Memahami Cervicobrachialgia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Pernah merasa nyeri pada bagian tulang belakang leher, lalu seringkali menjalar hingga ke bagian lengan? Maka kemungkinan besar Anda mengalami Cervicobrachialgia!

Kondisi medis seperti ini umumnya akan menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa karena terjadi kompresi atau iritasi saraf sehingga harus segera mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak menjadi lebih parah.

Yuk , mari pahami berbagai informasi mengenai Cervicobrachialgia pada artikel berikut ini!

Apabila Anda mulai merasa nyeri leher dan bahu sehingga mengganggu aktivitas, segera hubungi Lamina Pain and Spine Center melalui WhatsApp di 0811-1443-599, supaya bisa berkonsultasi cepat dan mudah.

Apa Itu Cervicobrachialgia?

Secara umum, cervicobrachialgia adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa nyeri yang menjalar dari leher (serviks) ke lengan (brachium). 

Cervicobrachialgia sering dikenal dengan “Lower Cervical Syndrome” Hal ini biasanya terasa nyeri disertai dengan sensasi kesemutan, kebas pada bahu, atau kelemahan pada lengan.

Kondisi ini cukup umum terjadi dan sering kali disebabkan oleh iritasi atau saraf terjepit pada bagian leher.

Saraf-saraf di tulang belakang ini akan membawa sinyal dari otak ke lengan dan tangan. Ketika saraf tertekan, sinyal-sinyal ini terganggu sehingga menimbulkan rasa nyeri dan gejala lainnya.

Penyebab Cervicobrachialgia

Secara garis besar penyebab Cervicobrachialgia  yang paling utama adalah adalah iritasi atau penjepitan saraf di area leher sehingga mengakibatkan rasa sakit pada tulang belakang, maupun bahu.

Berikut ini beberapa penyebab spesifik yang sering dikaitkan dengan Cervicobrachialgia: 

1. HNP (Herniated Nucleus Pulposus)

Kondisi ini terjadi ketika bantalan tulang belakang (discus) yang berfungsi sebagai bantalan menonjol keluar dan menekan saraf. 

Discus ini terdiri dari bagian luar yang keras dan bagian dalam yang lunak. Ketika bagian dalam yang lunak ini menonjol atau robek, ia dapat menekan saraf tulang belakang dan menyebabkan  disfungsi saraf dan sakit leher yang luar biasa.

Penyebab utama terjadinya HNP adalah degenerasi atau penuaan secara alami pada tulang belakang karena usia. Selain itu, 

Gerakan membungkuk atau memutar secara tiba-tiba, sering mengangkat beban berat secara berulang dengan teknik yang salah, kebiasaan merokok, dan obesitas juga menjadi pemicu terjadinya kondisi medis seperti HNP. 

2. Spondylosis Cervical

Selanjutnya, cervicobrachialgia juga dapat disebabkan oleh spondilosis servikal yang merupakan kondisi keausan tulang rawan yang melapisi sendi tulang belakang leher. 

Penyebab utama spondilosis servikal adalah penuaan pada tulang rawan dan bantalan tulang belakang yang mengalami keausan secara alami.

Spondilosis Servikal dapat terjadi karena cedera saraf servikal dan leher, postur tubuh yang buruk, dan pekerjaan yang melibatkan aktivitas repetitif yang menekan bagian leher.

3. Sindrom Outlet Thoracic

Sindrom outlet thoracic merupakan suatu kondisi dimana saraf, arteri, atau vena di area antara leher dan ketiak mengalami penekanan atau kompresi. 

Ketika saraf pembuluh darah di thoracic outlet tertekan, maka aliran darah dan sinyal saraf terganggu, sehingga menimbulkan berbagai gejala salah satunya menyebabkan Cervicobrachialgia.

Baca Juga:  Ligamentoplasty: Prosedur, Manfaat, dan Tahapan Pemulihan Cedera Ligamen

4. Postur Tubuh yang Buruk

Penyebab  Cervicobrachialgia juga terjadi karena postur tubuh yang buruk saat berkegiatan sehari-hari. Biasanya postur buruk ini adalah hasil menahun dari posisi duduk yang kurang benar dalam waktu lama, ataupun sering membawa tas dengan beban berat. 

Bahkan posisi membawa barang yang tidak benar juga dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk. Kondisi ini akan menyebabkan sakit punggung atas, leher, bahkan hingga bahu karena saraf yang mengalami tekanan terus menerus.

5. Cedera Leher

Biasanya cedera leher terjadi karena kecelakaan, melakukan gerakan secara tiba-tiba, atau karena olahraga, juga berpotensi untuk merusak tulang belakang leher dan menimbulkan  sindrom serviks-brakialis (sindrom nyeri leher).

Faktor Resiko Cervicobrachialgia

Penyebab Cervicobrachialgia akan semakin parah dan tinggi resikonya karena beberapa faktor sehingga harus Anda waspadai, yaitu:

  • Usia: Semakin tua seseorang risiko terjadinya gangguan pada tulang dan persendian akan semakin tinggi.
  • Aktivitas fisik berat: Aktivitas yang berat dan dilakukan berulang dapat mempercepat terjadinya Cervicobrachialgia karena beban tulang belakang bekerja lebih berat.
  • Sedikit bergerak: Pekerja yang sedikit gerak juga dapat menderita gangguan cervicobrachialgia, karena adanya kekakuan dan posisi duduk yang salah dalam waktu lama.
  • Kondisi medis tertentu: Orang dengan kondisi medis khusus juga dapat terkena Cervicobrachialgia seperti diabetes, arthritis, atau rheumatoid arthritis.

Gejala Cervicobrachialgia

Sebenarnya, ada beberapa ciri dan gejala Cervicobrachialgia yang khas sehingga harus segera Anda tangani supaya tidak berkembang semakin parah. Gejala ini dapat bervariasi pada setiap individu, tetapi umumnya meliputi:

  • Nyeri leher yang menjalar ke bahu, lengan, dan jari-jari.
  • Kekakuan pada leher hingga sulit menengok
  • Sensasi kesemutan atau mati rasa pada lengan.
  • Kelemahan otot lengan.
  • Sakit kepala yang luar biasa.
  • Sulit melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Nyeri pada tulang belakang (cervical spine).

Cara Mendiagnosis Cervicobrachialgia

Cervicobrachialgia atau sindrom cervicobrachial adalah kondisi yang menyebabkan nyeri menjalar dari leher ke lengan. 

Namun, tidak ada gejala fisik kondisi medis yang muncul secara fisiologis atau mata telanjang. Oleh karena itu, dibutuhkan rangkaian diagnosis Cervicobrachialgia yang tepat agar hasilnya akurat dan dapat segera diberikan penanganan yang tepat.

1. Wawancara Medis

Hal pertama yang umumnya akan dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosa cervicobrachial yaitu dengan melakukan wawancara medis yang dapat dihubungkan dengan riwayat penyakit pasien sebelumnya dan aktivitas sehari-harinya.

  • Riwayat gejala: Dokter akan menanyakan secara detail tentang gejala yang Anda alami, seperti kapan nyeri dimulai, seberapa sering, apa yang memperburuk atau meredakan nyeri, dan apakah ada gejala lain seperti kesemutan atau kelemahan.
  • Riwayat medis: Dokter akan menanyakan tentang riwayat cedera, operasi, atau kondisi medis lainnya yang mungkin berhubungan dengan gejala Anda.
  • Aktivitas sehari-hari: Dokter akan menanyakan tentang pekerjaan, aktivitas fisik, dan kebiasaan sehari-hari yang mungkin berkontribusi pada masalah ini.

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah melakukan wawancara medis, dokter juga akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah ada tanda fisik yang mengarah pada dugaan Cervicobrachial.

  • Pemeriksaan leher: Dokter akan memeriksa rentang gerak leher, titik nyeri tekan, dan adanya pembengkakan atau kemerahan.
  • Pemeriksaan neurologis: Dokter akan memeriksa kekuatan otot, refleks, dan sensasi pada lengan dan tangan untuk melihat apakah ada tanda-tanda kerusakan saraf.
  • Tes khusus: Dokter mungkin melakukan beberapa tes khusus untuk melihat apakah gejala Anda diperburuk dengan gerakan tertentu, seperti mengangkat lengan atau memutar leher.
Baca Juga:  Spinal Cord Compression : Pengertian, Gejala, dan Pengobatan

3. Pemeriksaan Penunjang

Seringkali, gejala fisik yang muncul masih menyerupai dengan penyakit lainnya, khususnya Myelopati servikal sehingga dalam pemeriksaan diagnosa Cervicobrachial, masih dibutuhkan penunjang, yaitu:

  • Rontgen: Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat struktur tulang belakang leher dan mencari tanda-tanda degenerasi tulang atau adanya tulang yang tumbuh berlebihan (osteofit).
  • MRI (Magnetic Resonance Imaging): Pemeriksaan ini memberikan gambar yang lebih detail dari jaringan lunak, seperti saraf, otot, dan bantalan tulang belakang. MRI sangat berguna untuk melihat adanya hernia nukleus pulposus (HNP) atau penjepitan saraf lainnya.
  • CT Scan: Pemeriksaan ini memberikan gambar penampang melintang dari tulang belakang dan dapat digunakan untuk melihat adanya kelainan tulang atau jaringan lunak.
  • EMG (Electromyography): Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur aktivitas listrik pada otot dan saraf. EMG dapat membantu menentukan apakah ada kerusakan saraf dan tingkat keparahannya.
  • Nerve Conduction Velocity (NCV): Pemeriksaan ini mengukur kecepatan impuls saraf. NCV dapat membantu mengidentifikasi lokasi saraf yang terjepit.

Pengobatan dan Penanganan Cervicobrachialgia

Pengobatan Cervicobrachialgia bertujuan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas, dan mencegah kerusakan saraf lebih lanjut. 

Umumnya pengobatan ini dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan Cervicobrachialgia yang dialami oleh para penderita. Beberapa pilihan pengobatan yang umum dilakukan meliputi:

  1. Obat-obatan: analgesik (nyeri ringan), obat anti-inflamasi non steroid (OAINS untuk nyeri dan peradangan sedang dan relaksan otot untuk mengurangi ketegangan.
  2. Terapi fisik (fisioterapi): Latihan peregangan dan penguatan otot untuk memperbaiki postur tubuh, meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan leher serta bahu.
  3. Traksi: Tindakan menarik tulang belakang secara perlahan untuk mengurangi tekanan pada saraf.
  4. Injeksi steroid: Disuntikkan pada bagian leher untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
  5. Injeksi Epidural: Suntikan kortikosteroid langsung ke ruang epidural di sekitar sumsum tulang belakang dengan tujuan untuk mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa sakit.
  6. Operasi: Pilihan terakhir jika pengobatan konservatif tidak efektif. Ada dua jenis operasi, yakni
    • Bedah dekompresi untuk menghilangkan tekanan pada saraf yang terkena dengan membuang taji tulang.
    • Fusi Tulang Belakang yaitu penggabungan dua atau lebih vertebra untuk menstabilkan tulang belakang leher  dan mencegah kompresi saraf lebih lanjut.

Hubungan Antara Cervicobrachialgia dan Myelopati servikal

Cervicobrachialgia dan Myelopati servikal merupakan kondisi medis yang hampir serupa sehingga banyak orang sering keliru dalam mendiagnosa awalnya.

Pasalnya, baik Cervicobrachialgia dan Myelopati servikal memiliki gejala yang sama, yaitu melibatkan masalah pada tulang belakang leher. 

Namun, Myelopati servikal adalah kondisi yang lebih serius, dimana sumsum tulang belakang tertekan oleh perubahan degeneratif pada tulang belakang. Hal ini mengakibatkan gejala 

Myelopati servikal cenderung lebih parah dan progresif dibandingkan Cervicobrachialgia, dan seringkali melibatkan gangguan pada fungsi hingga tubuh bagian bawah seperti kaki.

Nyeri Saraf Kejepit Karena Cervicobrachialgia? Konsultasi Segera ke Lamina Pain and Spine Center

Apabila Anda sudah merasakan gejala yang mengarah ke dugaan cervicobrachialgia, seperti nyeri yang luar biasa pada tulang belakang, khususnya leher, maka segeralah untuk berkonsultasi ke layanan medis yang terpercaya, seperti Lamina Pain and Spine Center.

Di Lamina Pain and Spine Center, Anda bisa segera mendapatkan diagnosa yang akurat sehingga bisa merencanakan pengobatan secara tepat.

Oleh karena itu, segeralah menjadwalkan konsultasi dengan dokter spesialis terbaik Lamina Pain and Spine Center melalui nomor WhatsApp di 0811-1443-599 supaya keluhan Anda bisa segera teratasi dengan baik.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer