Osteofit pada Lansia: Penyebab Utama Saraf Kejepit dan Penanganannya

osteofit

Osteofit, atau yang sering dikenal sebagai taji tulang, adalah kondisi medis yang kerap dialami oleh lansia akibat proses penuaan dan degenerasi sendi. Meskipun terkadang tidak menimbulkan gejala, pertumbuhan tulang berlebih ini bisa menjadi penyebab utama terjadinya saraf kejepit, yang menimbulkan nyeri hebat, kesemutan, hingga kelemahan otot. 

Memahami bagaimana osteofit berkembang dan dampaknya terhadap saraf sangat penting untuk pencegahan dan penanganan tepat, guna menjaga kualitas hidup terutama para lansia yang rentan mengalami kondisi ini.

Apa Itu Osteofit?

Osteofit atau taji tulang (bone spur), adalah benjolan tulang ekstra yang tumbuh di sekitar sendi atau di tepi tulang. 

Pertumbuhan tulang baru ini biasanya terjadi sebagai respons tubuh terhadap kerusakan pada sendi atau tulang rawan. Osteofit dapat muncul di berbagai area tubuh, terutama leher, bahu, lutut, pinggul, tumit, jari, dan sepanjang tulang belakang. 

Pada umumnya, kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang lanjut usia (lansia), khususnya mereka yang berusia di atas 60 tahun.

Penyebab Osteofit

Osteofit berkembang seiring berjalannya waktu, sering kali akibat peradangan kronis seperti osteoartritis. Pada osteoartritis, tulang rawan di sendi akan terkikis secara perlahan, menyebabkan tulang di bawahnya terekspos dan terjadi gesekan antara tulang. Sebagai mekanisme kompensasi dan “perbaikan”, tubuh akan membentuk tulang baru di area tersebut yang akhirnya menjadi osteofit. 

Selain osteoartritis, faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan akhirnya merangsang terbentuknya osteofit adalah cedera, rematik, lupus, dan kelainan lain pada struktur tulang seperti skoliosis dan stenosis spinal.

Faktor Risiko Osteofit 

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena osteofit, antara lain: 

  • Usia: Risiko sangat meningkat pada usia di atas 60 tahun karena proses degenerasi sendi seiring penuaan.
  • Obesitas: Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada sendi dan tulang belakang.
  • Cedera Sendi: Trauma atau cedera apapun pada sendi dapat memicu perubahan struktur tulang.
  • Penyakit Sendi: Termasuk osteoartritis, rheumatoid arthritis, lupus, dan lainnya.
  • Genetik: Riwayat keluarga dengan osteofit meningkatkan risiko seseorang.
  • Postur Tubuh yang Buruk: Kebiasaan duduk atau berdiri terlalu lama dengan posisi tidak ergonomis.
  • Aktivitas Berulang: Gerakan berulang, terutama pada otot dan sendi tertentu.

Gejala Osteofit pada Lansia

Kebanyakan osteofit awalnya tidak menimbulkan gejala. Gejala mulai muncul jika osteofit tersebut menekan struktur di sekitarnya, misalnya tulang, tendon, atau yang paling berbahaya, saraf. Gejala yang mungkin dirasakan antara lain:

  • Nyeri di lokasi sendi yang terdampak (misal leher, punggung bawah, lutut, atau kaki).
  • Kekakuan sendi.
  • Kesulitan menggerakkan sendi.
  • Pada tulang belakang, gejala dapat berupa nyeri menjalar ke tangan atau kaki (tergantung area yang terpengaruh).
  • Jika menekan saraf, akan muncul gejala seperti kesemutan, mati rasa, hingga kelemahan otot.

Osteofit sebagai Penyebab Saraf Kejepit pada Lansia

Saraf kejepit (pinched nerve atau nervus terjepit) adalah kondisi ketika saraf mendapat tekanan dari jaringan di sekitarnya, seperti tulang, otot, tendon, atau bantalan antar tulang. Pada lansia, salah satu penyebab utamanya adalah pertumbuhan osteofit yang abnormal pada tulang belakang.

Seiring bertambahnya usia, bantalan antara sendi dan tulang belakang (diskus intervertebralis) akan menipis. 

Selain itu, tulang akan cenderung membentuk osteofit untuk menambah stabilitas area yang telah rusak. Osteofit yang tumbuh ke arah kanal tempat saraf keluar (kanal spinal atau foramen intervertebralis) dapat mempersempit ruang sehingga menekan saraf di area tersebut. 

Inilah yang menyebabkan gejala saraf kejepit pada lansia, terutama jika terjadi di tulang belakang bagian leher atau pinggang.

Gejala Saraf Kejepit pada Lansia

Lansia dengan osteofit yang menyebabkan saraf kejepit biasanya mengalami beberapa gejala berikut:

  • Nyeri tajam, tajam menusuk atau sensasi terbakar, sering kali menjalar dari leher ke lengan atau dari punggung bawah ke kaki (sciatica).
  • Mati rasa dan kesemutan di lengan atau tungkai.
  • Kelemahan otot, sehingga sulit mengangkat atau menggenggam benda.
  • Penurunan refleks.
  • Sulit berjalan atau rasa tidak seimbang pada kasus parah.
  • Sensasi kaku atau “terkunci” di sekitar lokasi saraf yang terjepit.

Nyeri dan keluhan bisa memburuk saat bergerak, membungkuk, duduk lama, atau mengangkat benda berat.

Diagnosis Osteofit dan Saraf Kejepit pada Lansia

Pemeriksaan biasanya dimulai dengan evaluasi klinis oleh dokter, dilanjutkan dengan radiologi (X-ray, CT-Scan atau MRI) untuk melihat keberadaan osteofit, mengetahui lokasi dan melihat apakah tulang yang tumbuh menekan saraf atau struktur lain di sekitarnya. Pemeriksaan ini juga akan membantu dokter dalam penentuan langkah terapi selanjutnya.

Penanganan Osteofit dan Saraf Kejepit

Penanganan osteofit pada lansia bergantung pada lokasi dan beratnya gejala yang ditimbulkan. Jika osteofit tidak menimbulkan gejala, biasanya tidak perlu pengobatan khusus. Namun, bila sudah menekan saraf atau menyebabkan nyeri hebat, penanganan mencakup:

1. Terapi Konservatif

  • Istirahat dan Kompres: Mengurangi aktivitas berat yang dapat memperparah tekanan saraf. Kompres dingin atau hangat untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Obat Pereda Nyeri: Seperti NSAID (ibuprofen, naproxen) untuk mengurangi inflamasi dan nyeri.
  • Obat Relaksan Otot atau Kortikosteroid: Bila diperlukan, untuk meredakan nyeri.
  • Fisioterapi: Untuk memperkuat otot punggung, leher atau area sekitar sendi, memperbaiki postur, serta meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas sendi.

2. Intervensi Medis

  • Suntikan Kortikosteroid: Untuk mengurangi inflamasi akut di sekitar sendi atau saraf.
  • Tindakan minimal invasif: Jika terapi konservatif gagal atau bila ada kelemahan otot berat dan risiko kecacatan, tindakan minimal invasif, seperti PLDD dan Joimax biasanya lebih disarankan. Prosedur ini bisa berupa dekompresi saraf (menghilangkan tekanan) atau pengangkatan osteofit/benjolan tulang yang menekan saraf.

Cara Mencegah Osteofit

Pencegahan osteofit dan komplikasi saraf kejepit pada lansia menitikberatkan pada perbaikan gaya hidup, di antaranya:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Berolahraga rutin untuk menjaga fleksibilitas dan kekuatan otot sendi.
  • Menghindari gerakan atau aktivitas repetitif yang memberatkan sendi.
  • Menjaga postur tubuh yang baik saat duduk, berdiri, atau tidur.
  • Berkonsultasi secara rutin, terutama jika sudah mengalami cedera sendi atau menderita penyakit sendi seperti osteoartritis.

Hubungan Osteofit dan Saraf Kejepit pada Lansia

Osteofit memang menjadi penyebab utama saraf kejepit pada lansia karena proses penuaan yang menyebabkan pengapuran, penebalan ligamen, dan pertumbuhan tulang tidak normal di area sekitar persendian atau tulang belakang. 

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menurunkan kualitas hidup karena nyeri kronis, berkurangnya mobilitas, bahkan menyebabkan kelumpuhan bila tidak segera ditangani dengan tepat.

Jadi, sangatlah penting untuk para lansia dalam melakukan deteksi dini, menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter, serta menerapkan gaya hidup sehat untuk meminimalisir risiko dan mencegah komplikasi berkelanjutan.

Jika Anda atau keluarga menunjukkan gejala nyeri berulang, mati rasa, atau kelemahan otot yang tidak wajar, segera konsultasikan ke dokter spesialis di Lamina untuk penanganan lebih lanjut. Penanganan yang cepat dan tepat akan mencegah perburukan kondisi serta meningkatkan kualitas hidup lansia secara keseluruhan.

Untuk informasi lebih lanjut terkait osteofit dan penanganannya, silakan buat janji konsultasi dokter dengan menghubungi nomor Whatsapp 0811-1443-599.

Frequently Asked Question (FAQ) 

  1. Apa itu osteofit dan mengapa sering terjadi pada lansia?
    Osteofit adalah tonjolan tulang yang terbentuk di sekitar sendi akibat kerusakan tulang rawan, biasanya akibat osteoarthritis. Kondisi ini umum terjadi pada lansia karena proses penuaan menyebabkan penipisan bantalan tulang dan pengapuran tulang leher.
  2. Bagaimana osteofit dapat menyebabkan saraf kejepit?
    Osteofit yang tumbuh di tulang leher atau tulang belakang dapat menekan saraf atau sumsum tulang belakang, sehingga memicu gejala saraf kejepit seperti nyeri, mati rasa, kesemutan, dan kelemahan otot pada area yang dipersarafi.
  3. Apa gejala khas osteofit yang berkaitan dengan saraf kejepit pada lansia?
    Gejala meliputi nyeri dan kaku di leher, rasa sakit yang menjalar ke bahu, lengan, atau tangan, kesemutan, mati rasa, serta gangguan gerak akibat tekanan pada saraf di leher

***

Sumber foto: Freepik

Facebook
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer