Waspada! Saraf Kejepit Bisa Sebabkan Nyeri Pinggang Kronis

Saraf Kejepit Bisa Sebabkan Nyeri Pinggang Kronis - Lamina Pain and Spine Center

Saraf kejepit adalah kondisi medis yang dapat berdampak buruk pada kehidupan Anda sehari-hari. Salah satunya yaitu dapat menyebabkan nyeri pinggang kronis. Selain nyeri pinggang kronis, gejala lain yang mungkin muncul adalah rasa kebas, kesemutan, hingga melemahnya anggota tubuh yang terkena saraf kejepit.

Jika tidak diobati dengan baik, maka kondisi ini bisa berujung pada kelumpuhan dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penanganan yang tepat sangat diperlukan. Sebelum membahas lebih lanjut seperti apa penanganannya, simak ulasan berikut tentang saraf kejepit.

Mengapa Saraf Bisa Terjepit?

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan rasa nyeri di tulang belakang karena saraf kejepit. Umumnya, saraf kejepit terjadi karena berbagai kondisi seperti berikut ini:

  • Herniasi diskus (herniated disk): Diskus atau cakram tulang belakang yang menonjol keluar dari posisi semula, dapat menekan kanal atau saraf tulang belakang.
  • Spinal stenosis: Penyempitan kanal tulang belakang yang disebabkan oleh arthritis (radang sendi kronis) di area tulang belakang atau karena pertumbuhan tulang yang tidak wajar.
  • Arthritis: Peradangan kronis pada sendi yang mengakibatkan terkikisnya lapisan tulang rawan di bagian tulang belakang.

Selain kondisi-kondisi tersebut, saraf terjepit bisa dipicu oleh kebiasaan sehari-hari, seperti postur tubuh yang buruk dan seringnya mengangkat benda berat dengan tumpuan yang salah.

Saraf Kejepit Bisa Menyebabkan Nyeri Pinggang Kronis

Gangguan pada saraf yang terjadi karena menonjolnya bantalan tulang belakang dapat menimbulkan nyeri hebat di area pinggang. Rasa nyeri ini bahkan bisa menjalar hingga ke bagian tubuh lainnya, seperti bokong, paha dan kaki. Tak hanya itu, saraf kejepit yang tidak segera diobati dapat menyebabkan nyeri pinggang yang berkepanjangan (kronis). Kondisi ini pada akhirnya akan mengakibatkan kerusakan saraf permanen, kelumpuhan, dan bahkan kematian.

Baca Juga:  Ini 4 Jenis Obat Saraf Kejepit Alami yang Ampuh Redakan Nyeri

Perawatan Saraf Kejepit Secara Mandiri

Apabila nyeri yang Anda rasakan masih tergolong ringan, maka cobalah untuk melakukan perawatan mandiri di rumah untuk mengurangi rasa sakitnya, seperti:

  • Istirahat dan Posisikan Tubuh Dengan Benar
    Jika Anda mengalami gejala saraf kejepit, pertama-tama, berikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh Anda. Hindari aktivitas yang dapat memperparah kondisi. Posisi tubuh yang benar juga penting. Gunakan bantal atau dukungan untuk memastikan tubuh Anda dalam posisi yang nyaman.
  • Pemanasan dan Peregangan
    Sebelum melakukan aktivitas fisik, pastikan untuk melakukan pemanasan ringan. Peregangan dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meredakan tekanan pada saraf. Fokuslah pada area yang terkena saraf kejepit.
  • Kompres Panas atau Dingin
    Penggunaan kompres panas atau dingin pada area yang terkena dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi rasa nyeri. Kompres panas dapat meningkatkan aliran darah, sedangkan kompress dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan.
  • Konsumsi Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)
    Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAIDs), seperti ibuprofen, dapat membantu mengurangi peradangan dan mengatasi rasa nyeri. Namun, pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang diberikan dan konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Pengobatan Saraf Kejepit Secara Medis

Apabila saraf kejepit Anda sudah parah dan rasa nyeri tidak juga hilang, maka pengobatan lainnya akan digunakan. Salah satu metode terkini yang efektif dalam mengatasi saraf kejepit yaitu dengan endoskopi Joimax. Endoskopi Joimax merupakan tindakan minimal invasif yang memanfaatkan alat endoskopi untuk menjangkau area saraf yang menjadi sumber nyeri.

  • Risiko Komplikasi Rendah: Metode ini melibatkan sayatan kecil, mengurangi risiko infeksi dan pemulihan pasca operasi.
  • Visualisasi yang Lebih Baik: Endoskop dengan kamera khusus memungkinkan dokter untuk melihat area yang terkena dengan jelas, memastikan tindakan yang lebih presisi.
  • Pemulihan Cepat: Dibandingkan dengan prosedur bedah terbuka, pasien yang menjalani endoskopi Joimax cenderung mengalami pemulihan yang lebih cepat.
  • Penanganan yang Lebih Tepat Sasaran: Dokter dapat menangani langsung area yang terkena tanpa merusak jaringan sehat di sekitar saraf.
Baca Juga:  Cara Meringankan Nyeri Tulang Ekor

Itulah tadi penjelasan tentang saraf kejepit dan bagaimana gangguan tersebut bisa memengaruhi diri dan hidup Anda. Selain perawatan mandiri yang bisa dilakukan di rumah, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter agar kondisi saraf kejepit tidak bertambah parah.

Untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan saraf kejepit, silahkan buat janji konsultasi dengan dokter ahli kami di Lamina melalui WhatsApp 0811-1443-599. Chat kami sekarang!

Referensi Penulisan:

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa yang Menyebabkan Saraf Kejepit?

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan saraf kejepit, antara lain proses penuaan, cedera berolahraga, postur tubuh yang buruk, atau kondisi medis lainnya, seperti herniasi diskus, spinal stenosis, maupun arthritis di tulang belakang.

Apa Saja Gejala Saraf Kejepit yang Harus Kita Waspadai?

Gejala saraf kejepit bisa bervariasi pada setiap orang. Pada saraf kejepit di pinggang, Anda bisa merasakan nyeri berkepanjangan (kronis) dan bahkan menjalar ke bagian bokong, paha, ataupun pergelangan kaki. Selain itu, nyeri bisa diikuti dengan rasa kebas, kesemutan hingga kelemahan otot di area pinggang sampai ke kaki.

Bagaimana Mencegah dan Mengobati Saraf Kejepit?

Saraf kejepit dapat dicegah dengan melakukan peregangan dan pemanasan yang baik sebelum berolahraga, menjaga postur tubuh yang benar, dan menghindari aktivitas berlebihan. Sementara itu, cara mengobatinya yaitu dengan melakukan pemeriksaan fisik dan radiologi untuk diagnosis yang tepat. Metode terbaik untuk menyembuhkan saraf kejepit hingga tuntas yaitu dengan teknologi endoskopi Joimax.

***

Feature photo by photoroyalty from Freepik

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer