Dalam dunia medis, kode ICD 10 HNP mengacu pada klasifikasi diagnosis penyakit hernia nucleus pulposus atau yang orang awam kenal dengan saraf kejepit. Berdasarkan kriteria ICD 10 HNP, saraf kejepit adalah masalah kesehatan yang terjadi akibat bergesernya bantalan tulang di ruas tulang belakang sehingga menonjol keluar dari posisinya dan menekan saraf. Kondisi ini bisa terjadi di bagian tubuh manapun, seperti leher, punggung atas dan pinggang. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kode ICD 10 HNP ini, ketahui dulu apa itu saraf kejepit dan penyebabnya.
Daftar isi
- Penyebab HNP Berdasarkan Kode ICD 10
- Gejala Klinis HNP
- Penggunaan Kode ICD 10
- Daftar Kode ICD 10 HNP
- Pertanyaan Tentang Kode ICD-10 HNP dan Saraf Kejepit
- Apa itu diagnosis HNP?
- Apa yang dimaksud dengan kode ICD-10?
- Apa fungsi kode diagnostik ICD-10?
- Apakah HNP sama dengan saraf kejepit?
- Apakah penderita HNP boleh dipijat?
Penyebab HNP Berdasarkan Kode ICD 10

Banyak faktor bisa menyebabkan saraf kejepit, seperti cedera dan proses penuaan (degeneratif). Meski saraf kejepit paling banyak terjadi pada usia lanjut karena degenerasi cakram tulang belakang, namun ternyata aktivitas harian juga dapat memicu timbulnya saraf kejepit. Seiring bertambahnya usia, fungsi bantalan sendi juga menurun sehingga jika ada benturan atau terjatuh maka bisa bergeser dan menekan saraf di sekitarnya.
Selain usia tua, aktivitas harian juga berisiko sebabkan saraf kejepit, antara lain duduk terlalu lama saat bekerja di depan laptop, sering mengangkat benda berat, postur tubuh yang buruk dan melakukan gerakan mendadak.
Gejala Klinis HNP
Gejala klinis HNP bervariasi tergantung lokasi terjepitnya saraf. Pada saraf kejepit di leher, Anda mungkin akan merasa nyeri pada leher yang bisa menjalar ke bahu, lengan atas, sampai pergelangan tangan. Seringkali rasa nyeri ini juga muncul bersamaan dengan sensasi mati rasa (kebas) dan kesemutan pada area yang sama.
Berbeda dengan saraf kejepit di leher, pada HNP lumbal atau pinggang, rasa nyeri bisa muncul di daerah pinggang yang bisa meluas hingga ke bokong, paha, betis dan kaki. Selain nyeri menjalar, kebas dan kesemutan bisa terjadi pada salah satu atau kedua bagian kaki.
Gejala tersebut bisa muncul perlahan, lalu hilang dan kambuh atau terasa hebat ketika melakukan aktivitas. Bahkan hanya sekedar duduk atau berdiri dalam waktu lama, bisa timbul rasa sakit pada area yang terkena. Pada kasus yang lebih parah, Anda mungkin akan kesulitan mengontrol buang air kecil ataupun buang air besar.
Gejala klinis memang berbeda pada setiap orang sehingga perlu pemeriksaan medis oleh dokter ahli untuk melihat tingkat keparahannya. Kondisi ini merupakan gangguan kesehatan yang serius sehingga membutuhkan tindakan/ penanganan secepatnya.
Penggunaan Kode ICD 10
ICD itu sendiri adalah singkatan dari International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems. Pemberian kode ICD 10 yaitu untuk diagnosis klasifikasi penyakit tertentu dalam rekam medis. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pelayanan saat menyajikan informasi guna menunjang fungsi perencanaan (plan), manajemen dan riset medis (medical research). Di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan penggunaan ICD 10 dari WHO ini sejak Februari 1996.
Daftar Kode ICD 10 HNP
Berikut ini adalah beberapa kode ICD 10 HNP untuk para koder saat membuat rekam medis dan bisa bertujuan untuk klaim BPJS pasien:
- M50 Cervical disc disorders yaitu gangguan diskus/ cakram servikal
- M50.0 Cervical disc disorder with myelopathy (gangguan cakram servikal dengan mielopati)
- M50.1 Cervical disc disorder with radiculopathy (gangguan cakram servikal/leher dengan radikulopati)
- M50.2 Other cervical disc displacement, unspecified cervical region (gangguan cakram servikal lainnya tidak spesifik)
- M50.3 Other cervical disc degeneration (Degenerasi diskus servikal lainnya)
- M50.8 Other cervical disc disorders (gangguan cakram servikal lainnya)
- M50.9 Cervical disc disorder, unspecified (gangguan cakram servikal, tidak spesifik)
- M51 Thoracic, thoracolumbar, and lumbosacral intervertebral disc disorders (gangguan cakram tulang belakang pada toraks, toraks lumbal, dan lumbosacral)
- M51.0 Thoracic, thoracolumbar and lumbosacral intervertebral disc disorders with myelopathy (gangguan pada cakram toraks, toraks lumbal, dan lumbosacral dengan mielopati)
- M51.1 Thoracic, thoracolumbar and lumbosacral intervertebral disc disorders with radiculopathy (gangguan pada cakram toraks, toraks lumbal, dan lumbosacral dengan radikulopati)
- M51.2 Other thoracic, thoracolumbar and lumbosacral intervertebral disc displacement (gangguan di area lainnya)
- M51.3 Other thoracic, thoracolumbar and lumbosacral intervertebral disc degeneration (degenerasi pada toraks, toraks lumbal, dan lumbosacral lainnya)
- M51.4 Schmorl’s nodes
- M51.8 Other thoracic, thoracolumbar and lumbosacral intervertebral disc disorders (gangguan cakram lainnya pada toraks, toraks lumbar, dan lumbosacral)
- M51.9 Unspecified thoracic, thoracolumbar and lumbosacral intervertebral disc disorder (gangguan cakram yang tidak spesifik pada toraks, toraks lumbar, dan lumbosacral)
Kode-kode tersebut adalah diagnosis coding untuk ICD 10 HNP dan biasanya digunakan untuk pendataan pasien atau penyajian informasi medis.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Faisal, Sp. BS (Dokter Spesialis Bedah Saraf di Lamina Pain and Spine Center)
Referensi:
- Kementerian Kesehatan Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan. Manfaat Coding dalam Pendataan Pasien. (Akses pada 20 Februari 2023). https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/147/manfaat-coding-dalam-pendataan-pasien
- Outsource Strategies International. ICD-10 Coding for Cervical Disc Disorders and Displacements. (Akses pada 20 Februari 2023). https://www.outsourcestrategies.com/blog/icd-10-coding-for-cervical-disc-disorders-displacements/
- ICD 10 Data. https://www.icd10data.com/ICD10CM/Codes/M00-M99/M50-M54/M50-/M50.20
Pertanyaan Tentang Kode ICD-10 HNP dan Saraf Kejepit
Apa itu diagnosis HNP?
Hernia Nukleus Pulposus (HNP), atau yang lebih dikenal sebagai saraf kejepit, merupakan kondisi ketika bantalan cakram di antara ruas tulang belakang mengalami pergeseran dan menekan saraf di sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti nyeri di leher, punggung, hingga pinggang, serta sensasi kebas dan kesemutan pada area yang terdampak.
Apa yang dimaksud dengan kode ICD-10?
ICD-10 adalah sistem klasifikasi penyakit yang digunakan secara global untuk mencatat dan mengelompokkan berbagai diagnosis medis. Singkatan ini berasal dari International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems edisi ke-10, yang diterbitkan oleh WHO dan telah diterapkan di Indonesia sejak tahun 1996.
Apa fungsi kode diagnostik ICD-10?
Kode ICD-10 digunakan oleh tenaga medis untuk mencatat dan mengklasifikasikan berbagai penyakit, gejala, serta prosedur medis dalam rekam medis pasien. Selain itu, kode ini juga berperan penting dalam proses administrasi klaim asuransi kesehatan, termasuk BPJS, guna memastikan ketepatan layanan medis yang diberikan.
Apakah HNP sama dengan saraf kejepit?
Ya, HNP merupakan istilah medis yang mengacu pada kondisi saraf kejepit. Kondisi ini terjadi ketika bantalan cakram antar tulang belakang mengalami penonjolan sehingga menekan saraf di sekitarnya. Bergantung pada lokasinya, HNP bisa menyebabkan nyeri di leher, punggung, atau pinggang, dengan kemungkinan rasa kesemutan atau mati rasa yang menjalar ke lengan atau kaki.
Apakah penderita HNP boleh dipijat?
Tidak disarankan untuk memijat area yang terkena HNP, karena tekanan yang salah justru bisa memperparah kondisi dan meningkatkan risiko cedera lebih lanjut. Untuk menangani HNP, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis saraf atau dokter ortopedi. Penanganan yang dapat diberikan meliputi pemberian obat pereda nyeri dan antiinflamasi, fisioterapi, serta tindakan medis lainnya sesuai tingkat keparahan kondisi pasien.