Pengertian Myelografi Beserta Manfaat dan Prosedurnya

apa itu myelografi - LAMINA

Myelografi adalah prosedur pencitraan yang melibatkan penyuntikan cairan kontras ke dalam kanal tulang belakang untuk memvisualisasikan saraf, sumsum tulang belakang, dan struktur sekitarnya.

Dengan bantuan sinar X-ray atau CT scan, myelografi memberikan gambar detail tentang :

  • Area saraf kejepit.
  • Penyempitan saluran tulang belakang (spinal stenosis).
  • Adanya kelainan lain, seperti herniasi diskus, tumor, atau pertumbuhan tulang yang menekan saraf.

Jika Anda mengalami nyeri punggung, saraf kejepit, atau gangguan tulang belakang lainnya, hubungi kami di 0811 1443 599 untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis di Lamina Pain and Spine Center.

Hubungan Myelografi dengan Saraf Kejepit

Saraf kejepit adalah kondisi di mana saraf mengalami tekanan atau kompresi yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, atau kelemahan pada tubuh. 

Salah satu tantangan dalam menangani saraf kejepit adalah menentukan lokasi spesifik dan penyebab utama kompresi saraf, terutama ketika melibatkan struktur kompleks seperti tulang belakang. Di sinilah myelografi memainkan peran penting sebagai alat diagnostik.

Keunggulan myelografi adalah kemampuannya mendeteksi gangguan yang tidak selalu terlihat jelas melalui MRI atau CT scan biasa, terutama pada kasus yang melibatkan tulang atau jaringan lunak kompleks.

Myelografi memberikan informasi lebih mendalam mengenai:

  • Lokasi tekanan pada saraf : Apakah tekanan terjadi di leher (cervical spine), punggung atas (thoracic spine), atau punggung bawah (lumbar spine).
  • Penyebab spesifik tekanan : Misalnya, adanya pertumbuhan tulang abnormal (osteophytes) atau herniasi diskus yang menonjol ke saluran tulang belakang.
  • Dampak pada jaringan saraf : Seberapa parah saraf terjepit dan apakah ada gangguan pada fungsi saraf.

Dibandingkan dengan teknik pencitraan lainnya, seperti MRI atau CT scan, myelografi memiliki beberapa kelebihan khusus untuk mendiagnosis saraf kejepit :

  • Citra yang lebih jelas pada struktur tulang : Cocok untuk mendeteksi perubahan tulang yang menyebabkan kompresi saraf, seperti facet hypertrophy atau stenosis.
  • Evaluasi ruang sempit di tulang belakang : Myelografi lebih akurat dalam menunjukkan penyempitan saluran saraf akibat pertumbuhan tulang atau jaringan abnormal.
  • Kemampuan kombinasi dengan CT scan : Setelah cairan kontras disuntikkan, hasil myelografi dapat digabungkan dengan CT scan untuk memberikan gambaran 3D yang lebih rinci.

Informasi yang diperoleh melalui myelografi memungkinkan dokter untuk:

  • Menentukan apakah terapi konservatif, seperti obat antiinflamasi atau terapi fisik, sudah cukup.
  • Memutuskan perlunya tindakan invasif, seperti injeksi epidural atau operasi.
  • Menghindari prosedur yang tidak diperlukan dengan mendiagnosis secara lebih akurat kondisi pasien.

Apa Itu Myelografi?

Myelografi adalah prosedur diagnostik medis yang digunakan untuk mendapatkan gambaran detail tentang kondisi tulang belakang, sumsum tulang belakang, dan saraf di sekitarnya. 

Prosedur ini melibatkan penyuntikan cairan kontras ke dalam ruang subarachnoid tulang belakang, diikuti dengan pencitraan menggunakan sinar X-ray atau CT scan.

Tujuan utama myelografi adalah untuk membantu dokter mendeteksi berbagai masalah yang memengaruhi sistem saraf pusat, terutama di area tulang belakang, yang mungkin tidak teridentifikasi dengan jelas melalui pencitraan standar seperti X-ray biasa atau bahkan MRI.

Seperti apa prosedur myelografi?

Myelografi memanfaatkan cairan kontras yang disuntikkan ke dalam kanal tulang belakang untuk meningkatkan visibilitas struktur tertentu, seperti:

  • Sumsum tulang belakang : Memastikan apakah ada kelainan atau penyempitan di area ini.
  • Akar saraf : Menilai adanya tekanan atau penjepitan.
  • Diskus tulang belakang dan jaringan di sekitarnya : Mendeteksi herniasi diskus atau pertumbuhan abnormal lainnya.

1. Persiapan pasien sebelum menjalani prosedur

Sebelum prosedur dimulai, pasien akan diberikan instruksi tertentu untuk memastikan proses berlangsung dengan lancar :

  • Penghentian obat-obatan : Dokter akan memberi tahu pasien untuk menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi hasil myelografi, seperti obat pengencer darah atau obat antiinflamasi.
  • Puasa sebelum prosedur : Pasien biasanya diminta untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum prosedur untuk menghindari komplikasi saat pemberian cairan kontras.
  • Pemasangan alat epidural catheter : Prosedur epidural catheter adalah sebuah prosedur medis yang melibatkan pemasangan tabung (kateter) kecil ke dalam ruang epidural (area di luar duramater, yaitu lapisan luar sumsum tulang belakang). Prosedur ini sering dilakukan untuk memberikan obat penghilang rasa sakit (analgesik) atau anestesi epidural,
  • Pemeriksaan riwayat kesehatan : Dokter akan meninjau riwayat medis pasien, termasuk riwayat alergi, karena cairan kontras dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang.

2. Langkah-langkah dalam pelaksanaan myelografi

Prosedur myelografi biasanya dilakukan di ruang radiologi dengan kehadiran dokter radiologi atau spesialis saraf. Langkah-langkah yang terlibat meliputi :

  • Posisi pasien : Pasien akan diminta untuk berbaring telungkup atau terlentang pada meja pemeriksaan, tergantung pada area tulang belakang yang akan diperiksa. Pasien akan diberi posisi yang tepat untuk memastikan cairan kontras bisa disuntikkan dengan mudah ke dalam kanal tulang belakang.
  • Pemberian anestesi lokal : Sebelum prosedur dilakukan, area punggung bagian bawah (atau leher, tergantung pada bagian tulang belakang yang akan diperiksa) akan dibersihkan dengan antiseptik dan diberi anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit saat tusukan.
  • Penyuntikan cairan kontras : Setelah area tersebut mati rasa, dokter akan memasukkan jarum tipis ke dalam ruang subarachnoid tulang belakang (biasanya di bagian bawah tulang belakang, pada area antara dua tulang punggung). Cairan kontras, yang biasanya mengandung iodin, akan disuntikkan ke dalam ruang ini untuk memperjelas gambar saluran tulang belakang.
  • Pemantauan cairan kontras : Setelah cairan kontras disuntikkan, pasien mungkin diminta untuk bergeser atau bergerak sedikit agar cairan kontras dapat menyebar dengan merata di sepanjang saluran tulang belakang.
Baca Juga:  Bertahun-tahun Alami Nyeri Bokong Akhirnya Sembuh Tuntas dengan Endoskopi Joimax!

3. Pengambilan gambar pencitraan

Setelah cairan kontras disuntikkan dan menyebar di ruang subarachnoid, pencitraan pun dimulai.

  • Sinar-X atau CT Scan : Pasien akan diminta untuk tetap diam sementara sinar-X atau CT scan digunakan untuk mengambil gambar saluran tulang belakang dan sumsum tulang belakang. Sinar-X akan menghasilkan serangkaian gambar dua dimensi, sementara CT scan memberikan gambar tiga dimensi yang lebih rinci.
  • Posisi selama menjalani prosedur : Dokter atau teknisi akan memposisikan pasien di meja pemeriksaan sehingga gambar-gambar yang dihasilkan memberikan pandangan terbaik dari area tulang belakang yang sedang diperiksa.

4. Durasi prosedur

Prosedur myelografi biasanya berlangsung antara 30 menit hingga 60 menit. Waktu yang dibutuhkan tergantung pada area tulang belakang yang akan diperiksa dan kebutuhan untuk mengambil gambar tambahan.

Setelah prosedur selesai, cairan kontras akan diserap kembali oleh tubuh, dan pasien akan dipantau sejenak untuk memastikan tidak ada efek samping.

5. Setelah prosedur myelografi

Setelah prosedur selesai, pasien akan diminta untuk berbaring selama beberapa jam untuk memastikan cairan kontras dapat terserap dengan baik dan untuk mencegah komplikasi. 

Beberapa langkah yang perlu dilakukan setelah prosedur meliputi :

  • Istirahat setelah prosedur : Pasien biasanya diminta untuk beristirahat di rumah sakit atau klinik selama beberapa jam setelah prosedur untuk pemantauan, terutama jika ada rasa sakit atau reaksi terhadap cairan kontras.
  • Pemantauan efek samping : Dokter akan memeriksa apakah pasien mengalami efek samping seperti sakit kepala, mual, atau reaksi alergi terhadap cairan kontras.
  • Pemberian instruksi setelah prosedur : Pasien akan diberikan instruksi untuk menjaga hidrasi, menghindari aktivitas fisik yang berat, dan memantau gejala yang mungkin timbul.

6. Risiko dan efek samping

Meskipun prosedur myelografi umumnya aman, ada beberapa risiko yang perlu diantisipasi :

  • Reaksi alergi : Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap cairan kontras, meskipun hal ini jarang terjadi.
  • Sakit kepala : Sakit kepala adalah efek samping yang umum, biasanya terjadi setelah cairan kontras disuntikkan.
  • Infeksi atau perdarahan : Komplikasi ini sangat jarang terjadi, tetapi tetap bisa terjadi akibat penyuntikan jarum ke dalam tubuh.
  • Reaksi lain : Mual atau rasa tidak nyaman sementara juga bisa muncul setelah prosedur.

Apa saja gejala yang bisa diperiksa dengan myelografi?

Fungsi utama myelografi adalah untuk mendiagnosis berbagai gejala yang berkaitan dengan gangguan pada tulang belakang dan saraf, seperti :

1. Saraf kejepit

Saraf kejepit terjadi ketika saraf tulang belakang terkompresi, biasanya oleh tulang, herniasi diskus, atau pertumbuhan jaringan lainnya. Myelografi dapat digunakan untuk :

  • Mengidentifikasi lokasi tekanan pada saraf : Myelografi menunjukkan di mana tepatnya saraf mengalami kompresi, baik itu di leher, punggung tengah, atau punggung bawah.
  • Memvisualisasikan sumber kompresi : Gambar yang dihasilkan menunjukkan apakah saraf terjepit akibat faktor seperti pembesaran sendi facet, herniasi diskus, atau pertumbuhan tulang abnormal (osteophytes).
  • Menilai tingkat keparahan : Myelografi memberikan gambaran jelas tentang sejauh mana saraf tertekan dan memungkinkan dokter untuk merencanakan perawatan atau tindakan lebih lanjut, seperti terapi fisik atau pembedahan.

2. Spinal stenosis

Spinal stenosis adalah kondisi di mana saluran tulang belakang menyempit, memberikan tekanan pada sumsum tulang belakang atau saraf. Myelografi dapat digunakan untuk :

  • Menunjukkan penyempitan saluran tulang belakang : Myelografi membantu memvisualisasikan area yang mengalami penyempitan, baik pada saluran pusat atau saluran keluar saraf (foraminal stenosis).
  • Mendiagnosis penyebab stenosis : Gambar myelografi menunjukkan apakah penyempitan disebabkan oleh pertumbuhan tulang (osteofit), pembesaran sendi facet, atau perubahan lain pada struktur tulang belakang.
  • Merencanakan pengobatan : Myelografi memberikan informasi yang berguna untuk menentukan apakah prosedur non-bedah seperti fisioterapi cukup, atau apakah diperlukan tindakan bedah untuk mengatasi stenosis.

3. Herniasi diskus

Herniasi diskus adalah kondisi di mana diskus tulang belakang menonjol dan menekan saraf, yang dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kelemahan. Myelografi dapat digunakan untuk :

  • Memvisualisasikan herniasi diskus : Myelografi membantu menggambarkan bagaimana diskus menonjol ke dalam saluran tulang belakang dan menekan saraf di sekitarnya.
  • Menilai dampaknya pada saraf : Gambar myelografi menunjukkan apakah ada kompresi signifikan pada saraf yang keluar dari tulang belakang, membantu dokter menentukan langkah perawatan yang tepat, termasuk pengobatan atau operasi.
  • Mendiagnosis lokasi dan tingkat keparahan : Myelografi memungkinkan untuk mengidentifikasi lokasi spesifik herniasi, seperti di tulang belakang leher (cervical spine) atau punggung bawah (lumbar spine), dan sejauh mana saraf terjepit.
Baca Juga:  Perawatan Non-Bedah Terbaik untuk Mengatasi Saraf Kejepit

4. Tumor tulang belakang

Tumor tulang belakang bisa menyebabkan rasa sakit, kelemahan, atau gangguan sensorik karena menekan struktur saraf. Myelografi dapat digunakan untuk :

  • Mendeteksi adanya pertumbuhan abnormal : Myelografi dapat menunjukkan gambaran yang jelas mengenai lokasi dan ukuran tumor yang mengganggu struktur tulang belakang dan saluran saraf.
  • Menilai efek pada saraf : Cairan kontras yang digunakan dalam myelografi membantu memperjelas seberapa banyak tumor memengaruhi saluran tulang belakang dan apakah ada kompresi pada saraf.
  • Membantu merencanakan pengobatan : Berdasarkan hasil gambar, dokter dapat merencanakan pengobatan lebih lanjut, seperti pembedahan untuk mengangkat tumor atau terapi radiasi.

5. Cedera tulang belakang

Cedera pada tulang belakang dapat melibatkan kerusakan pada tulang, ligamen, atau saraf. Myelografi sangat berguna untuk :

  • Menilai kerusakan struktural pada tulang belakang : Myelografi dapat menggambarkan cedera seperti patah tulang atau dislokasi tulang belakang yang dapat memengaruhi saluran saraf.
  • Mendiagnosis kompresi saraf akibat cedera : Jika ada pembengkakan atau trauma yang menekan saraf, myelografi dapat membantu mendeteksi sejauh mana tekanan tersebut dan lokasinya.
  • Melihat dampak cedera pada sumsum tulang belakang dan akar saraf : Prosedur ini membantu mengidentifikasi apakah ada kerusakan pada sumsum tulang belakang itu sendiri atau pada akar saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kehilangan fungsi.

Prosedur ini juga membantu dokter merencanakan pengobatan, baik terapi konservatif maupun tindakan invasif, seperti operasi.

Perbedaan myelografi dengan MRI dan CT Scan

Meskipun MRI dan CT scan juga digunakan untuk mencitrakan tulang belakang, myelografi memiliki keunggulan dan keterbatasan dalam situasi tertentu.

Keunggulan myelografi : 

  • Memberikan detail lebih baik pada struktur tulang dan jaringan sekitarnya, terutama pada kondisi kompleks.
  • Cocok untuk pasien yang tidak bisa menjalani MRI, misalnya karena memiliki alat medis implan berbahan logam.

Keterbatasan myelografi : 

  • Bersifat invasif karena memerlukan penyuntikan cairan kontras.
  • Risiko efek samping ringan seperti sakit kepala setelah prosedur.

Siapa yang membutuhkan myelografi?

Myelografi biasanya disarankan oleh dokter spesialis untuk pasien yang memiliki gejala atau kondisi berikut :

  • Nyeri punggung kronis yang sulit didiagnosis.
  • Gejala saraf kejepit, seperti mati rasa, kesemutan, atau kelemahan otot.
  • Hasil MRI atau CT scan yang tidak cukup memberikan informasi.
  • Dugaan adanya tumor, cedera, atau infeksi di tulang belakang.

Prosedur myelografi adalah teknik penting dalam mendiagnosis masalah tulang belakang dan saraf.

Meskipun memerlukan penyuntikan cairan kontras dan sedikit ketidaknyamanan, prosedur ini memberikan gambaran yang sangat jelas tentang kondisi saluran tulang belakang sehingga dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosis yang akurat.

Lamina Pain and Spine Center: Penanganan Joimax untuk Saraf Kejepit

Lamina Pain and Spine Center hadir sebagai pusat perawatan inovatif untuk masalah nyeri tulang belakang dan sendi, dengan pendekatan medis terkini yang berfokus pada prosedur non-bedah yang aman dan efektif.

Klinik ini menawarkan berbagai pengobatan modern yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan fungsi sendi, serta membantu pasien kembali menjalani aktivitas dengan kualitas hidup yang lebih baik.

Salah satu teknologi unggulan yang tersedia di Lamina adalah prosedur Joimax, teknik minimal invasif yang dikembangkan di Jerman.

Dengan menggunakan teknologi Joimax, dokter dapat dengan efektif mengurangi peradangan dan memperbaiki fungsi tulang belakang pasien, dengan tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pembedahan konvensional.

Para dokter spesialis bedah saraf yang berpengalaman di Lamina mengaplikasikan prosedur ini untuk mengatasi berbagai masalah tulang belakang, seperti saraf kejepit, nyeri punggung kronis, dan cedera tulang belakang lainnya.

Lamina Pain and Spine Center dikenal luas di Asia Tenggara sebagai salah satu pusat perawatan terbaik untuk gangguan tulang belakang.

Dengan menggabungkan teknologi mutakhir dan pengalaman medis yang mendalam, klinik ini menjadi pilihan utama bagi pasien yang mencari perawatan aman dengan risiko minimal.

Selain pengobatan medis, Lamina juga menyediakan program rehabilitasi yang lengkap, termasuk terapi fisik dan latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu. Program rehabilitasi ini dirancang untuk:

  • Mempercepat proses penyembuhan
  • Mengembalikan fungsi sendi yang optimal
  • Meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan

Jika Anda mengalami nyeri punggung, saraf kejepit, atau gangguan tulang belakang lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis di Lamina Pain and Spine Center.Hubungi kami di 0811 1443 599 untuk penjadwalan konsultasi dan mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer