Terbang Jauh dari Australia, Ini Pengalaman Pak Hendro Sembuh dari Saraf Kejepit

Pengalaman Pak Hendro Sembuh dari Saraf Kejepit - Lamina Pain and Spine Center

Bapak Hendro, pasien asal Indonesia yang telah menetap di Australia ini menderita saraf kejepit di pinggang yang sudah cukup lama. Beliau merasakan sakit yang luar biasa saat berjalan sehingga memutuskan untuk menjalani pengobatan agar sembuh dari saraf kejepit di Lamina Pain and Spine Center. Alasannya memilih Klinik Lamina karena setelah mencoba berobat ke berbagai tempat namun tak juga membuahkan hasil maksimal, dan rasa nyerinya semakin parah. 

Awal Mula Terkena Saraf Kejepit

Sebagai pekerja yang bergelut dengan peralatan atau kendaraan berat, Pak Hendro sempat terjatuh di tempat kerjanya dari traktor. Setelah cedera, ia dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan radiologis dengan CT Scan. Dari hasil pemeriksaan, dokter mendiagnosisnya dengan saraf kejepit. 

Saraf kejepit itu sendiri merupakan kondisi medis yang terjadi akibat bantalan tulang yang menonjol keluar sehingga menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini dapat dialami di bagian tubuh manapun dalam rentang usia muda hingga tua. Pada kasus Pak Hendro, beliau mengalami saraf kejepit di pinggang dan menyebabkan rasa nyeri hebat mulai dari pinggang hingga ke bagian kaki. 

Pak Hendro menjalani fisioterapi dan hydrotherapy dengan tujuan untuk menghilangkan rasa sakitnya. Terapi yang dijalankan selama kurang lebih tiga bulan itu tidak juga membuat kondisinya membaik. 

“Setelah fisioterapi ternyata saya belum juga pulih seratus persen, jalan masih pincang atau kalau lagi duduk lama itu sakit sekali” ungkap Pak Hendro. 

Saran Dokter di Australia untuk Pengobatan Saraf Kejepit Pak Hendro

Dari dua dokter yang ia temui, mereka menyarankan untuk melakukan tindakan operasi. Prosedurnya yaitu dengan mengambil bantalan tulang yang menekan saraf dan diganti dengan implan. Dokter akan memasang pen di bagian tulang belakang yang telah rusak tersebut untuk kemudian disambung tulangnya.

Baca Juga:  Mengenal Apa Itu Spondylosis Lumbalis dan Penyebabnya

Namun, tak hanya melalui operasi, penanganan saraf kejepit kini dapat dilakukan tanpa harus melakukan tindakan bedah terbuka.

Penanganan Saraf Kejepit Tanpa Operasi di Klinik Lamina

Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, dokter spesialis bedah saraf di Klinik Lamina yang menangani kondisi Pak Hendro, ada dua kategori tindakan yang umum dilakukan untuk saraf kejepit. Yang pertama yaitu tindakan operasi konvensional, seperti spinal fusion dan pemasangan medical scrub untuk stabilisasi tulang belakang. Tindakan ini harus melalui pembedahan sekitar 10 cm dan akan merusak struktur atau bantalan tulang belakang.

Sedangkan, tindakan yang terbaru (minimal invasif) yaitu dengan endoskopi tulang belakang. Endoskopi yang terbaik saat ini digunakan yaitu Joimax yang berasal dari Jerman. Keunggulan endoskopi Joimax yaitu tidak melakukan pembedahan besar, karena hanya membutuhkan sayatan kecil sebesar 7 mm. Tindakan ini juga tidak merusak jaringan di sekitar saraf dan stabilisasinya pun tidak berubah sama sekali. Risiko komplikasi pasca tindakan dengan endoskopi sangat minimal dan proses penyembuhannya pun lebih cepat dibandingkan dengan operasi konvensional. 

Pak Hendro Mantap Memilih Lamina untuk Mengatasi Saraf Kejepitnya

Setelah mencari di internet dan berbagai forum penderita saraf kejepit, akhirnya Pak Hendro menemukan tindakan non operasi untuk saraf kejepit. Ia mantap memilih Klinik Lamina di Indonesia, karena tidak menemukan klinik yang menggunakan tindakan minimal invasif di Australia maupun Singapura. 

“Sekarang setelah tindakan rasa sakitnya sudah hilang, saya coba berdiri tegak dan jalan itu sudah nggak sakit lagi,” cerita Pak Hendro.

Ia juga merasa sangat senang karena menurutnya secara keseluruhan semuanya bagus sekali. Mulai dari pelayanan di Lamina, tim dokter, metode pengobatannya, dan hasil kesembuhan yang sangat optimal. Rasa nyerinya sudah hilang dan ia pun sudah terbebas dari saraf kejepit yang selama ini dideritanya. 

Baca Juga:  Gejala Penyempitan Saraf Tulang Belakang atau Stenosis Spinal

“Perubahannya drastis sekali, dari saya yang jalannya pincang dan miring-miring, sekarang udah normal dan hilang itu nyerinya.” katanya menutup obrolan dengan tim Lamina. 

Share via:
Artikel Terkait
Promo Terbaru
Artikel Populer
Topik Populer