Pengapuran Tulang Leher: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

pengapuran tulang leher

Pernahkah Anda merasakan nyeri leher yang tak kunjung hilang, disertai rasa kaku atau bahkan kesemutan menjalar hingga ke lengan? Jangan anggap remeh gejala ini, karena bisa jadi itu adalah tanda awal pengapuran tulang leher, yaitu kondisi degeneratif yang dapat memengaruhi kualitas hidup Anda jika tidak ditangani dengan tepat. 

Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai spondylosis servikalis , dan menurut data kesehatan global, prevalensinya terus meningkat seiring bertambahnya usia populasi serta gaya hidup modern yang tidak sehat. 

Lalu, apa penyebab sebenarnya di balik pengapuran tulang leher, bagaimana cara mencegahnya, dan langkah pengobatan seperti apa yang bisa dilakukan? Simak ulasan selengkapnya di sini.

Memahami Apa Itu Pengapuran Tulang Leher?

Pengapuran tulang leher, yang dalam istilah medis dikenal sebagai spondilosis servikal , adalah kondisi degeneratif yang terjadi pada tulang belakang bagian leher (serviks). Kondisi ini ditandai dengan penipisan bantalan sendi tulang rawan, pembentukan tonjolan tulang abnormal (osteofit), serta pengapuran ligamen di area leher. 

Spondilosis servikal seringkali berkaitan dengan proses penuaan, namun dapat juga dialami oleh orang-orang yang berusia muda akibat faktor risiko tertentu.

Secara umum, pengapuran tulang leher menyebabkan penyempitan ruang di sekitar saraf tulang belakang (spinal stenosis ), yang dapat memicu berbagai gejala kronis jika tidak ditangani dengan baik.

Meskipun kondisi ini sering dianggap ringan, pengapuran tulang leher dapat mengganggu aktivitas harian dan bahkan menyebabkan gangguan neurologis yang lebih serius.

Penyebab Pengapuran Tulang Leher

Beberapa faktor utama yang menjadi penyebab pengapuran tulang leher meliputi:

  1. Penuaan : Seiring bertambahnya usia, jaringan tulang rawan dan ligamen menjadi kurang fleksibel, sehingga meningkatkan risiko kerusakan struktur tulang leher.
  2. Obesitas : Berat badan berlebih menambah tekanan pada tulang dan sendi, termasuk area leher, sehingga mempercepat proses degenerasi.
  3. Cedera : Cedera leher akibat trauma fisik, seperti kecelakaan kendaraan atau olahraga ekstrem, dapat merusak struktur tulang servikal dan memicu pengapuran.
  4. Faktor Genetik : Riwayat keluarga dengan masalah tulang atau sendi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami pengapuran tulang leher.
  5. Postur Tubuh yang Buruk : Posisi tubuh yang salah saat duduk, bekerja, atau tidur dapat memberikan tekanan berlebih pada leher, mempercepat proses degenerasi.

Gejala yang Sering Dialami

Meskipun beberapa orang dengan pengapuran tulang leher tidak merasakan gejala apa pun, banyak pasien melaporkan keluhan yang cukup mengganggu. Berikut adalah gejala-gejala yang sering dialami:

Nyeri Leher dan Bahu

Rasa nyeri yang menjalar dari leher ke bahu adalah salah satu tanda awal pengapuran tulang leher. Nyeri ini biasanya dirasakan setelah aktivitas berat atau posisi tubuh yang salah untuk waktu lama.

Kesemutan dan Kelemahan Otot

Kesemutan pada lengan, tangan, atau jari-jari bisa menjadi indikator bahwa saraf di area leher tertekan. Pada kasus yang lebih parah, kelemahan otot dapat terjadi, membuat aktivitas sehari-hari seperti mengangkat benda menjadi sulit dilakukan.

Gangguan Keseimbangan

Pengapuran tulang leher dapat memengaruhi fungsi saraf yang mengatur keseimbangan tubuh. Akibatnya, penderita sering merasa limbung atau kesulitan berjalan lurus.

Sakit Kepala

Sakit kepala tegang (tension headache) sering kali dikaitkan dengan pengapuran tulang leher. Rasa sakit ini cenderung dimulai dari bagian belakang kepala dan menjalar ke dahi.

Pengapuran Tulang Leher Bisa Berisiko Pada Saraf Kejepit

Salah satu komplikasi serius dari pengapuran tulang leher adalah saraf kejepit (pinched nerve ). Kondisi ini terjadi ketika osteofit atau ligamen kaku menekan saraf di sepanjang tulang belakang leher. Saraf kejepit dapat menyebabkan nyeri hebat, mati rasa, atau bahkan kehilangan fungsi motorik di area tubuh tertentu. 

Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi kelumpuhan permanen.

Pemeriksaan dan Diagnosis

Untuk memastikan diagnosis pengapuran tulang leher, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan, antara lain:

  1. Pemeriksaan Fisik : Dokter akan memeriksa gerakan leher, kekuatan otot, dan refleks pasien.
  2. Radiografi (X-ray) : Gambar X-ray digunakan untuk melihat adanya osteofit atau penyempitan ruang di sekitar saraf.
  3. MRI (Magnetic Resonance Imaging) : Teknik ini membantu mendeteksi kerusakan pada jaringan lunak, seperti saraf dan diskus intervertebralis.
  4. CT Scan : Digunakan untuk melihat detail struktur tulang dengan lebih jelas.

Pilihan Pengobatan dan Penanganan

Pengobatan pengapuran tulang leher bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah kerusakan lebih lanjut. 

Beberapa metode penanganan yang umum dilakukan meliputi:

  • Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol.
  • Fisioterapi untuk memperbaiki postur tubuh dan mengurangi tekanan pada saraf.
  • Injeksi kortikosteroid untuk mengurangi peradangan di sekitar saraf.
  • Operasi penggantian sendi atau dekompresi saraf dilakukan jika kondisi pasien sudah sangat parah dan tidak responsif terhadap pengobatan non-bedah.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Nyeri leher yang tidak kunjung hilang meski telah beristirahat.
  • Mati rasa atau kelemahan otot yang semakin parah.
  • Gangguan keseimbangan yang memengaruhi aktivitas sehari-hari.
  • Disfungsi kandung kemih atau usus, yang merupakan tanda kompresi saraf serius.

Lamina Pain and Spine Center: Solusi Tepat Atasi Saraf Kejepit Akibat Pengapuran Tulang Leher

Bagi Anda yang mencari solusi profesional untuk pengapuran tulang leher, Lamina Pain and Spine Center menawarkan layanan terapi canggih yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah saraf kejepit. 

Dengan menggunakan teknologi modern yang lebih minimal invasif tanpa operasi, Lamina membantu Anda dalam menghilangkan rasa sakit dan memulihkan fungsi tubuh secara efektif. 

Selain itu, tim dokter spesialis kami yang berpengalaman selalu siap memberikan panduan personal untuk mencegah kekambuhan di masa depan.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengapuran tulang leher, Anda dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi kesehatan tulang dan sendi. 

Ingatlah bahwa deteksi dini dan penanganan yang tepat adalah kunci untuk menjaga kualitas hidup Anda tetap optimal.

Untuk membuat janji konsultasi dengan dokter, silakan menghubungi nomor Whatsapp 0811-1443-599. Sebagai informasi tambahan, Lamina berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan dengan cabang klinik yang tersebar di Cibubur, Pulomas dan Kuningan. 

Ditinjau Oleh:

Tambahkan Teks Tajuk Anda Di Sini

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer