Kenali Alat Terapi Saraf Kejepit Endoskopi Terkini

Icon-BSK-Metode-Endoskopi

Alat terapi saraf kejepit ada beragam macamnya, biayanya pyn juga beragam. Namun, manakah yang cocok perlu melakukan konsultasi dengan dokter. Dokter akan melihat sudah sejauh mana tingkat keparahan saraf kejepit yang pasien alami dan lokasi saraf yang terkena.

Saraf kejepit atau Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah kondisi yang terjadi saat bantalan antara tulang belakang keluar atau menonjol sehingga menekan bagian saraf sekitarnya. Umumnya HNP terjadi pada bagian punggung bawah dan juga leher. 

Penyakit HNP sendiri bisa mengalami komplikasi dan menyebabkan penderita mengalami sindrom cauda equina. Gejala yang terjadi berupa penurunan fungsi tubuh pada bagian tungkai, sehingga tidak bisa merasakan sentuhan dan juga tidak bisa mengontrol buang air kecil dengan benar. 

Gejala terjadinya saraf kejepit

Melansi dari Healthline (2021), gejala HNP atau saraf terjepit yang paling sering penderita rasakan adalah rasa nyeri. Pada kasus yang ringan HNP tidak memiliki ciri dan gejala yang spesifik, namun pada beberapa kasus, munculnya gejala HNP bisa menimbulkan nyeri yang luar biasa. Penyakit HNP sering terjadi pada bagian punggung bawah dan juga bagian leher. 

Penyakit HNP ini bisa memiliki gejala bergantung tempat munculnya nyeri. Misalnya saraf terjepit muncul dari bagian punggung bawah, maka akan muncul gejala nyeri pada bagian punggung bawah. 

Berikut beberapa gejala dari penyakit saraf terjepit: 

1. Nyeri 

Saat penyakit saraf terjepit terjadi pada bagian punggung bawah, maka akan muncul juga nyeri pada bagian yang sama dan menjalar hingga ke bagian bokong, betis, dan juga kaki. Kemudian, jika nyeri saraf terjepit terjadi pada bagian leher maka nyeri yang akan terasa bisa menjalar ke bagian bahu dan juga lengan. Pasien akan merasakan nyeri hebat saat menderita penyakit lain seperti batuk dan juga bersin (flu). Selain itu pasien juga akan merasakan nyeri pada bagian punggung saat berubah posisi. 

2. Kesemutan 

Umumnya pasien mengeluh dan merasakan kesemutan pada bagian yang terasa sakit. 

Baca Juga:  Larangan Aktivitas Pasca-Endoskopi Tulang Belakang
3. Penurunan fungsi tubuh 

Penderita saraf terjepit umumnya akan mengalami penurunan fungsi tubuh. Pasien biasanya merasakan lemah dan semakin lama bisa mengalami kesulitan melakukan aktivitas harian seperti, menggenggam atau mengangkat beban berat. 

Penyebab terjadinya saraf kejepit

Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya penyakit saraf terjepit atau HNP, seperti: 

  1. Faktor usia. Bertambahnya umur menyebabkan penurunan fungsi diskus vertebrata yang menjadi penghubung antar tulang sehingga menjadi mudah robek dan juga kurang lentur. 
  2. Faktor keturunan, 
  3. Cedera ataupun kecelakaan pada bagian tulang belakang, 
  4. Seringnya melakukan aktivitas berat yang membebani tulang belakang secara berlebihan misalnya saat mengangkat beban berat. 
  5. Obesitas. Hal ini karena kelebihan berat badan bisa menekan tulang belakang. 

Alat Terapi Saraf Kejepit

Metode PELD 

Beragam penyebab terjadinya nyeri pada tulang belakang, mulai dari infeksi pada bagian otot, trauma, hingga benturan yang keras kelainan tulang belakang, dan juga penyebab lainnya. HNP atau Hernia Nucleus Pulposus adalah kondisi yang terjadi saat benjolan pada bantalan sendi tulang belakang menjepit saraf. 

PELP atau Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy adalah metode atau salah satu alat terapi saraf terjepit yang merupakan solusi terkini atasi penyakit HNP ini. Alat terapi saraf kejepit PELD, menggunakan alat sejenis kamera yang tersambung dengan layar monitor. Dengan alat tersebut dokter bisa melihat sasaran yang perlu ditangani untuk penyembuhan. 

Kelebihan dari metode PELD daripada alat terapi saraf kejepit seperti: 

  1. Metode yang minim risiko dan terpercaya, 
  2. Proses pemulihan yang lebih cepat, 
  3. Hanya menggunakan sayatan kecil sebesar 8mm sehingga luka yang muncul kecil dan tidak menyebabkan otot lain cedera. 
  4. Keberhasilan dan juga kesembuhan dari tindakan PELD mencapai 95%, 
  5. Waktu tindakan PELD kurang lebih 45 menit. 
Metode PSLD

yeri punggung termasuk salah satu keluhan yang paling banyak membuat penderitanya jadi kehilangan kualitas hidup. Masalah tulang belakang seperti kumbar spinal stenosis adalah penyempitan saluran tulang belakang di area lumbar atau punggung bawah. Bisa menjadi salah satu penyebabnya,

Adalah Percutaneous Stenoscopic Lumbar Decompression (PSLD) sebagai solusinya,

Begitu pasien sudah mendapatkan anestesi, dokter akan memasukkan alat endoskopik dekompresi ke dalam sayatan yang sangat kecil pada area saraf yang bermasalah. Tak ada otot yang perlu dicederai dalam penanganan ini.

Baca Juga:  Penanganan Saraf Kejepit Pada Penderita Diabetes Melitus

Endoskopik dekompresi akan membantu dokter untuk melihat saraf dengan lebih jelas dan memotong bagian diskus yang mengalami herniasi dan sendi atau tendon yang menekan saraf.

Prosedur ini hanya membutuhkan waktu 30-45 menit dan pasien bisa langsung bangkit dan berjalan selesai tindakan.

Metode PECD

Nyeri pada tulang belakang atau punggung dapat mengganggu mobilitas atau aktivitas harian penderitanya. Apalagi bila terjadi pada sekitar leher. Tak perlu khawatir ini PECD adalah alat terapi saraf kejepit leher yang menjadi solusinya.

Percutaneous endoscopic cervical discectomy (PECD) ini dapat memberikan harapan kesembuhan yang lebih baik dibandingkan dengan teknik lainnya, misalnya ACDF.

Cara mengobati syaraf kejepit di leher dengan teknologi PECD dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan penonjolan bantalan sendi yang menekan atau menjepit saraf tulang belakang, sehingga diharapkan setelah bagian yang menonjol tersebut ditiadakan, nyeri yang dirasakan di berbagai area tubuh akan berangsur hilang.

Teknologi PECD ini sudah dapat dilakukan di Klinik Lamina Pain and Spine Center yang memiliki beberapa dokter bedah saraf yang berpengalaman melakukan PECD. Salah satunya adalah dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS yang merupakan dokter bedah saraf Indonesia pertama yang melakukan PECD. Dibandingkan dengan operasi syaraf kejepit di leher metode terbuka, PECD memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  1. Luka sayatan kecil
  2. Tidak menyebabkan kerusakan jaringan di sekitar leher
  3. Proses pemulihan pasien lebih cepat
  4. Tidak perlu rawat inap
  5. Proses tindakan lebih cepat

Pasien bisa melakukan dan memilit metode pengobatan PELD di Klinik Lamina Pain and Spine Center yang berlokasi di Jl Warung Buncit Raya No.34, RT/RW: 007/005 Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, 12740.

Klinik Lamina Pain and Spine Center memiliki layanan one stop service, yaitu pasien bisa mendapatkan kemudahan dan juga pelayanan yang sangat nyaman. Selain Klinik Lamina Pain Center juga memiliki teknologi yang cukup canggih, dan dokter berpengalaman, yang sudah berhasil melakukan tindakan medis endoskopi pada 1300 pasien dengan keluhan saraf terjepit. 

Share via:
Artikel Terkait
Promo Terbaru
Artikel Populer
Topik Populer