Waspada Gejala Leher Kaku Akibat Saraf Kejepit!

saraf kejepit leher

Tahukah Anda bahwa leher kaku bisa menjadi tanda terkena saraf kejepit di leher? Saraf kejepit bisa dialami oleh siapapun dari segala usia, meski kondisi ini lebih sering menyerang usia tua. Penyebabnya pun beragam, mulai dari postur tubuh yang salah, cedera atau trauma olahraga, aktivitas fisik yang berat, ataupun karena faktor degeneratif. Lantas, seperti apa saraf kejepit leher dan bagaimana mengatasinya? Kita akan membahasnya lebih lanjut di artikel berikut ini.

Pengertian Saraf Kejepit

Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, saraf kejepit terjadi ketika ada bantalan tulang yang menonjol dan menekan saraf di sekitarnya. Saraf yang tertekan atau terjepit ini akan mengirimkan sinyal ke otak sehingga Anda akan merasakan nyeri, kelemahan otot, kebas (mati rasa), hingga kesemutan.

Kerusakan saraf ini bisa terjadi pada anggota tubuh manapun, namun seringkali menyerang bagian leher (servikal), punggung, ataupun punggung bawah (pinggang). Jika saraf yang mengalami kerusakan terjadi pada sekitar tulang belakang  yakni leher, maka dapat mengakibatkan cervical radiculopathy.

Cervical radiculopathy terjadi akibat adanya kerusakan pada saraf leher yang terhubung dengan sumsum tulang belakang. Umumnya, kondisi ini menyerang lansia karena penuaan saraf pada tubuh, namun bisa juga menyerang orang dengan usia yang lebih muda.

Gejala Saraf Kejepit Leher

Gejala saraf kejepit leher biasanya berbeda tergantung dari tingkat keparahan yang Anda rasakan. Rasa sakitnya bisa berupa nyeri yang hilang dan kambuh, serta ada sensasi seperti tertusuk jarum.

Pada orang yang menderita saraf kejepit leher, umumnya juga mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Terasa seperti ada sensasi terbakar pada lengan dan tangan
  • Kebas atau mati rasa pada bagian lengan dan tangan
  • Kesemutan dalam waktu lama
  • Kelemahan otot pada area lengan
  • Nyeri parah ketika menggerakkan leher atau kepala
  • Leher membengkak
Baca Juga:  Daftar Obat Syaraf Kejepit dan Pilihan Pengobatan Lainnya

Pada beberapa orang, gejalanya bisa hilang dan sembuh seiring berjalannya waktu, namun jika nyeri bertambah parah maka sebiknya Anda waspada. Sebab, rasa sakit yang tidak juga membaik bisa menandakan bahwa saraf Anda telah terjepit sepenuhnya. Hal ini bisa menyebabkan fungsi saraf tidak bekerja dan dapat mengganggu fungsi otot. Segeralah ke dokter untuk melakukan pemeriksaan agar mendapatkan pengobatan yang tepat.

Pengobatan Terbaik Menggunakan Endoskopi PECD

Semakin banyak orang yang khawatir untuk melakukan operasi untuk mengatasi saraf kejepit leher. Banyak juga anggapan bahwa operasi saraf kejepit apalagi di leher bisa menimbulkan risiko kesalahan dalam tindakan ataupun kelumpuhan permanen.

Namun, Anda tak perlu lagi takut karena kini Lamina Pain and Spine Center menggunakan teknologi terkini endoskopi PECD dengan risiko minimal.

PECD atau Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy adalah teknologi terkini yang dapat mengatasi masalah saraf kejepit leher. Teknik endoskopi PECD ini adalah tindakan minimal invasif yang hanya memerlukan sayatan kecil sekitar 7mm.

Tindakan ini lebih aman karena menggunakan alat endoskopi berupa tabung, kamera dan monitor yang saling terhubung sehingga dokter dapat melihat dengan jelas saraf yang terjepit. Kemudian dokter akan mengambil tonjolan bantalan tulang yang menjepit/ menekan saraf  tanpa merusak jaringan di sekitarnya.

Untuk melakukan tindakan PECD, dokter hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit dan tanpa bius total. Pasien juga tidak perlu melakukan rawat inap dan bisa langsung pulang ke rumah setelah prosedur endoskopi selesai. Tingkat keberhasilan PECD bisa mencapai hingga 93% dan Anda bisa langsung beraktivitas kembali.

Jadi, mulai sekarang Anda tak perlu khawatir lagi untuk menyembuhkan saraf kejepit leher. Dengan dokter spesialis bedah saraf berpengalaman dan profesional, Lamina Pain and Spine Center selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan metode pengobatan terbaik. Lamina Pain and Spine Center juga menyediakan ambulans untuk pelayanan antar jemput pasien dari dalam ataupun luar kota.

Baca Juga:  Saraf Terjepit Tulang Belakang Akibat Cedera, Bisa Sembuh

Yuk, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf Lamina dengan menghubungi nomor 021-7919-6999. Atau follow Instagram @lamina_id untuk mengetahui informasi terbaru seputar nyeri dan tulang belakang.

Semoga bermanfaat!

Baca juga: Lokasi Tersering Saraf Kejepit Itu Dimana, Pinggang atau Leher?

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa yang dirasakan saat saraf kejepit di leher?

Saraf kejepit di leher biasanya menimbulkan nyeri neuritis, yaitu nyeri yang menjalar ke area tubuh lain yang dipersarafi oleh saraf yang sama. Gejala ini sering disertai dengan kebas, kesemutan, atau bahkan mati rasa pada area leher hingga lengan.

Apakah saraf terjepit terasa seperti leher kaku?

Ya, saraf kejepit di leher dapat menyebabkan leher terasa kaku akibat adanya kompresi pada saraf. Sensasi ini dapat disertai nyeri yang menjalar ke area lain. Untuk meredakan gejala ini, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi tekanan pada saraf, seperti dengan teknik peregangan atau terapi fisik

Bagaimana cara mengatasi saraf kejepit pada leher?

Anda dapat mencoba kompres dingin atau hangat secara bergantian untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan. Selain itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai, seperti terapi fisik, obat pereda nyeri, atau tindakan medis lain seperti PECD untuk kasus yang lebih serius.

Apakah saraf kejepit di leher bisa menyebabkan kelumpuhan?

Pada kasus yang berat, saraf kejepit di leher dapat menyebabkan kelemahan, kebas, dan kesemutan yang menjalar ke seluruh anggota tubuh. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi kelumpuhan serta gangguan kontrol buang air besar dan buang air kecil.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari saraf kejepit di leher?

Waktu pemulihan saraf kejepit di leher bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Sebagian besar kasus dapat membaik dalam 4-6 minggu dengan istirahat dan perawatan yang tepat. Namun, untuk kasus yang lebih serius, diperlukan tindakan medis atau prosedur tertentu untuk pemulihan optimal.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer