Cara Mengobati Syaraf Kejepit Leher, Pinggang, dan Bokong

cara mengobati syaraf kejepit

Cara mengobati syaraf kejepit leher, pinggang dan bokong kini sudah berbeda seiring dengan kemajuan terknologi dunia medis.

Syaraf kejepit bisa terjadi pada leher, pinggang dan bokong. Gejalanya pun berbeda.

Syaraf kejepit atau saraf terjepit sebenarnya merupakan sebuah proses yang berlangsung tidak singkat pada bantalan sendi antarruas tulang belakang yang menonjol dari tempat semulanya.

Syaraf kejepit terjadi ketika ada sesuatu yang menekan saraf tulang belakang dan mengakibatkan rasa nyeri, lemah dan baal di bagian leher, punggung, lengan dan kaki. Kadang gejala-gejala tersebut muncul cukup parah hingga bisa mengganggu gerakan harian Anda.

Bantalan Sendi Tulang Belakang

Bantalan sendi layaknya sebuah bantal yang memisahkan dua ruas tulang atau istilah medisnya adalah diskus intervertebralis.

Diskus ini melekat dengan kuat antara ruas tulang belakang dan diperkuat oleh ligamen yang menghubungkannya dengan tulang belakang. Nah diskus ini bekerja sebagai alat penyerap goncangan atau shock absorber dari gerakan pada tulang belakang atau menjaga tulang belakang saat Anda melakukan aktivitas.

HNP ini memiliki banyak istilah lain seperti bulging discruptured disc, slipped disc, prolapsed disc, atau nerve pinched.

Penyebab Syaraf Kejepit

Seiring bertambahnya usia seseorang (proses degeneratif) dapat menyebabkan bantalan sendi ini mulai kehilangan kadar airnya sehingga mengakibatkan bantalan sendi mudah rapuh, pecah, bergeser dan menjadi tidak fleksibel seperti semula.

Cedera (jatuh misalnya akibat kecelakaan atau olahraga), pekerjaan dan adanya infeksi atau tumor merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami syaraf kejepit ini.

Pekerjaan yang mengharuskan Anda mengangkat benda berat (seringnya laki-laki yang melakukannya) – apalagi dengan postur atau cara yang salah – dapat memberikan beban secara berlebihan pada tulang belakang. Karena faktor pekerjaan ini maka laki-laki memiliki risiko lebih tinggai mengalami syaraf kejepit daripada perempuan.

Baca Juga:  Ini 4 Jenis Obat Saraf Kejepit Alami yang Ampuh Redakan Nyeri

Ciri ciri Syaraf Kejepit

Pada stadium awal, bisa tanpa gejala. Gejala mulai muncul ketika isi bantalan tulang merembes ke luar dan menekan saraf tulang belakang.

Gejala klinis yang paling sering adalah nyeri tajam (seperti terbakar) dan menjalar sampai ke kaki; kesemutan atau baal/kebas; gangguan pada buang air kecil atau buang air besar; dan kelumpuhan bahkan gangguan fungsi seksual.

Lokasi Tersering Saraf Kejepit

Syaraf kejepit biasanya mengincar area lumbar/pinggang, yaitu ruas L4-L5 dan titik bertumpunya beban tubuh pada L5-S1.

Derajatnya, HNP memiliki 4 derajat yaitu protrusi (nukleus sudah menonjol), prolapse (nukleus mulai bergeser namun masih berada di dalam lingkaran anulus fibrosus), ekstrusi (nukleus sudah bocor keluar keluar dari cincinnya), dan sekuestrasi, inti bantalan tulang (nukleus) sudah merembes keluar dari bantalannya dan mulai menjepit saraf tulang belakang.

Cara Mengobati Syaraf Kejepit Leher, Pinggang, Bokong dengan Cara Sederhana

Bila saraf kejepit ini masih dalam tahap awal, berikut adalah penanganan mandiri di rumah guna membantu mengatasi nyerinya.

  • Beristirahat, membantu meredakan peradangan dan memberi waktu pada tulang belakang untuk membaik atau pulih. Namun hindari beristirahat terlalu lama. Anda bisa berjalan kaki di sekitar rumah agar sendi dan otot tidak terlalu kaku.
  • Kompres dingin dan panas dapat membantu meringankan nyeri. Anda bisa menggunakan keduanya secara bergantian, sesuai kenyamanan.
  • Obat-obatan membantu mengurangi nyeri dan meredakan peradangan. Sebaiknya atas resep dokter. Obat ini tidak dapat menyembuhkan kondisi jepitan saraf namun hanya membantu mengurangi nyerinya.
  • Terapi fisik atau fisioterapi dengan program latihan atau gerakan tertentu yang bisa membantu memperbaiki gejala akibat syaraf kejepit leher, pinggang, dan bokong. Biasanya selain obat, doker akan mengombinasikannya dengan fisioterapi sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik serta pemeriksaan radiologis penunjang.
Baca Juga:  Kenali HNP Servikal Atau Saraf Terjepit Leher

Cara Mengobati Syaraf Kejepit oleh Dokter 

Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologis, seperti rontgen, MRI untuk memastikan penyebabnya dan merekomendasikan cara mengobati syaraf kejepit.

Untungnya, syaraf terjepit atau HNP kini bisa diatasi tanpa rawat inap. Untuk membantu mengatasi nyerinya dokter akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid dan injeksi steroid.

Beberapa pilihan cara mengobati syaraf kejepit dengan teknologi terkini berikut akan dokter sesuaikan dengan lokasi saraf mana yang terjepit, yaitu:

  • Endoskopi PELD (Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy)
    metode ini merupakan teknologi invasif minimal untuk mengatasi saraf terjepit pada lumbar atau pinggang. Keunggulannya hanya memerlukan sayatan 7 mm, pulih lebih cepat, hanya 45 menit dan tanpa rawat inap.
  • Endoskopi Leher atau PECD (Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy). Sama dengan PELD namun teknologi ini adalah cara mengobati syaraf kejepit leher.  
  • Radiofrekuensi Ablasi (RFA)
    Memanfaatkan gelombang radio yang bersumber dari arus listrik, sehingga dapat membaalkan saraf-saraf spesifik penghantar nyeri sehingga nyeri pun bisa mereda.
  • Laser PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression)
    Laser PLDD ini dapat mengecilkan bantalan sendi yang membesar, sehingga tidak lagi menjepit saraf tulang belakang. Sayatan juga hanya 7 mm, pemulihan cepat, dan tanpa rawat inap. Jadi Anda tidak perlu cuti panjang untuk melakukan tindakan PLDD ini.
Cara Mengobati Syaraf Kejepit dengan Laser PLDD

Bagaimana Cara Mencegah Timbulnya Syaraf Kejepit?

  • -Melakukan kegiatan sehari-hari dengan postur tubuh baik dan benar, agar tidak membebani tulang belakang.
  • -Berolahraga, seperti renang, bersepeda, dapat membantu memperkuat otot-otot tulang belakang dan tidak terlalu membebani tulang belakang
  • -Jangan mengangkat, mendorong atau menarik benda berat
  • -Jangan membungkuk, duduk, atau jongkok terlalu lama.
  • -Hindari banyak naik turun tangga bila memungkinkan
  • -Jangan menggunakan sepatu dengan hak tinggi
  • -Menjaga berat badan tetap ideal, karena berat badan berlebihan dapat memberikan beban berlebihan pula pada tulang belakang.

Share via:
Artikel Terkait
Promo Terbaru
Artikel Populer
Topik Populer