Inilah Bahaya Sedentary Lifestyle Bisa Sebabkan Saraf Kejepit

sedentary lifestyle

Gaya hidup sedentary atau kurang bergerak semakin sering menjadi penyebab utama saraf kejepit yang bisa mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Kebiasaan duduk terlalu lama tanpa diselingi aktivitas fisik menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang dan saraf, yang memicu nyeri bahkan gangguan fungsi saraf.

Kondisi ini tidak hanya dialami oleh para pekerja kantoran yang kerap menghabiskan waktunya dengan duduk bekerja, namun siapapun yang tidak cukup bergerak. Menyadari efek negatif dari gaya hidup sedentary adalah langkah awal penting untuk mencegah dan mengatasi saraf kejepit.

Mulailah sekarang dengan meningkatkan aktivitas fisik dan menjaga pola hidup lebih aktif guna melindungi kesehatan saraf dan tulang belakang Anda.

Apa Itu Sedentary Lifestyle?

Sedentary lifestyle adalah kebiasaan kurangnya aktivitas fisik sehingga tubuh banyak menghabiskan waktu dalam posisi duduk atau berbaring, tanpa bergerak aktif. Contohnya adalah rutinitas kerja yang menuntut duduk berjam-jam, serta kebiasaan bermalas-malasan di rumah.

Mengapa Sedentary Lifestyle Berisiko Menyebabkan Saraf Kejepit?

Saraf kejepit terjadi ketika saraf mengalami tekanan berlebihan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, atau diskus tulang belakang. Berikut mekanisme utama bagaimana gaya hidup kurang gerak bisa memicu kondisi ini:

  • Melemahnya Otot Penyangga: Kurangnya aktivitas menyebabkan otot-otot punggung dan leher menjadi melemah dan kaku. Otot yang lemah tidak dapat menopang tulang belakang dengan baik, sehingga saraf mudah terjepit.
  • Postur Tubuh yang Tidak Ideal: Duduk dalam posisi yang salah dalam waktu lama misalnya membungkuk atau menunduk akan mengubah posisi tulang belakang sehingga menekan saraf di area leher, punggung, atau pinggang.
  • Penurunan Sirkulasi Darah: Duduk terus-menerus menghambat aliran darah sehingga otot dan saraf kekurangan nutrisi dan oksigen, memperparah iritasi saraf.
  • Kenaikan Berat Badan: Sedentary lifestyle sering mengakibatkan obesitas yang memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang dan saraf, memicu saraf kejepit.

Gejala Saraf Kejepit Akibat Sedentary Lifestyle

Penyakit saraf kejepit akibat duduk lama biasanya menunjukkan gejala berupa:

  • Nyeri dan kaku di bagian leher, punggung, pinggang, atau bahu
  • Kesemutan, kebas, atau mati rasa di tangan, kaki, atau area sekitarnya
  • Kelemahan otot akibat saraf terganggu

Dampak Lain dari Sedentary Lifestyle

Selain risiko saraf kejepit, gaya hidup sedentary juga meningkatkan kemungkinan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi akibat berkurangnya hormon endorfin karena minimnya gerak.

Cara Mencegah Saraf Kejepit akibat Sedentary Lifestyle

Pencegahan terbaik adalah perubahan gaya hidup, meliputi:

  • Menghindari duduk lebih dari 1 jam tanpa bergerak, istirahat dengan berjalan atau peregangan singkat
  • Memperbaiki postur saat duduk menggunakan kursi ergonomis dan posisi punggung yang benar
  • Rutin olahraga ringan sampai sedang untuk menguatkan otot penyangga tulang belakang
  • Mengatur berat badan ideal agar tulang belakang tidak terlalu menahan beban

Solusi Tepat Mengatasi Saraf Kejepit dengan Radiofrekuensi Ablasi

Jika saraf kejepit sudah menimbulkan nyeri kronis dan sulit diatasi dengan terapi konservatif, radiofrekuensi ablasi menjadi pilihan efektif. Prosedur minimal invasif ini menggunakan energi radiofrekuensi untuk menghancurkan saraf yang menyebabkan nyeri tanpa merusak jaringan lain.

Radiofrekuensi ablasi dapat mengurangi nyeri secara signifikan, memperbaiki fungsi saraf, dan mempercepat pemulihan tanpa perlu operasi terbuka yang rumit. Dengan teknologi ini, pasien saraf kejepit yang disebabkan oleh sedentary lifestyle dapat kembali beraktivitas normal dengan lebih cepat dan nyaman.

Cara Mengurangi Risiko Saraf Kejepit 

Cobalah untuk melakukan hal-hal di bawah ini untuk mencegah saraf kejepit:

Peregangan untuk Meningkatkan Fleksibilitas

Melakukan peregangan sederhana setiap beberapa jam bisa membantu otot tetap fleksibel dan mengurangi risiko saraf kejepit. Fokuskan peregangan pada punggung, leher, dan bahu.

Aktivitas Fisik Ringan untuk Mengurangi Risiko Saraf Kejepit

Berjalan-jalan singkat, naik turun tangga, atau melakukan latihan ringan dapat menjaga kelenturan otot dan mencegah ketegangan saraf.

Pentingnya Ergonomi dalam Kehidupan Sehari-hari

Pastikan kursi dan meja kerja mendukung postur tubuh yang baik. Kursi ergonomis dan meja dengan ketinggian yang sesuai bisa sangat membantu dalam menjaga kesehatan tulang belakang.

Mengubah Kebiasaan Duduk Lama dengan Istirahat Teratur

Beristirahatlah setiap satu jam untuk sekadar berdiri, berjalan, atau meregangkan tubuh. Kebiasaan ini membantu menjaga postur dan mengurangi tekanan pada saraf.

Rutin Olahraga untuk Menjaga Postur dan Mencegah Saraf Kejepit

Pilihan olahraga seperti yoga, pilates, atau latihan peregangan lainnya sangat baik untuk memperkuat otot inti dan menjaga postur tubuh agar lebih stabil.

Menghindari Sedentary Lifestyle untuk Kesehatan Optimal

Mengurangi waktu duduk dan meningkatkan aktivitas fisik adalah langkah sederhana namun penting untuk menjaga kesehatan saraf dan tubuh secara keseluruhan. 

Mulailah untuk memasukkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian, menjaga postur tubuh, dan memperhatikan ergonomi tempat kerja dapat membantu kita terhindar dari berbagai risiko kesehatan, termasuk saraf kejepit. 

Dengan perubahan kecil ini, kita bisa menjalani hidup yang lebih sehat dan produktif.

Namun, jika Anda merasakan gejala saraf kejepit yang sudah mengganggu, segeralah periksakan diri ke Klinik Lamina. 

Untuk konsultasi terkait masalah saraf kejepit dan nyeri tulang belakang lainnya, segeralah menghubungi Lamina melalui nomor Whatsapp 0811-1443-599.

Lamina berlokasi di Mampang dengan cabang yang tersebar di Cibubur, Kuningan, dan Pulomas.

Lamina juga menyediakan layanan telekonsultasi bagi anda yang terkendala jarak dan ambulans untuk membantu memudahkan pasien untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Untuk mengecek jadwal praktik dokter dan konsultasi, silakan klik di sini.

Frequently Asked Question (FAQ):

  1. Apa itu sedentary lifestyle dan bagaimana hubungannya dengan saraf kejepit?
    Sedentary lifestyle adalah gaya hidup kurang bergerak atau duduk terlalu lama, yang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada saraf sehingga memicu saraf kejepit.​
  2. Mengapa duduk lama bisa menyebabkan saraf kejepit?
    Duduk lama terutama dengan postur yang salah dapat menyebabkan tulang belakang tidak sejajar dan memberi tekanan pada saraf, meningkatkan risiko saraf kejepit.lamina
  3. Bagaimana cara mencegah saraf kejepit akibat sedentary lifestyle?
    Mencegah dengan rutin bergerak, memperbaiki postur tubuh saat duduk, dan melakukan peregangan untuk mengurangi tekanan pada saraf.

***

Sumber foto: Freepik

Facebook
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer