Ketahui Manfaat dan Efek Suntik Bius di Tulang Belakang

efek suntik bius di tulang belakang

Suntik bius di tulang belakang atau yang dikenal dengan istilah spinal anesthesia adalah prosedur medis yang umum dilakukan untuk memberikan efek mati rasa pada area tubuh tertentu, terutama selama operasi atau persalinan. 

Meskipun efektif dalam menghilangkan rasa sakit, prosedur ini juga memiliki berbagai efek samping yang sebaiknya Anda pahami.  Seperti apa manfaat dan efek sampingnya? Simak penjelasan berikut. 

Apa Itu Suntik Bius di Tulang Belakang?

Suntik bius di tulang belakang merupakan metode anestesi regional yang bertujuan untuk memblokir rasa sakit pada area tubuh tertentu. 

Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan obat bius ke bagian rongga tulang belakang. Berbeda dengan epidural, suntik bius spinal biasanya memberikan efek yang lebih cepat (dalam 5–10 menit) dan digunakan untuk operasi yang membutuhkan anestesi intensitas tinggi, seperti operasi caesar atau pengangkatan hernia diskus.

Prosedur ini dilakukan oleh dokter anestesi dengan menggunakan jarum steril yang dimasukkan melalui punggung pasien, tepatnya di antara ruas tulang belakang lumbal (L3-L4 atau L4-L5). 

Setelah obat disuntikkan, pasien akan merasa mati rasa dan kehilangan kemampuan motorik sementara di bagian tubuh bawah.

Manfaat Suntik Bius di Tulang Belakang

  1. Mengurangi Rasa Sakit Selama Operasi
    Suntik bius spinal sangat efektif untuk operasi yang membutuhkan anestesi sempurna, seperti operasi caesar, penggantian sendi, atau prosedur urologi. Pasien tetap sadar tetapi tidak merasakan nyeri.
  2. Menghindari Risiko Anestesi Umum
    Prosedur ini mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan anestesi umum, seperti gangguan pernapasan atau reaksi alergi berat.
  3. Pemulihan Lebih Cepat
    Efek bius spinal biasanya berlangsung 1–3 jam, sehingga pasien bisa pulih lebih cepat setelah operasi dibandingkan dengan epidural.

Efek Suntik Bius di Tulang Belakang

Setelah prosedur, pasien mungkin mengalami efek samping yang bersifat sementara. Berikut penjelasannya:

  1. Tekanan Darah Turun
    Salah satu efek paling umum adalah penurunan tekanan darah akibat relaksasi pembuluh darah. Kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian cairan intravena atau obat peningkat tekanan darah 6.
  2. Mual dan Muntah
    Fluktuasi tekanan darah atau respons saraf dapat memicu mual. Dokter biasanya memberikan antiemetik untuk mengatasi gejala ini.
  3. Kesulitan Buang Air Kecil
    Mati rasa di area panggul menyebabkan sementara tidak bisa buang air kecil. Dalam kasus tertentu, pasien perlu dipasang kateter urine hingga efek bius menghilang 3.
  4. Gatal-Gatal
    Reaksi alergi ringan terhadap obat bius bisa menyebabkan gatal di wajah atau tubuh. Pemberian antihistamin biasanya cukup efektif untuk mengatasi ini.
  5. Sakit Kepala
    Sakit kepala yang dikenal sebagai post-dural puncture headache (PDPH) terjadi karena kebocoran cairan serebrospinal. Gejala ini biasanya hilang dalam 24–48 jam, tetapi bisa diatasi dengan istirahat atau suntikan darah autolog.

Efek Jangka Panjang yang Jarang Terjadi

Meskipun jarang, beberapa komplikasi serius dapat terjadi akibat suntik bius spinal:

  1. Kerusakan Saraf Permanen: Efek samping suntik saraf kejepit dapat terjadi akibat penusukan jarum atau reaksi inflamasi bisa menyebabkan mati rasa atau kelumpuhan permanen. Risiko ini umumnya sangat rendah dan biasanya terjadi karena kesalahan teknis.
  2. Infeksi atau Abses: Kontaminasi bakteri selama prosedur dapat memicu meningitis atau abses di sekitar sumsum tulang belakang. Kondisi ini memerlukan antibiotik intravena atau drainase bedah.
  3. Koagulasi Darah Abnormal: Pasien dengan riwayat gangguan pembekuan darah berisiko mengalami hematoma epidural, yaitu penumpukan darah yang menekan sumsum tulang belakang.

Faktor yang Mempengaruhi Risiko Komplikasi

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko efek samping suntik bius spinal:

  • Riwayat Alergi Obat
    Pasien dengan alergi terhadap anestetik lokal atau opioid harus memberi tahu dokter sebelum prosedur.
  • Obesitas atau Kelainan Tulang Belakang
    Struktur tulang belakang yang tidak normal membuat prosedur lebih kompleks dan meningkatkan risiko cedera.
  • Penggunaan Obat Antikoagulan
    Obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin dapat memperbesar risiko perdarahan.

Cara Mengurangi Risiko Efek Samping

  1. Evaluasi Medis Sebelum Prosedur: Pastikan dokter mengetahui riwayat kesehatan, alergi, atau penggunaan obat-obatan sebelumnya.
  2. Ikuti Arahan Pasca-Operasi: Hindari aktivitas fisik berat selama 24 jam setelah suntik bius. Jika muncul gejala seperti demam atau kelemahan, segera konsultasi ke dokter 6.
  3. Pilih Rumah Sakit Terpercaya: Prosedur yang dilakukan oleh tim medis berpengalaman dan fasilitas lengkap dapat meminimalkan kesalahan teknis 7.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika muncul gejala berikut setelah suntik bius spinal:

  • Nyeri kepala berat yang tidak membaik dengan istirahat.
  • Demam tinggi atau menggigil (tanda infeksi).
  • Gangguan sensorik atau motorik yang bertahan lebih dari 24 jam.
  • Kesulitan buang air kecil atau inkontinensia.

Suntik bius di tulang belakang adalah prosedur yang aman dan efektif untuk menghilangkan rasa sakit selama operasi atau persalinan. 

Meskipun memiliki risiko efek samping, sebagian besar gejala bersifat sementara dan dapat dikelola dengan baik. Penting bagi pasien untuk memahami manfaat dan risiko prosedur ini serta menjaga komunikasi yang baik dengan tim medis untuk memastikan keamanan selama dan setelah operasi

Dengan pemahaman yang tepat dan persiapan yang matang, suntik bius spinal dapat menjadi pilihan anestesi yang memberikan manfaat optimal tanpa komplikasi berarti. Jika memiliki pertanyaan tambahan, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter anestesi sebelum menjalani prosedur.

Lamina Pain and Spine Center: Solusi Terbaik Atasi Masalah Nyeri Tulang Belakang

Lamina Pain and Spine Center hadir dengan layanan medis inovatif yang fokus pada penanganan nyeri tulang belakang dan sendi tanpa perlu prosedur pembedahan besar.

Salah satu terapi unggulan yang ditawarkan adalah Joimax, sebuah teknik minimal invasif yang bertujuan mengurangi peradangan dan memperbaiki fungsi sendi dengan tingkat risiko yang lebih rendah.

Perpaduan antara teknologi terkini dan keterampilan medis yang mendalam, Klinik Lamina Pain and Spine Center telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu pusat pengobatan nyeri dan tulang belakang terkemuka di kawasan Asia Tenggara.

Selain pengobatan medis, Klinik Lamina juga menawarkan program rehabilitasi yang komprehensif.

Program ini dirancang untuk mendukung proses pemulihan pasien melalui pendekatan fisioterapi dan latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu.

Tujuannya adalah untuk mengembalikan fungsi sendi dan meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.

Jika Anda membutuhkan perawatan untuk masalah tulang belakang lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis di Klinik Lamina.

Jadwalkan janji konsultasi dengan dokter dan dapatkan manfaat dari pendekatan medis yang lebih minimal invasif dan lebih minim risiko.Untuk informasi lebih lanjut terkait saraf kejepit dan metode pengobatanya, silahkan menghubungi tim Lamina di nomor Whatsapp 0811-1443-599.

***

Sumber foto: Freepik

Facebook
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer