Apa Itu Terapi Chiropractic? Kenali Manfaat, Prosedur, dan Risikonya

chiropractic

Chiropractic adalah salah satu bentuk perawatan kesehatan alternatif yang bertujuan untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan, terutama terkait nyeri punggung, leher, dan sendi. Fokus utamanya adalah perawatan sistem muskuloskeletal, khususnya tulang belakang. 

Terapi ini membantu meningkatkan fungsi sistem saraf dan mendukung kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri secara alami. Sebelum melakukan chiropractic untuk mengatasi kondisi Anda, simak penjelasan lengkap pada artikel berikut ini!

Anda juga bisa berkonsultasi untuk kondisi saraf kejepit dengan dokter spesialis di Lamina Pain and Spine Center.

Atur jadwal konsultasi melalui nomor 0811-1443-599 untuk mendapatkan perawatan terbaik yang sesuai dengan kondisi Anda!

Apa Itu Terapi Chiropractic?

Chiropractic berasal dari bahasa Yunani, yaitu “cheir” (tangan) dan “praktikos” (praktik). Terapi ini berdasarkan keyakinan bahwa banyak gangguan kesehatan berasal dari disfungsi tulang belakang yang memengaruhi sistem saraf. 

Di Indonesia, chiropractic sering disebut sebagai pijat kretek, merujuk pada bunyi “krek” saat manipulasi tulang dilakukan.

Praktisi chiropractic, atau disebut chiropractor, menggunakan teknik manipulasi tangan untuk memperbaiki struktur tubuh. Chiropractor juga memberikan rekomendasi latihan rehabilitasi atau perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan tulang belakang.

Penyesuaian tulang belakang (spinal adjustment) dalam chiropractic bertujuan mengurangi tekanan, meningkatkan aliran darah, serta memperbaiki fungsi saraf secara keseluruhan.

Manfaat Terapi Chiropractic

Chiropractic adalah salah satu bentuk perawatan kesehatan yang berfokus pada diagnosis, pengobatan, dan pencegahan gangguan pada sistem muskuloskeletal, khususnya tulang belakang. 

Terapi ini dilakukan dengan pendekatan manual melalui manipulasi tulang belakang dan sendi tubuh yang memberikan manfaat sebagai berikut: 

1. Mengurangi Tekanan pada Saraf

Salah satu manfaat utama chiropractic adalah kemampuannya untuk mengurangi tekanan pada saraf. Gangguan pada tulang belakang, seperti saraf kejepit, dapat menyebabkan nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Melalui teknik manipulasi tulang belakang, chiropractor membantu mengembalikan posisi tulang yang benar, sehingga tekanan pada saraf berkurang dan rasa nyeri berangsur hilang.

2. Mengatasi Masalah Saraf Kejepit di Pinggang

Saraf kejepit di pinggang atau lumbal sering menjadi penyebab nyeri punggung bawah dan kaki. Chiropractic sering digunakan sebagai alternatif non-bedah untuk mengatasi masalah ini.

Dengan teknik manual seperti flexion distraction dan spinal manipulation, chiropractor membantu memperbaiki posisi tulang belakang serta meningkatkan aliran nutrisi ke area yang terkena.

3. Meningkatkan Mobilitas dan Fleksibilitas

Gangguan pada tulang belakang, seperti skoliosis atau postur tubuh yang buruk, dapat memicu ketegangan otot, nyeri kronis, dan membatasi mobilitas tubuh. Nah, chiropractic membantu mengembalikan fungsi sendi dan meningkatkan fleksibilitas otot serta tulang belakang.

Baca Juga:  Waspada, Kenali Gejala Spondylolisthesis!

Hasilnya, pasien dapat bergerak lebih bebas dan nyaman melalui teknik manipulasi yang memperbaiki keselarasan tulang belakang.

4. Mengurangi Ketergantungan pada Obat Nyeri

Banyak pasien yang mengalami nyeri kronis bergantung pada obat-obatan untuk meredakan gejala. 

Chiropractic menawarkan pendekatan alami dan non-invasif untuk mengurangi nyeri, sehingga membantu mengurangi ketergantungan pada obat yang dapat memiliki efek samping jangka panjang.

Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri punggung, leher kaku, atau kesemutan akibat saraf kejepit, chiropractic dapat menjadi solusi yang aman dan efektif.

Terlebih lagi, perawatan ini cocok untuk Anda yang ingin mencoba pendekatan alami tanpa prosedur bedah.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Terapi Chiropractic  

Meskipun dianggap efektif dan aman untuk banyak orang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menjalani terapi chiropractic, yaitu: 

1. Pastikan Chiropractor Bersertifikat dan Berlisensi

Memilih chiropractor yang profesional dan terlatih adalah langkah pertama yang sangat penting. Jadi, Anda harus memastikan chiropractor memiliki sertifikasi resmi dan lisensi praktik dari lembaga yang diakui.

Chiropractor bersertifikat telah melalui pelatihan yang ketat dan memiliki pengetahuan mendalam tentang anatomi tubuh serta teknik manipulasi yang aman.

2. Konsultasikan Kondisi Kesehatan Anda

Sebelum menjalani terapi, pastikan Anda berkonsultasi dengan chiropractor mengenai riwayat kesehatan Anda. 

Apalagi, manipulasi manual tidak cocok untuk semua orang, terutama jika Anda menderita osteoporosis, arthritis inflamasi, memiliki riwayat kanker, mengonsumsi obat pengencer darah, atau kompresi sumsum tulang belakang. 

Informasikan juga jika Anda sedang hamil atau memiliki cedera tulang belakang sebelumnya agar tidak mendapatkan masalah setelah terapi. 

3. Ketahui Kondisi Medis yang Akan Ditangani

Chiropractic umumnya digunakan untuk mengatasi nyeri punggung, leher, atau saraf kejepit. Namun, penting untuk mengetahui dengan jelas masalah yang Anda alami dan memastikan bahwa terapi ini sesuai untuk kondisi Anda. 

Biasanya, chiropractor akan melakukan evaluasi awal, seperti wawancara kesehatan, pemeriksaan fisik, atau bahkan meminta hasil X-ray sebelum memulai perawatan.

4. Pelajari Teknik yang Akan Digunakan

Chiropractic mencakup berbagai teknik, seperti spinal manipulation, flexion distraction, atau activator method. Tanyakan kepada chiropractor mengenai metode yang akan digunakan, bagaimana prosesnya, dan apakah teknik tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda. 

Hal ini dapat membantu mengurangi rasa khawatir dan membuat Anda lebih nyaman saat menjalani terapi.

5. Pahami Potensi Efek Samping Chiropractic

Meskipun umumnya aman, terapi chiropractic dapat menimbulkan efek samping ringan seperti nyeri otot, kekakuan, atau rasa lelah setelah sesi pertama. Efek ini biasanya bersifat sementara dan dapat pulih dalam beberapa lama.

Namun, jika Anda merasakan efek samping yang parah seperti nyeri hebat atau mati rasa, segera konsultasikan kembali ke chiropractor atau dokter.

6. Siapkan Budget untuk Perawatan

Terapi chiropractic biasanya tidak selesai dalam satu sesi. Anda mungkin memerlukan beberapa sesi untuk mendapatkan hasil yang optimal, tergantung pada kondisi kesehatan Anda. 

Baca Juga:  Pentingnya Asupan Nutrisi yang Tepat untuk Mempercepat Pemulihan Saraf Kejepit

Untuk itulah, sebaiknya Anda memahami biaya per sesi dan apakah layanan ini ditanggung oleh asuransi kesehatan Anda. 

7. Kombinasikan Chiropractic dengan Gaya Hidup Sehat

Chiropractic tidak hanya tentang manipulasi tulang belakang. Sebab, Anda sebaiknya memulai gaya hidup sehat agar kondisi medis Anda dapat cepat pulih. 

Bisa juga chiropractor dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti olahraga, peregangan, atau pola makan sehat untuk mendukung hasil terapi. 

Bahkan, sebelum memulai terapi, tanyakan kepada chiropractor mengenai rencana perawatan yang akan dilakukan. Rencana ini mencakup jumlah sesi yang diperlukan, tujuan perawatan, dan perkiraan waktu pemulihan.   

Pastikan Anda bersedia mengikuti saran ini untuk mendapatkan manfaat maksimal.

8. Jangan Gunakan Chiropractic untuk Kondisi Darurat

Chiropractic bukan solusi untuk kondisi darurat, seperti patah tulang, infeksi tulang, atau cedera serius pada tulang belakang. Dalam kasus ini, segera cari bantuan medis darurat dan konsultasikan dengan dokter spesialis. 

Risiko dan Efek Samping Chiropractic

Walaupun dianggap aman jika dilakukan oleh praktisi yang terlatih, terapi chiropractic memiliki beberapa risiko, seperti:

  • Nyeri ringan atau kaku setelah sesi.
  • Cedera pada tulang belakang atau saraf jika penyesuaian dilakukan secara tidak tepat.
  • Risiko stroke pada kasus yang sangat jarang, terutama jika manipulasi melibatkan leher.

Oleh karena itu, penting untuk memilih chiropractor yang bersertifikat dan memiliki pengalaman. Selain itu, chiropractic tidak disarankan pada pasien dengan kondisi osteoporosis berat, memiliki tumor tulang atau infeksi, patah tulang, dan pasien dengan gangguan pembekuan darah.

Jadi, lebih baik pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau chiropractor terpercaya sebelum memulai terapi ini.

Dengan pemilihan praktisi yang tepat, chiropractic dapat menjadi bagian dari perawatan holistik untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Atasi Nyeri Saraf Kejepit di Lamina Pain and Spine Center

Nyeri punggung, leher, atau sendi dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup Anda. Salah satu solusi yang efektif adalah terapi chiropractic.

Terapi ini mengutamakan pendekatan manual untuk mengurangi tekanan pada saraf dan mengembalikan fungsi tulang belakang.

Meski begitu, tidak semua orang cocok dengan terapi ini. Jadi, sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya agar Anda mendapatkan saran pengobatan yang tepat untuk mengatasi kondisi medis yang dialami. 

Salah satunya melalui Lamina Pain and Spine Center yang hadir sebagai solusi terpercaya untuk mengatasi berbagai masalah tulang belakang dan saraf kejepit.

Lamina tidak hanya mengobati gejala, tetapi juga mencari akar penyebab masalah Anda, sehingga perawatan lebih efektif.

Dengan peralatan medis modern seperti radiofrequency ablation, kami menawarkan perawatan yang presisi dengan risiko minimal.

Para dokter spesialis tulang belakang kami memiliki keahlian dalam menangani berbagai kasus nyeri punggung.

Klinik kami tersebar di berbagai titik strategis di Jakarta, memudahkan Anda untuk mendapatkan perawatan. Segera konsultasikan masalah Anda dengan dokter spesialis kami!

Hubungi Lamina Pain and Spine Center sekarang juga melalui WhatsApp di 0811-1443-599. Kembalikan Kenyamanan Hidup Anda bersama Lamina Pain and Spine Center!

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer