Mengenal PLDD: Pengobatan untuk Nyeri Punggung dan Diskus Degeneratif

pldd

Nyeri punggung bawah akibat saraf kejepit adalah kondisi yang sangat mengganggu dan dapat berdampak serius pada fungsi gerak tubuh seseorang. Hal ini kerap menjadi tantangan besar bagi banyak orang, karena dapat memengaruhi kualitas hidup, menghambat aktivitas sehari-hari, hingga menyebabkan gangguan emosional. 

Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, rasa nyerinya bisa berkepanjangan hingga menyebabkan kelumpuhan anggota tubuh yang terkena.Namun, dengan teknologi modern yang ada saat ini, salah satu solusi modern yang telah terbukti efektif adalah dengan PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression).

Apa Itu PLDD?

PLDD atau Percutaneous Laser Disc Decompression adalah teknik non-bedah yang digunakan untuk mengobati nyeri punggung bawah akibat herniasi diskus atau diskus degeneratif. Prosedur ini melibatkan penggunaan laser untuk mengurangi tekanan pada saraf di sekitar diskus intervertebralis yang rusak. 

Teknologi laser memungkinkan dokter untuk mengecilkan ukuran diskus yang bengkak atau robek tanpa harus melakukan sayatan besar seperti dalam operasi tradisional.

PLDD pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an sebagai alternatif minim invasif untuk operasi tulang belakang. 

Dengan menggunakan kateter kecil yang dimasukkan melalui kulit, laser diarahkan ke area diskus yang bermasalah untuk menguapkan sebagian material inti diskus (nukleus pulposus). Hal ini mengurangi tekanan pada saraf dan meredakan rasa sakit secara signifikan.

Gejala dan Penyebab yang Dapat Diatasi dengan PLDD

PLDD biasanya direkomendasikan untuk pasien yang mengalami gejala berikut:

  1. Nyeri punggung bawah kronis yang tidak kunjung sembuh meski sudah menjalani terapi fisik atau obat-obatan.
  2. Nyeri menjalar ke kaki (sciatica) akibat penekanan saraf oleh diskus hernia.
  3. Kesulitan bergerak atau berdiri tegak karena nyeri yang intens.
  4. Kelemahan otot di area yang dipengaruhi oleh saraf yang tertekan.

Penyebab utama kondisi ini adalah degenerasi diskus intervertebralis, yang sering disebabkan oleh faktor usia, cedera, gaya hidup tidak aktif, atau postur tubuh yang buruk. 

Herniasi diskus terjadi ketika bagian dalam diskus (nukleus pulposus) menonjol keluar melalui lapisan luar yang robek, sehingga menekan saraf di sekitarnya. PLDD menjadi solusi ideal untuk kasus-kasus ini karena minim risiko dan pemulihan cepat.

Baca Juga:  Pentingnya Terapi Berenang dan Fisioterapi Pasca Tindakan Joimax

Prosedur dan Teknik PLDD

Prosedur PLDD dilakukan di bawah panduan fluoroskop (X-ray real-time) untuk memastikan akurasi. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur ini:

  1. Persiapan Pasien : Pasien akan diberikan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit selama prosedur.
  2. Insersi Kateter : Dokter memasukkan jarum tipis melalui kulit menuju diskus yang bermasalah.
  3. Pengaktifan Laser : Setelah jarum mencapai lokasi yang tepat, serat optik laser dimasukkan melalui jarum. Laser kemudian diaktifkan untuk menguapkan sebagian material diskus.
  4. Pengurangan Tekanan : Material yang diuapkan mengurangi volume diskus, sehingga tekanan pada saraf berkurang.
  5. Penutupan : Jarum dikeluarkan, dan area insersi ditutup dengan plester steril.

Seluruh prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 30-60 menit dan dapat dilakukan rawat jalan.

Perbandingan PLDD dan PELD

PELD (Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy) adalah teknik lain yang juga digunakan untuk mengobati herniasi diskus. Meskipun keduanya bersifat minim invasif,ada beberapa perbedaan PLDD dan PELD, antara lain: 

  • Teknologi : PLDD menggunakan laser, sedangkan PELD menggunakan endoskop untuk visualisasi langsung.
  • Kompleksitas : PELD lebih kompleks karena memerlukan alat endoskopik dan keterampilan khusus.
  • Indikasi : PLDD lebih cocok untuk kasus herniasi ringan hingga sedang, sementara PELD sering digunakan untuk herniasi yang lebih parah.
  • Waktu Pemulihan : Keduanya memiliki waktu pemulihan yang cepat, tetapi PLDD cenderung lebih singkat karena kurangnya trauma jaringan.

Manfaat PLDD untuk Pasien

PLDD menawarkan sejumlah manfaat dibandingkan metode pengobatan tradisional, antara lain:

  1. Minim Risiko Komplikasi : Karena tidak melibatkan sayatan besar, risiko infeksi dan pendarahan sangat rendah.
  2. Pemulihan Cepat : Pasien biasanya dapat kembali beraktivitas normal dalam beberapa hari setelah prosedur.
  3. Efektivitas Tinggi : Banyak pasien melaporkan pengurangan nyeri yang signifikan setelah PLDD.
  4. Biaya Lebih Terjangkau : Dibandingkan operasi bedah besar, PLDD lebih hemat biaya.
  5. Tidak Memerlukan Rawat Inap : Sebagian besar pasien dapat pulang pada hari yang sama.

Pengobatan PLDD: Non-Bedah vs. Bedah

PLDD termasuk dalam kategori pengobatan non-bedah, yang berarti tidak memerlukan sayatan besar atau pembiusan total. 

Prosedur ini lebih minim risiko dibandingkan operasi bedah konvensional seperti disektomi atau fusi tulang belakang, yang sering kali membutuhkan waktu pemulihan lebih lama dan risiko komplikasi lebih tinggi.

Baca Juga:  Penanganan Saraf Kejepit dengan Terapi Laser: Solusi Modern di Klinik Spesialis Saraf

Namun, penting untuk dicatat bahwa PLDD mungkin tidak cocok untuk semua kasus. Jika herniasi diskus sangat parah atau ada kerusakan struktural lain pada tulang belakang, operasi bedah mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis sangat penting untuk menentukan pendekatan terbaik.

Risiko dan Komplikasi PLDD

Meskipun PLDD dianggap aman, seperti halnya prosedur medis lainnya, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan:

  1. Infeksi Lokal : Meskipun jarang, ada kemungkinan infeksi di area insersi jarum.
  2. Perdarahan Ringan : Beberapa pasien mungkin mengalami perdarahan kecil selama prosedur.
  3. Nyeri Sementara : Beberapa pasien melaporkan peningkatan nyeri sementara setelah prosedur.
  4. Kegagalan Prosedur : Dalam kasus yang jarang terjadi, PLDD mungkin tidak sepenuhnya berhasil menghilangkan gejala.

Untuk meminimalkan risiko, penting bagi pasien untuk memilih fasilitas medis yang terpercaya dan dokter yang berpengalaman.

Perawatan dan Pemulihan Setelah PLDD

Setelah menjalani PLDD, pasien biasanya diberikan panduan perawatan untuk mempercepat pemulihan, antara lain:

  1. Istirahat  dan hindari aktivitas berat selama beberapa hari setelah prosedur.
  2. Latihan ringan dan fisioterapi dapat membantu memperkuat otot punggung dan meningkatkan fleksibilitas.
  3. Dokter mungkin meresepkan obat anti-inflamasi untuk mengurangi rasa sakit sementara.
  4. Laporkan segera jika ada tanda-tanda infeksi, seperti demam atau pembengkakan di area insersi.

Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar pasien dapat kembali ke aktivitas normal dalam waktu 1-2 minggu.

PLDD adalah solusi modern yang efektif untuk mengatasi nyeri punggung bawah dan masalah diskus degeneratif. Dengan prosedur minim invasif, waktu pemulihan cepat, dan risiko komplikasi rendah, PLDD menawarkan harapan baru bagi pasien yang ingin menghindari operasi bedah besar. 

Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk menentukan apakah PLDD adalah pilihan terbaik untuk kondisi Anda. Dengan perawatan yang tepat, PLDD dapat membantu Anda kembali menjalani hidup tanpa rasa sakit.

Apabila Anda memiliki keluhan nyeri tulang belakang khususnya saraf kejepit, silakan berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Lamina. Hubungi kami sekarang melalui nomor Whatsapp 0811-1443-599.

***

Sumber foto: Freepik

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer