Skoliosis adalah kondisi kelainan tulang belakang yang menyebabkan lengkungan abnormal pada tulang belakang. Mengenali gejala skoliosis sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti nyeri punggung kronis atau gangguan fungsi organ. Gejala skoliosis biasanya meliputi pergeseran bahu yang tidak simetris, posisi kepala yang miring, dan perbedaan tinggi pinggul. Jika gejala ini diabaikan, lengkungan tulang bisa semakin parah dan mempengaruhi kualitas hidup.
Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, skoliosis bisa dikendalikan untuk mencegah risiko komplikasi yang lebih serius. Mari pahami ciri-ciri skoliosis agar Anda dan keluarga bisa melakukan langkah pencegahan atau pengobatan sedini mungkin.
Apa Itu Skoliosis?
Skoliosis adalah kondisi kelainan pada tulang belakang yang ditandai dengan lengkungan ke arah samping, menyerupai bentuk huruf C atau S. Kelainan ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja sebelum masa pubertas, terutama pada usia 10-15 tahun.
Penyebab skoliosis bisa bermacam-macam, mulai dari faktor genetik, bawaan lahir, hingga gangguan saraf dan otot. Skoliosis dapat menimbulkan gejala seperti nyeri punggung, ketidakseimbangan bahu atau pinggul, dan jika tidak ditangani, dapat menyebabkan gangguan fungsi organ dan penurunan kualitas hidup. Penanganan dini sangat dianjurkan agar kondisi tidak memburuk dan komplikasi dapat dicegah.
Gejala Skoliosis yang Sebaiknya Diwaspadai
Menurut dr. Faisal, M. Ked ( Neurosurg ), Sp. Bs, FINPS, FINSS, dokter spesialis bedah saraf di Klinik Lamina, pada kasus yang ringan biasanya skoliosis tidak menimbulkan gejala. Namun, ada ciri-ciri umum skoliosis yang bisa diperhatikan, misalnya:
- Kelengkungan tulang belakang yang terlihat, seperti punggung mungkin tampak melengkung ke satu sisi saat berdiri lurus.
- Satu bahu atau pinggul mungkin terlihat lebih tinggi daripada yang lain. Kondisi ini sering menjadi tanda pertama yang diperhatikan oleh orang tua atau dokter.
- Satu sisi pinggang mungkin tampak lebih tinggi atau lebih menonjol.
- Postur tubuh tampak miring atau tidak seimbang, terutama saat berdiri atau berjalan.
- Meskipun tidak selalu terjadi, beberapa orang dengan skoliosis mungkin mengalami nyeri punggung, terutama jika kelengkungan cukup parah.
- Karena ketegangan yang tidak merata pada otot punggung, penderita skoliosis bisa merasakan kelelahan otot lebih cepat.
Apa Saja Penyebab Skoliosis?
Sebagian besar kasus skoliosis bersifat idiopatik, yang berarti penyebab pastinya tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi, termasuk:
- Faktor genetik atau ada keluarga yang memiliki riwayat skoliosis dapat meningkatkan risiko.
- Penyakit seperti cerebral palsy atau distrofi otot dapat menyebabkan skoliosis.
- Kelainan pada tulang belakang yang terjadi saat lahir
- Cedera atau infeksi yang mempengaruhi tulang belakang
Cara Mengatasi Skoliosis di Lamina Pain and Spine Center
Penanganan skoliosis tergantung pada tingkat keparahan kelengkungan dan usia penderita. Beberapa cara untuk mengatasi skoliosis secara umum mencakup:
- Pada kasus skoliosis ringan, dokter mungkin hanya akan memantau perkembangan kelengkungan dengan pemeriksaan rutin dan sinar-X. Ini biasanya dilakukan pada anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
- Jika skoliosis didiagnosis pada tahap awal dan kelengkungannya sedang, penggunaan penjepit dapat membantu mencegah perkembangan lebih lanjut. Penjepit ini harus dipakai sesuai petunjuk dokter, biasanya selama beberapa jam setiap hari.
- Fisioterapi dapat membantu memperbaiki postur dan mengurangi nyeri. Terapi ini sering digunakan sebagai bagian dari program rehabilitasi yang lebih luas.
- Untuk skoliosis yang menyebabkan nyeri, dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri atau terapi lainnya untuk mengatasi gejala.
- Pada kasus skoliosis yang parah atau progresif, operasi mungkin diperlukan. Prosedur yang umum adalah fusi tulang belakang, dimana tulang belakang yang melengkung disatukan untuk mencegah kelengkungan lebih lanjut.
Cara Mencegah Skoliosis
Tidak ada cara pasti untuk mencegah skoliosis, terutama karena banyak kasus yang idiopatik. Namun, deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut. Dengan pemantauan dan perawatan yang tepat, banyak penderita skoliosis dapat menjalani kehidupan yang normal dan aktif.
Skoliosis adalah kondisi medis yang membutuhkan perhatian khusus untuk mencegah komplikasi serius. Mengenali gejala sejak dini dan memahami berbagai opsi penanganan dapat membantu penderita menjalani hidup dengan kualitas yang baik. Jika Anda mengalami tanda atau ciri yang dijelaskan di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis di Lamina Pain and Spine Center.
Dokter akan memberikan diagnosis dan jenis perawatan yang sesuai dengan kondisi skoliosis Anda. Untuk informasi lebih lanjut terkait skoliosis dan penanganannya, silakan buat janji konsultasi dengan menghubungi nomor Whatsapp 0811-1443-599.
***
Sumber foto: Freepik
Frequently Asked Question (FAQ):
- Apa itu skoliosis?
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang melengkung ke samping membentuk huruf C atau S, biasanya terjadi pada anak dan remaja. - Apa saja gejala skoliosis yang umum?
Gejala umum skoliosis meliputi tulang belakang melengkung, bahu tidak rata, pinggul menonjol, punggung kaku, dan nyeri punggung. - Kapan harus periksa ke dokter jika ada gejala skoliosis?
Segera periksa ke dokter jika terlihat lengkungan tulang belakang atau gejala seperti bahu tidak sejajar dan muncul rasa nyeri yang mengganggu, untuk penanganan dini dan pencegahan komplikasi.