratif, pola hidup yang tidak sehat juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Misalnya, obesitas, postur tubuh yang salah, ataupun sering mengangkat beban berat. Meskipun lebih sering menyerang orang berusia lanjut, saraf kejepit juga bisa terjadi pada usia muda. Sehingga, Anda yang berusia lebih muda pun harus tetap waspada terhadap penyakit ini.

Lalu, seperti apa metode pengobatan tanpa operasi seperti Laser PLDD? Simak penjelasan dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS berikut ini.

Apa Itu Laser PLDD?

Mungkin masih banyak yang belum mengetahui tentang teknologi Laser PLDD. Sebab, selama ini beberapa orang masih memilih operasi besar (bedah terbuka) untuk mengobati saraf kejepit. Pasalnya, cara konvensional seperti operasi memiliki risiko tinggi terjadi komplikasi. Oleh karena itu, tindakan minimal invasif seperti Laser PLDD bisa menjadi cara terbaik menyembuhkan saraf kejepit.

Menurut dr.Mahdian Nur Nasution, PLDD atau Percutaneous Laser Disc Decompression merupakan suatu prosedur medis yang bersifat minimal invasif dengan menggunakan teknologi laser pada bantalan tulang. Cara kerjanya yaitu dokter menggunakan teknik fiber optik laser untuk kemudian menyuntikkannya ke dalam diskus atau bantalan tulang belakang.

Fungsi dari laser PLDD adalah untuk mengempiskan atau mengecilkan volume bantalan tulang yang menjepit saraf. Laser tersebut akan menyebabkan evaporasi pada bantalan tulang sehingga bisa mengurangi pembengkakan. Evaporasi mengurangi kandungan cairan atau kadar air yang terdapat dalam bantalan. Sehingga bantalan tulang yang lunak bisa lebih keras dan kuat agar dapat menahan beban ketika Anda beraktivitas.

Baca Juga:  Pentingnya Terapi Berenang dan Fisioterapi Pasca Tindakan Joimax

Bantalan tulang yang sudah mengempis tidak lagi menekan saraf sehingga nyeri saraf kejepit bisa hilang.

Penyakit Apa Saja yang Bisa Menggunakan PLDD?

PLDD bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah nyeri tulang belakang akibat discogenic pain. Discogenic pain ini adalah nyeri pinggang yang berasal dari bantalan ruas tulang belakang. Nyeri ini timbul karena terjadi pembengkakan dan peradangan pada bantalan tulang yang rusak atau robek.  Dokter juga biasanya menggunakan terapi ini untuk mengobati saraf kejepit leher dan pinggang.

Apakah Risiko dari Tindakan PLDD ini?

Dr. Mahdian menjelaskan risiko dari Laser PLDD ini adalah timbulnya rasa sedikit nyeri dan kebiruan pada area bekas suntikan. Risiko pasca tindakan sangat minimal, yaitu hanya efek dari mengecilnya bantalan tulang sehingga nyeri berkurang.

Laser PLDD terbukti lebih aman dan merupakan cara yang cukup efektif untuk menyembuhkan saraf kejepit. Dengan risiko komplikasi yang rendah, Anda bisa langsung pulang ke rumah tanpa harus menjalani rawat inap.

Keunggulan Laser PLDD

Sebagai tindakan minimal invasif, teknologi ini hanya membutuhkan bius lokal dan durasi tindakan yang relatif singkat hanya sekitar 5-15 menit. Prosesnya tergantung dari seberapa mudah dokter memasukkan jarum ke bantalan tulang. Oleh karenanya, prosedur ini sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf yang handal dan berpengalaman.

Selain itu, keuntungan lain yang bisa Anda dapatkan yaitu masa penyembuhan yang lebih cepat dan tingkat keberhasilan tinggi mencapai hingga 87%. Anda pun bisa kembali beraktivitas setelah tindakan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Assistance Center Lamina pada nomor kontak yang tertera. Anda juga bisa berkonsultasi secara online dengan tim dokter Lamina. Atau datang langsung ke Lamina Pain and Spine Center yang berlokasi di Mampang, RS. Meilia Cibubur, RS Kartika Pulomas dan RS. Mayapada Kuningan.

Baca juga: Saraf Kejepit di Pinggang Belakang Tuntas dengan Laser PLDD

Baca Juga:  Metode PLDD vs Operasi Konvensional untuk Saraf Kejepit

Pertanyaan tentang Laser PLDD untuk Saraf Kejepit

Apakah terapi laser efektif untuk mengatasi saraf kejepit?

Terapi laser dapat membantu meredakan nyeri akibat saraf kejepit, terutama jika menggunakan metode yang tepat seperti PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression). Berbeda dengan terapi laser biasa, PLDD bekerja langsung pada bantalan tulang belakang untuk mengurangi tekanan pada saraf dan meredakan nyeri secara efektif.

Apakah saraf kejepit bisa disembuhkan dengan prosedur laser?

Ya, prosedur Laser PLDD merupakan metode minimal invasif yang dapat digunakan untuk mengatasi saraf kejepit. Tindakan ini dilakukan tanpa operasi besar, hanya dengan memasukkan jarum kecil ke bantalan tulang belakang untuk mengurangi tekanan saraf. Dengan teknik ini, pasien dapat merasakan perbaikan tanpa perlu menjalani rawat inap.

Apa itu prosedur PLDD dan bagaimana cara kerjanya?

PLDD atau Percutaneous Laser Disc Decompression adalah prosedur medis yang menggunakan sinar laser untuk mengecilkan bantalan tulang belakang yang menekan saraf. Teknik ini dilakukan dengan cara:

Laser bekerja dengan menghasilkan efek evaporasi yang mengecilkan bantalan tulang, sehingga saraf tidak lagi terjepit.

Memasukkan jarum kecil ke dalam bantalan tulang belakang.

Menghubungkan jarum dengan laser khusus yang berfungsi mengurangi tekanan pada saraf.

Dokter spesialis apa yang menangani pengobatan saraf kejepit?

Untuk menangani saraf kejepit, pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf atau dokter spesialis ortopedi dengan subspesialisasi spine. Dokter spesialis ini memiliki keahlian dalam menangani gangguan pada tulang belakang dan saraf, termasuk menggunakan teknik minimal invasif seperti Laser PLDD untuk membantu pemulihan pasien.

Apa saja pilihan pengobatan untuk meredakan nyeri akibat saraf kejepit?

Selain tindakan medis seperti PLDD, beberapa obat dapat digunakan untuk meredakan nyeri akibat saraf kejepit, di antaranya:

Terapi fisik dan latihan peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas otot dan mengurangi tekanan pada saraf.

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan diklofenak untuk mengurangi peradangan dan nyeri.

Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau kombinasi analgesik lainnya.

Suplemen vitamin neurotropik yang membantu menjaga kesehatan saraf.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer