Apa Itu Spinal Stenosis?

spinal stenosis

Spinal stenosis adalah menyempitnya ruang atau rongga yang ada pada antara tulang belakang. Dampaknya adalah memberi tekanan pada saraf tulang belakang sehingga timbul rasa nyeri punggung atau nyeri pada tulang belakang.

Tidak semua pasien dengan penyempitan tulang belakang mengalami gejalanya. Istilah spinal stenosis ini menurut American College Rheumatology sebenarnya mengacu pada gejala nyeri dan bukan pada penyempitan itu sendiri.

Jangan ragu untuk mengatur janji temu dengan dokter untuk berkonsultasi tentang spinal stenosis atau penyebab saraf kejepit lainnya. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah saraf Lamina Pain and Spine Center di 0811 1443 599.

Adanya stenosis ini tampak pada hasil uji pencitraan seperti MRI atau CT scan, untuk mengenali ada tidaknya proses degeneratif, misalnya ada tidaknya taji tulang atau osteofit  (yang berpotensi menyempitkan rongga tulang belakang) atau penebalan ligamen.

Sedangkan MRI dapat membantu untuk menilai derajat keparahan stenosis atau penebalan dari ligamen flavum.

Bila hasil MRi menunjukkan menyempitnya diameter rongga 10 mm dapat dikatakan stenosis, dan bila lebih maka termasuk dalam stenosis berat.

Gejala spinal stenosis

Spinal Stenosis sering kali tidak menimbulkan gejala. Ketika gejala muncul, biasanya mulai perlahan dan memburuk seiring waktu. Gejala spinal stenosis adalah bervariasi bergantung pada lokasi dan saraf yang tertekan.

Spinal stenosis di punggung bawah

Spinal stenosis di punggung bawah (lumbar stenosis) dapat menyebabkan nyeri atau kram pada satu atau kedua kaki. Gejala ini muncul ketika Anda berdiri dalam waktu lama atau saat berjalan.

Gejala akan mereda ketika Anda membungkuk ke depan atau duduk. Beberapa orang juga mengalami nyeri punggung.

Spinal steonis di leher

Spinal stenosis di leher (cervical stenosis) dapat menyebabkan:

  • Kehilangan sensasi
  • Kesemutan atau kelemahan pada tangan, kaki, atau lengan
  • Masalah berjalan dan keseimbangan
  • Nyeri leher
  • Masalah dengan usus atau kandung kemih.

Penyebab spinal stenosis

Tulang belakang berfungsi melindungi sumsum tulang belakang, yang ada dalam sebuah rongga yang disebut saluran tulang belakang.

Beberapa orang dilahirkan dengan saluran tulang belakang yang kecil. Namun, sebagian besar spinal stenosis terjadi ketika ada sesuatu yang mengurangi jumlah ruang terbuka di dalam tulang belakang. 

Penyebab spinal stenosis meliputi:

1. Osteofit (Bone spurs)

Kerusakan akibat keausan dari artritis dapat menyebabkan pertumbuhan tulang tambahan pada tulang belakang.

Kondisi ini menciptakan osteofit atau taji tulang yang dapat menekan saluran tulang belakang. Penyakit Paget juga dapat menyebabkan pertumbuhan tulang tambahan pada tulang belakang.

2. Herniasi diskus

Diskus adalah bantalan lunak yang berfungsi sebagai peredam guncangan antara tulang belakang. Jika sebagian dari bahan lunak di dalam diskus bocor, ini dapat menekan sumsum tulang belakang atau saraf.

3. Ligamen yang menebal

Sumsum tulang belakang dapat menjadi kaku dan tebal seiring waktu. Ligamen yang tebal dapat menekan saluran tulang belakang.

4. Tumor

Jarang terjadi, namun tumor dapat terbentuk di dalam saluran tulang belakang.

5. Cedera Tulang Belakang

Kecelakaan mobil dan trauma lainnya dapat menyebabkan tulang belakang patah atau bergeser keluar dari posisinya. Pembengkakan jaringan setelah operasi punggung juga dapat memberi tekanan pada sumsum tulang belakang atau saraf.

Baca Juga:  Kenali Tanda Patah Tulang Belakang dan Penanganannya

Pengobatan Spinal Stenosis

Pilihan pengobatan bergantung pada penyebab, lokasi penyempitan dan tingkat keparahan gejala. Pengobatan mandiri untuk atasi nyeri, Anda bisa lakukan:

  • Kompres hangat untuk membantu meningkatkan aliran darah, melemaskan otot dan meredakan nyeri sendi.
  • Kompres es/dingin, untuk membantu meredakan nyeri tekan dan peradangan.
  • Berolahraga guna membantu meredakan nyeri sakit, memperkuat otot penopang tulang belakang dan meningkatkan fleksibilitas serta keseimbangan.

Pengobatan lainnya yang akan dokter pertimbangkan dapat meliputi:

  • Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk membantu meredakan peradangan dan nyeri
  • Injeksi steroid untuk membantu meredakan peradangan, nyeri dan iritasi
  • Fisioterapi dengan program latihan untuk membantu Anda meningkatkan atau memperbaiki kekuatan dan meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan stabilitas tulang belakang. Bisa termasuk latihan untuk memperkuat otot punggung dan perut.
  • Teknologi terkini, endoskopi Joimax juga dapat dipertimbangkan.

Teknik endoskopi minimal invasif: Joimax untuk pengobatan spinal stenosis

Pada beberapa kondisi, spinal stenosis ini harus ditangani dengan tindakan untuk diangkat agar tidak menjepit saraf berulang kali.

Tindakan yang bisa dilakukan adalah endoskopi Joimax, yaitu dengan mengambil stenosis yang menjepit tersebut.

Endoskopi Joimax dapat dilakukan hanya dengan satu luka goresan minimal invasif sepanjang 7mm dengan bius lokal.

Waktu tindakan Joimax pun sangat cepat yaitu hanya sekitar 30-45 menit, one day care, tanpa rawat inap, sehingga pasien bisa langsung beraktivitas.

Layanan unggulan di Lamina Pain and Spine Center

Klinik Lamina Lamina Pain and Spine Center menawarkan terapi minimal invasif yang bertujuan untuk mengurangi peradangan pada sendi tanpa perlu menjalani operasi besar. Salah satu teknik yang diterapkan adalah endoskopi Joimax.

Alat endoskopi Joimax sendiri merupaka teknologi yang berasal dari Jerman. Tindakan Joimax di klinik Lamina Pain and Spine Center, dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf berpengalaman dengan jam terbang lebih dari 1.700 pasien endoskopi.

Teknologi canggih dan dokter yang berpengalaman ini menjadikan Klinik Lamina Pain and Spine Center sebagai salah satu klinik nyeri dan tulang belakang terbesar di Asia Tenggara.

Klinik Lamina Lamina Pain and Spine Center juga tidak hanya menyediakan pengobatan medis, tetapi juga menawarkan program rehabilitasi khusus untuk membantu pasien dalam proses pemulihan.

Melalui fisioterapi dan latihan yang dirancang untuk meningkatkan fungsi sendi, setiap program disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing pasien.

Program ini berfokus pada pemulihan mobilitas, peningkatan kekuatan otot, serta pencegahan komplikasi jangka panjang. Dengan dukungan tim dokter spesialis dan fisioterapis bersertifikat, pasien akan menerima perawatan yang komprehensif dan efektif.

Jangan ragu untuk mengatur janji temu dengan dokter untuk mendapatkan penanganan spinal stenosis yang sesuai. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah saraf Lamina Pain and Spine Center di 0811 1443 599.  

Pencegahan spinal stenosis

Berikut adalah langkah sehat agar kualitas hidup Anda tetap prima, yaitu 

  • Tetap aktif bergerak atau melakukan aktivitas fisik/olahraga. Olahraga dapat membantu memperkuat otot-otot yang menopang tulang belakang dan menjaga kelenturannya
  • Mengubah aktivitas rutin yang beresiko
  • Jangan melakukan aktivitas yang dapat memicu atau memperburuk rasa nyeri, misalnya mengangkat beban berat atau berjalan jarak jauh
  • Mengkonsumsi obat pereda nyeri sesuai resep dokter
  • Terapi fisik
  • Menjaga postur tubuh dengan baik
  • Menjaga berat badan tetap ideal. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memberikan tekanan yang berlebihan pula pada punggung dan dapat berkontribusi pada gejala stenosis.

Pertanyaan tentang Spinal Stenosis

Apa yang dimaksud dengan spinal stenosis?

Spinal stenosis adalah kondisi di mana ruang atau rongga di dalam kanal tulang belakang mengalami penyempitan, sehingga menekan saraf tulang belakang. Penyempitan ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti nyeri punggung, kesemutan, kelemahan otot, hingga gangguan keseimbangan.

Baca Juga:  Ikuti 4 Langkah Tepat Ini untuk Mencegah Diabetes!

Kondisi ini umumnya terjadi sebagai bagian dari proses degeneratif akibat penuaan, di mana diskus tulang belakang mulai menipis, ligamen menebal, dan taji tulang (osteofit) terbentuk. Spinal stenosis dapat terjadi di leher (cervical stenosis), punggung tengah, atau punggung bawah (lumbar stenosis).

Apakah penyempitan tulang belakang bisa sembuh total?

Penyempitan tulang belakang jarang dapat sembuh total, tetapi gejalanya bisa dikontrol dengan berbagai metode pengobatan.

Beberapa pilihan pengobatan yang dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf dan meredakan gejala meliputi:

  • Terapi fisik untuk memperkuat otot penyangga tulang belakang.
  • Obat pereda nyeri dan antiinflamasi untuk mengurangi peradangan.
  • Injeksi steroid untuk mengurangi nyeri akibat iritasi saraf.
  • Teknik endoskopi Joimax yang merupakan prosedur minimal invasif dengan risiko rendah untuk menghilangkan tekanan pada saraf tanpa operasi besar.
  • Prosedur Biportal Endoscopic Spinal Surgery (BESS) yang juga menjadi pilihan bagi pasien dengan stenosis berat.

Konsultasikan dengan dokter spesialis bedah saraf untuk mendapatkan rekomendasi perawatan yang sesuai dengan kondisi spinal stenosis Anda.

Apa efek samping yang muncul jika terjadi penyempitan saraf di tulang leher?

Penyempitan pada tulang leher (cervical stenosis) dapat menyebabkan tekanan pada akar-akar saraf dan sumsum tulang belakang, yang berisiko mengganggu fungsi saraf. Beberapa gejala yang dapat muncul meliputi:

  • Nyeri dan kekakuan di leher yang semakin memburuk saat bergerak.
  • Kesemutan atau mati rasa di lengan dan tangan.
  • Lemahnya otot lengan dan kaki, sehingga membuat pasien kesulitan menggenggam benda atau berjalan.
  • Gangguan keseimbangan yang dapat meningkatkan risiko jatuh.
  • Gangguan kandung kemih dan usus, yang bisa terjadi pada kasus yang lebih parah.

Jika gejala semakin memburuk, segera konsultasikan dengan dokter spesialis untuk mendapatkan evaluasi medis lebih lanjut dan mencegah komplikasi.

Apa itu penyakit spinal?

Penyakit spinal mengacu pada berbagai gangguan yang memengaruhi struktur, saraf, atau fungsi tulang belakang. Salah satu jenis penyakit spinal yang umum dikenal adalah Spinal Muscular Atrophy (SMA), yaitu kondisi langka yang menyebabkan kelemahan otot akibat kelainan genetik pada saraf motorik.

Namun, ada juga kondisi lain yang termasuk dalam penyakit spinal, seperti:

  • Spinal stenosis → Penyempitan kanal tulang belakang yang menekan saraf.
  • Hernia nukleus pulposus (HNP) → Kondisi di mana bantalan antar tulang belakang menonjol dan menekan saraf.
  • Spondilosis → Kerusakan tulang belakang akibat proses degeneratif.
  • Skoliosis → Kelainan lengkungan tulang belakang yang dapat menyebabkan nyeri dan gangguan postur.

Setiap penyakit spinal memiliki penyebab dan pengobatan yang berbeda, sehingga pemeriksaan medis sangat penting untuk menentukan langkah perawatan yang tepat.

Apa arti stenosis dan bagaimana hubungannya dengan tulang belakang?

Stenosis adalah istilah medis yang merujuk pada penyempitan saluran dalam tubuh yang menyebabkan hambatan pada aliran zat atau struktur tertentu. Stenosis bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti arteri, katup jantung, tenggorokan, hingga kanal tulang belakang.

Dalam konteks tulang belakang, stenosis spinal adalah kondisi di mana ruang dalam kanal tulang belakang menyempit, sehingga memberikan tekanan pada sumsum tulang belakang atau saraf yang keluar dari tulang belakang.

Stenosis spinal dapat terjadi di berbagai area:

  • Cervical stenosis → Penyempitan di tulang belakang leher, yang dapat menyebabkan nyeri leher, kesemutan di tangan, dan gangguan keseimbangan.
  • Lumbar stenosis → Penyempitan di punggung bawah, yang sering menyebabkan nyeri punggung bawah dan kram kaki saat berdiri lama atau berjalan.

Dengan penanganan yang tepat, seperti terapi fisik, injeksi steroid, atau prosedur minimal invasif seperti endoskopi Joimax, pasien dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer