Leher yang sering terasa sakit saat menunduk kerap menjadi keluhan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak orang mungkin meremehkan kondisi ini sebagai hal yang wajar saja, namun jika tidak ditangani dengan baik, rasa sakit tersebut bisa berkembang menjadi masalah yang serius, seperti saraf kejepit.
Jika Anda merasakan nyeri leher yang sudah parah dan membutuhkan penanganan segera, berkonsultasilah dengan dokter spesialis kami di Lamina Pain and Spine Center. Silakan menghubungi tim kami melalui chat ke nomor Whatsapp 0811-1443-599.
Daftar isi
- Penyebab Leher Sakit Saat Menunduk
- 1. Postur yang Buruk
- 2. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) / Saraf Terjepit
- 3. Spondilosis Servikal
- 4. Ketegangan Otot Leher
- 5. Cedera Whiplash
- 6. Radikulopati Servikal
- 7. Meningitis (Peradangan Selaput Otak dan Sumsum Tulang Belakang)
- 8. Stenosis Spinal Servikal
- Hubungan Antara Postur Tubuh dan Nyeri Leher
- Cervical Myelopathy Sebagai Salah Satu Penyebab Utama
- Gejala yang Harus Diwaspadai
- Cara Mengatasi dan Mencegah Leher Sakit Saat Menunduk
- Pengobatan Leher Sakit Akibat Saraf Kejepit dengan CESSYS Joimax
- Lamina Pain and Spine Center: Solusi Terbaik untuk Pengobatan Leher Sakit
- Fisioterapi
- Injeksi Steroid
- Prosedur Minimal Invasif
Penyebab Leher Sakit Saat Menunduk
Leher sakit saat menunduk bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah penyebab utama yang dapat memicu rasa sakit tersebut:
1. Postur yang Buruk
Postur tubuh yang salah saat menunduk, seperti sering melihat ponsel atau layar komputer dalam waktu lama, dapat menyebabkan text neck syndrome.
Posisi kepala yang maju ke depan memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang leher, menyebabkan ketegangan otot dan rasa sakit.
2. Hernia Nukleus Pulposus (HNP) / Saraf Terjepit
HNP terjadi ketika cakram intervertebralis (bantalan antar tulang belakang) mengalami kerusakan atau menonjol keluar, menekan saraf di sekitarnya.
Jika terjadi di tulang leher (servikal), maka menunduk bisa memperparah tekanan pada saraf yang sudah terjepit, menyebabkan nyeri yang menjalar ke bahu atau tangan.
3. Spondilosis Servikal
Seiring bertambahnya usia, cakram tulang belakang mengalami degenerasi dan kehilangan elastisitasnya. Kondisi ini disebut cervical spondylosis, yang dapat menyebabkan pertumbuhan taji tulang (bone spur) dan mempersempit ruang bagi saraf (stenosis spinal).
4. Ketegangan Otot Leher
Ketegangan otot terjadi akibat penggunaan otot leher yang berlebihan atau gerakan mendadak. Misalnya, tidur dalam posisi yang tidak nyaman atau sering menunduk terlalu lama bisa menyebabkan otot leher tegang.
5. Cedera Whiplash
Cedera whiplash biasanya terjadi akibat benturan mendadak, seperti kecelakaan mobil atau jatuh, yang menyebabkan kepala tersentak ke depan dan belakang dengan cepat. Cedera ini dapat merusak ligamen, otot, dan sendi di tulang belakang leher.
6. Radikulopati Servikal
Radikulopati terjadi ketika saraf yang keluar dari tulang belakang servikal terjepit atau mengalami iritasi akibat cakram yang menonjol, artritis, atau spondylosis.
7. Meningitis (Peradangan Selaput Otak dan Sumsum Tulang Belakang)
Meningitis disebabkan oleh adanya peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Meskipun lebih jarang terjadi, meningitis bisa menyebabkan leher kaku dan nyeri, terutama saat menunduk. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
8. Stenosis Spinal Servikal
Stenosis spinal terjadi ketika ruang di dalam kanal tulang belakang menyempit, menyebabkan tekanan pada sumsum tulang belakang dan saraf. Biasanya terjadi akibat penuaan atau cedera.
Hubungan Antara Postur Tubuh dan Nyeri Leher
Postur tubuh yang buruk adalah salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan nyeri leher saat menunduk.
Ketika Anda duduk dengan bahu condong ke depan atau kepala menunduk terlalu lama, tulang belakang bagian leher (cervical spine) mengalami tekanan ekstra. Tekanan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bahkan rasa sakit yang signifikan
Contohnya, banyak pekerja kantoran yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer dengan posisi kepala yang tidak ideal.
Hal ini membuat otot-otot leher bekerja lebih keras untuk menopang kepala, sehingga memicu ketegangan kronis. Untuk mencegah hal ini, penting untuk menjaga postur tubuh yang baik, seperti duduk tegak dengan monitor sejajar mata.
Cervical Myelopathy Sebagai Salah Satu Penyebab Utama
Salah satu penyebab nyeri leher yang lebih serius adalah cervical myelopathy, yaitu kondisi yang terjadi akibat penekanan pada sumsum tulang belakang di area leher.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh degenerasi tulang belakang yang berkaitan dengan usia, seperti herniasi diskus atau osteoarthritis.
Gejala cervical myelopathy tidak hanya mencakup nyeri leher saat menunduk, tetapi juga kesulitan menggerakkan tangan, kaki lemah, atau mati rasa di area tubuh tertentu.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Tidak semua nyeri leher saat menunduk harus dikhawatirkan, tetapi ada beberapa gejala yang patut diwaspadai.
Jika rasa sakit disertai dengan demam tinggi, pembengkakan di area leher, atau kesulitan menelan, ini bisa menjadi tanda infeksi serius seperti tonsilitis atau faringitis
Selain itu, jika nyeri leher disertai dengan kelemahan otot, mati rasa, atau kesulitan berjalan, ini bisa menjadi indikasi masalah neurologis seperti cervical myelopathy. Dalam kasus seperti ini, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis agar kondisi tidak semakin parah.
Cara Mengatasi dan Mencegah Leher Sakit Saat Menunduk
Untuk mengatasi nyeri leher saat menunduk, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan di rumah.
- Pertama, kompres air dingin atau hangat dapat membantu meredakan ketegangan otot.
- Kompres dingin efektif untuk mengurangi peradangan, sedangkan kompres hangat membantu melemaskan otot yang tegang.
- Selain itu, peregangan leher secara rutin juga sangat dianjurkan.
- Gerakan ringan seperti memiringkan kepala ke kanan dan kiri, atau memutar kepala perlahan, dapat membantu meningkatkan fleksibilitas otot leher.
- Hindari duduk dalam satu posisi terlalu lama, dan pastikan Anda menggunakan bantal yang sesuai untuk mendukung leher saat tidur.
Untuk pencegahan jangka panjang, penting untuk menjaga postur tubuh yang baik. Gunakan kursi ergonomis dan atur posisi monitor komputer agar sejajar dengan mata.
Jika Anda sering menggunakan ponsel, cobalah untuk menahan ponsel di depan wajah alih-alih menundukkan kepala terlalu lama.
Pengobatan Leher Sakit Akibat Saraf Kejepit dengan CESSYS Joimax
Dalam kasus saraf kejepit, penanganan dengan CESSYS Joimax adalah solusi tepat untuk menghilangkan rasa nyeri di leher dan gejala kronis lainnya.
CESSYS Joimax adalah teknik bedah minimal invasif yang digunakan untuk mengobati berbagai masalah tulang belakang, termasuk sakit leher akibat saraf terjepit, hernia nukleus pulposus (HNP), stenosis servikal, dan degenerasi tulang belakang.
Metode ini dikembangkan oleh Joimax®, perusahaan Jerman yang fokus pada teknologi endoskopi tulang belakang, dan dikenal sebagai solusi canggih untuk mengurangi nyeri leher tanpa operasi besar.
CESSYS atau Cervical Endoscopic Surgical System adalah teknik operasi endoskopi yang bertujuan untuk menghilangkan tekanan pada saraf tulang belakang servikal (leher) dengan cara yang minim sayatan dan pemulihan lebih cepat dibanding operasi konvensional.
Metode CESSYS memanfaatkan endoskopi berukuran kecil yang dimasukkan melalui sayatan kecil di leher untuk mengakses area tulang belakang yang bermasalah, sehingga dokter dapat mengangkat bagian cakram yang menekan saraf tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
Lamina Pain and Spine Center: Solusi Terbaik untuk Pengobatan Leher Sakit
Nyeri leher seringkali menjadi masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika disebabkan oleh saraf kejepit atau cedera seperti whiplash injury.
Untuk mengatasi kondisi ini, Lamina Pain and Spine Center hadir sebagai solusi medis terpercaya yang menyediakan layanan lengkap untuk berbagai masalah nyeri dan tulang belakang
Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana Lamina Pain and Spine Center dapat membantu mengatasi leher sakit dengan pendekatan profesional dan komprehensif.
Salah satu cara mengatasi gejala nyeri leher adalah dengan mengistirahatkan tubuh. Namun, untuk kasus yang lebih kompleks seperti saraf kejepit, perlu intervensi medis yang tepat seperti dengan metode Joimax.
Di Lamina Pain and Spine Center, tim dokter kami yang berpengalaman akan memberikan diagnosis akurat melalui pemeriksaan fisik dan pencitraan, seperti MRI atau X-ray, untuk menentukan penyebab pasti dari nyeri leher.
Setelah diagnosis ditegakkan, beberapa metode terapi dapat direkomendasikan, antara lain:
Fisioterapi
Fisioterapi bertujuan untuk memperkuat otot-otot leher, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi ketegangan. Latihan peregangan dan teknik relaksasi dapat membantu meredakan nyeri yang menjalar hingga bahu
Injeksi Steroid
Jika nyeri disebabkan oleh peradangan atau saraf kejepit, injeksi steroid lokal dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Prosedur ini dilakukan dengan pembiusan yang aman dan nyaman bagi pasien
Prosedur Minimal Invasif
Untuk kasus yang lebih serius, seperti herniasi diskus atau cervical myelopathy, Lamina Pain and Spine Center menawarkan prosedur minimal invasif yang efektif tanpa memerlukan operasi besar seperti Joimax.
Untuk informasi lebih lanjut dan jadwal konsultasi, silakan menghubungi tim Lamina melalui nomor Whatsapp 0811-1443-599.
***
Sumber foto: Freepik