Rheumatoid Arthritis: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

rheumatoid arthritis - Lamina Pain and Spine Center

Bayangkan jika setiap gerakan kecil, seperti membuka pintu atau menulis pesan, terasa sangat berat karena adanya rasa nyeri yang tak kunjung hilang. Itulah yang dialami oleh penderita rheumatoid arthritis, penyakit autoimun yang diam-diam menyerang dan merusak sendi, tanpa pandang usia. Penyakit ini bisa sangat menyiksa hingga Anda mungkin kesulitan untuk beraktivitas dengan normal.

Jadi, apa sebenarnya rheumatoid arthritis dan apa penyebabnya? Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut. 

Apa Itu Rheumatoid Arthritis?

© Freepik.com

Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan peradangan pada sendi-sendi tubuh, terutama di tangan, pergelangan tangan, lutut, dan kaki. Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan pada tulang, kartilago, serta jaringan lunak di sekitarnya. 

Tidak hanya menyerang sendi, RA juga bisa berdampak pada organ-organ lain, seperti paru-paru dan jantung, jika tidak ditangani dengan baik. Biasanya, RA muncul secara perlahan dengan gejala ringan yang berkembang seiring waktu, tetapi dapat juga terjadi secara tiba-tiba.

Penyebab Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat secara keliru, menganggapnya sebagai ancaman. Penyebab pasti dari reaksi autoimun ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang dapat memengaruhi risiko seseorang mengembangkan RA antara lain:

  • Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan RA meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
  • Faktor hormonal: Wanita lebih sering terkena RA dibandingkan pria, dan penelitian menunjukkan hormon estrogen mungkin berperan dalam perkembangan penyakit.
  • Faktor lingkungan: Paparan asap rokok, infeksi virus atau bakteri tertentu, serta obesitas bisa meningkatkan risiko seseorang terkena RA.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala rheumatoid arthritis bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan durasi penyakit. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:

  • Nyeri dan kekakuan pada sendi. Terutama di pagi hari atau setelah tidak aktif dalam jangka waktu lama.
  • Pembengkakan dan kemerahan. Sendi yang terpengaruh mungkin tampak bengkak, merah, dan terasa hangat.
  • Kelelahan. Penderita RA sering merasa sangat lelah, bahkan tanpa melakukan aktivitas berat.
  • Penurunan gerak sendi. Mobilitas sendi dapat berkurang akibat kerusakan dan peradangan yang berkepanjangan.

Diagnosis Rheumatoid Arthritis

Menegakkan diagnosis rheumatoid arthritis memerlukan serangkaian pemeriksaan dan evaluasi medis. Karena gejalanya dapat mirip dengan penyakit sendi lainnya, diagnosis yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Baca Juga:  Apa Itu Protrusi Diskus? Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Diagnosis RA dilakukan melalui beberapa langkah berikut:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa sendi yang terasa sakit, bengkak, dan kaku.
  • Tes darah: Penderita RA sering memiliki tingkat yang lebih tinggi dari penanda inflamasi, seperti protein C-reaktif (CRP) atau laju endap darah (ESR). Tes lain yang umum adalah faktor rheumatoid (RF) dan antibodi anti-CCP.
  • Pemeriksaan radiologi: X-ray, MRI, atau USG dapat digunakan untuk melihat kerusakan sendi atau tanda-tanda peradangan.

Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah perkembangan kerusakan sendi yang lebih parah. Pengobatan yang dimulai pada tahap awal dapat membantu mengurangi peradangan, memperlambat progres penyakit, dan mempertahankan fungsi sendi. Semakin cepat RA didiagnosis, semakin besar peluang pasien untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan mengurangi risiko kecacatan.

Pengobatan Rheumatoid Arthritis

Tidak ada obat yang benar-benar menyembuhkan rheumatoid arthritis, tetapi dengan pengobatan yang tepat, gejala dapat dikelola dan kerusakan sendi dapat dicegah. Pengobatan RA dilakukan dengan teknik manajemen nyeri yaitu kombinasi obat-obatan, terapi fisik, dan rehabilitasi.

  • Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau naproxen, sering digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. 
  • Injeksi kortikosteroid bertujuan untuk mengurangi peradangan pada kasus yang lebih parah. 
  • Program rehabilitasi yang dirancang khusus untuk penderita RA umumnya mencakup latihan untuk meningkatkan fleksibilitas, memperkuat otot-otot di sekitar sendi, serta mencegah kekakuan.

Komplikasi Rheumatoid Arthritis

Jika tidak diobati, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk:

  • Kerusakan sendi permanen
  • Osteoporosis atau pengeroposan tulang
  • Saraf kejepit
  • Berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke karena peradangan yang mempengaruhi arteri.
  • Peradangan pada paru-paru, yang dapat menyebabkan fibrosis paru dan gangguan pernapasan.

Layanan Pengobatan di Klinik Lamina

Klinik Lamina menyediakan pelayanan medis komprehensif untuk penderita rheumatoid arthritis. Dengan pendekatan multidisiplin, kami memiliki tim dokter berpengalaman yang menggunakan metode atau terapi pengobatan yang dirancang untuk mengelola gejala dan memperbaiki kualitas hidup pasien.

Terapi Minimal Invasif untuk Rheumatoid Arthritis

Klinik Lamina menyediakan terapi minimal invasif yang dirancang untuk mengurangi peradangan sendi tanpa memerlukan operasi besar. Salah satu metode yang digunakan adalah injeksi intra-artikular, yang langsung menargetkan sendi yang mengalami peradangan. 

Terapi ini membantu meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan dengan cepat, memungkinkan pasien kembali ke aktivitas sehari-hari dengan lebih cepat.

Layanan Rehabilitasi Medik di Klinik Lamina

Selain pengobatan medis, Klinik Lamina juga menawarkan program rehabilitasi khusus untuk membantu pemulihan pasien dengan fisioterapi dan latihan untuk memperbaiki fungsi sendi. 

Setiap program disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien, fokus pada pemulihan mobilitas dan kekuatan otot, serta pencegahan komplikasi jangka panjang. Dengan dukungan dari tim dokter spesialis dan fisioterapis bersertifikasi, pasien akan mendapatkan perawatan yang optimal dan terintegrasi.

Baca Juga:  Efek Samping PLDD: Risiko dan Cara Mencegahnya

Apabila Anda atau keluarga terdekat mengalami gejala akibat rheumatoid arthritis, segeralah periksakan diri ke Klinik Lamina. Jangan ragu untuk membuat janji konsultasi dengan dokter untuk penanganan penyakit yang tepat. 

Informasi lebih lanjut dan untuk mengetahui jadwal praktek dokter, silakan chat kami ke nomor Whatsapp 0811-1443-599.

***

Featured photo: © Freepik.com

Pertanyaan tentang Rheumatoid Arthritis

Apa penyebab utama rheumatoid arthritis?

Rheumatoid arthritis (RA) terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang jaringan sendi yang sehat. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, penyakit ini diyakini dipicu oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan hormon. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami RA meliputi riwayat keluarga, ketidakseimbangan hormon, serta paparan lingkungan seperti asap rokok atau infeksi tertentu.

Apakah rheumatoid arthritis dan rematik adalah penyakit yang sama?

Secara umum, istilah “rematik” sering digunakan untuk menggambarkan berbagai penyakit yang menyerang sendi, termasuk rheumatoid arthritis (RA). Namun, RA merupakan bentuk spesifik dari rematik yang tergolong sebagai penyakit autoimun. Berbeda dari jenis rematik lainnya, RA menyebabkan sistem imun menyerang sendi sendiri, mengakibatkan peradangan kronis yang dapat merusak jaringan sendi dan organ lainnya jika tidak ditangani.

Bisakah rheumatoid arthritis disembuhkan sepenuhnya?

Saat ini, rheumatoid arthritis belum dapat disembuhkan secara total. Namun, dengan perawatan yang tepat, gejala penyakit ini dapat dikendalikan agar tidak semakin memburuk. Pengobatan RA bertujuan untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri, mencegah kerusakan sendi, serta mempertahankan kualitas hidup pasien. Dengan terapi yang tepat, penderita RA tetap dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman.

Apa perbedaan antara rheumatoid arthritis dan asam urat?

Meskipun keduanya dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada sendi, rheumatoid arthritis dan asam urat adalah dua kondisi yang berbeda. RA merupakan penyakit autoimun yang menyerang sendi secara simetris, sedangkan asam urat terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di dalam sendi akibat gangguan metabolisme. Perbedaan ini penting untuk menentukan penanganan yang tepat bagi masing-masing kondisi.

Gejala apa yang biasanya dirasakan oleh penderita rheumatoid arthritis?

Penderita RA sering mengalami berbagai keluhan pada sendi, seperti nyeri, bengkak, serta kekakuan yang terasa lebih parah di pagi hari atau setelah lama tidak bergerak. Selain itu, sendi yang terkena RA juga bisa tampak kemerahan, terasa hangat, dan berkurang fleksibilitasnya. Beberapa penderita mungkin juga mengalami kelelahan ekstrem akibat peradangan yang terjadi secara sistemik.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer