Tulang Ekor Sakit Saat Duduk, Penyebab dan Penanganannya

tulang ekor sakit saat duduk

Tulang ekor sakit saat duduk dapat mengusik kenyamanan Anda saat bekerja maupun saat menikmati secangkir kopi.

Tulang ekor adalah tulang yang berada pada bagian terbawah dari tulang belakang atau vertebra.

Dulu tulang ekor ini dianggap menyatu tetapi nyatanya tulang ini dapat bergerak namun terbatas.

Tulang ekor biasanya bergerak sedikit ke depan atau belakang seiring dengan pergerakan panggul dan tungkai. Contohnya saat duduk atau berdiri, tulang penyusun panggul (termasuk tulang ekor) sedikit berputar ke luar dan ke dalam guna menyeimbangkan tubuh.

Walau tulang ini kecil dan terletak paling bawah, tulang ini terdiri dari banyak otot, ligament, dan tendon yang menunjang fungsinya untuk membantu mendukung dan menjaga kestabilan saat melakukan duduk.

Tulang ekor ini juga berhubungan dengan otot-otot panggul dasar yang membantu kerja anus yang membantu proses buang air besar, menopang vagina, dan membantu kerja otot saat berjalan, lari dan menggerakkan kaki.

Itu sebabnya ketika jatuh dalam posisi duduk, tulang ini berisiko mengalami retak, bergeser atau bahkan patah yang kadang dapat menimbulkan tulang ekor sakit.

Tulang Ekor

Tulang ekor sakit memiliki banyak istilah dalam medis, yaitu coccydinia, coccygodynia, coccygeal pain, coccy pain, atau coccyaglia.

Istilah “tulang ekor” berasal dari kata Yunani yaitu “cuckoo” karena menyerupai paruh burung dengan ujung mengarah ke bawah. “Dynia” berarti “rasa sakit”, dan “coccydynia” secara harfiah berarti “nyeri tulang ekor”.

Penyebab coccydinia atau koksidinia ini dapat berupa ketidaknormalan struktur atau cedera, walaupun penyebab nyeri tulang ekor ini tidak diketahui pada sepertiga kasus yang terjadi.

Apabila saraf pada area tulang ekor mengalami iritasi dan meradang, atau mengalami cedera maka akan muncul rasa nyeri pada tulang ekor yang dapat berlangsung lama.

Salah satu masalah pada saraf tulang belakang yang dapat menimbulkan sakit di tulang ekor adalah hernia nukleus pulposus (HNP) akibat menonjolnya bantalan tulang sehingga menjepit saraf tulang belakang, yang juga dikenal dengan saraf terjepit.

Penyebab Tulang Ekor Sakit

-Cedera atau jatuh merupakan penyebab utama nyeri tulang ekor. Jatuh dapat menimbulkan peradangan pada ligament atau fraktur atau bahkan bergesernya tulang ekor.

Tekanan berulang. Berbagai aktivitas yang memberikan beban atau tekanan pada tulang ekor secara terus menerus dalam waktu lama, seperti berkuda atau duduk di permukaan yang keras dalam waktu lama, dapat menjadi penyebab tulang ekor nyeri.

Bila penyebabnya ini, kemungkinan nyeri hanya sementara saja namun bila ada inflamasi dan tidak ditangani dengan tepat, nyeri bisa kronis dan jangka panjang yang nantinya dapat mengganggu mobilitas sendi bagian bawah tulang belakang.

Baca Juga:  Akupunktur Medis: Solusi Terkini Hidup Sehat Bebas Nyeri

-Proses melahirkan. Saat kepala bayi melewati bagian atas tulang ekor, dapat menekan tulang ekor dan kemungkinan bisa mencederai struktur tulang ini (bantalan tulang, ligament dan tulang).

Tumor atau infeksi. namun faktor ini biasanya jarang.

-Penjalaran nyeri dari segmen tulang belakang yang lain, misalnya saraf kejepit lumbar (hernia nukleus pulposus/HNP) atau adanya proses pengapuran pada tulang belakang bagian pinggang akibat usia. Walau jarang.

Kegemukan dan Tulang Ekor Sakit

Obesitas atau kelebihan berat badan. Berputarnya (rotasi) panggul dan tulang ekor, biasanya lebih sedikit pada individu dengan obesitas sehingga terdapat beban berkelanjutan pada tulang ekor dan meningkatkan risiko terjadinya nyeri tulang ekor.

Salah satu studi menunjukkan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 27,4 (wanita) dan 29,4 (pria) memiliki risiko lebih tinggi mengalami nyeri tulang ekor.

Nyeri tulang ekor kebanyakan terjadi pada wanita, karena:

* Memiliki tulang panggul yang lebih luas, sehingga rotasi panggul berkurang dan tulang ekor rentan akan cedera

* Proses persalinan atau melahirkan, yang mungkin bisa mencederai tulang ekor saat bayi bergerak melewati tulang kecil ini.

Kram otot juga mungkin memiliki peran meningkatkan nyeri tulang ekor pada wanita. Pada pemeriksaan fisik, cukup banyak wanita memaparkan nyeri tulang ekor saat masa pra-menstruasi

Coccydynia juga bisa disebabkan oleh masalah anatomi yang dapat berupa:

-Hipermobilitas, atau tulang ekor terlalu banyak begerak akibatnya menambah tekanan pada sendi antara sakrum dan tulang ekor atau pada tulang ekor itu sendiri.

Mobilitas yang berlebihan juga dapat menarik otot dasar panggul yang menempel pada tulang ekor, mengakibatkan nyeri tulang ekor dan panggul.

– Terbatasnya mobilitas juga bisa menyebabkan tulang ekor menonjol keluar saat duduk, dan dapat meningkatkan tekanan pada tulang dan sendi sakrokoksigeal.

Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan otot dasar panggul kaku atau menegang sehingga timbul rasa tidak nyaman.

– Dalam kasus yang jarang terjadi, bagian dari sendi sakrokoksigeal mungkin terkilir di depan atau belakang tulang ekor, menyebabkan nyeri tulang ekor.

Gejala Tulang Ekor Sakit

Nyeri biasanya terasa tumpul dan terkadang terasa tajam dan timbul pada saat:

-tulang ekor tertekan, misalnya duduk membungkuk, atau duduk di atas permukaan yang keras atau bangku kayu tanpa bantal, atau duduk bersandar.

-ingin berdiri dari posisi duduk, atau sebaliknya.

-nyeri meningkat saat buang air besar, melakukan hubungan seksual.

Pemeriksaan Dokter

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap sesuai dengan keluhan. namun bila dicurigai ada penyebab lainnya, penunjang radiologis yang mungkin dilakukan adalah:

– rontgen untuk membandingkan hasilnya dan mengukur sudut rotasi panggul saat mengubah posisi dari duduk ke berdiri. Bila ukuran ini lebih dari 5-25 derajat, kemungkinan Anda mengalami nyeri tulang ekor.

Baca Juga:  5 Teknologi Pengobatan Terbaik untuk Saraf Kejepit di Lamina Pain and Spine Center

– CT scan atau MRI untuk melihat kemungkinan lain penyebab nyeri, misalnya fraktur, tumor.

Pengobatan Tulang Ekor Sakit

Beragam studi menunjukkan pengobatan non-bedah memiliki tingkat keberhasilan hampir 90%.

Pengobatan lini pertama antara lain:

– mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang dapat membantu meredakan peradangan sekitar tulang ekor

– kompres dingin beberapa kali sehari bermanfaat membantu meredakan peradangan dan nyeri

– kompres hangat (botol berisikan air hangat, berendam dengan air hangat) pada bagian bawah tulang belakang. Cara ini dapat membantu meredakan otot-otot tulang belakang yang menegang yang biasanya menyertai nyeri pada tulang ekor.

– modifikasi gaya hidup yang dapat membantu mengurangi beban tekanan pada tulang ekor, sehingga nyeri pun hilang, misalnya hindari duduk terlalu lama.

– menggunakan bantal penyangga. bantal ini berbentuk huruf U atau V. Bantal ini bisa Anda gunakan saat bekerja di kantor, kelas atau di rumah.

– jika nyeri tulang ekor ini memburuk akibat konstipasi/sembelit, Anda perlu menambahkan jumlah serat ke dalam makanan sehari-hari.

Jika nyeri tulang ekor membandel atau tetap ada, terdapat beberapa pengobatan lain yang mungkin dokter akan merekomendasikan:

Epidural Steroid Injection (ESI) yaitu tindakan minimal invasif dengan menggunakan bantuan imaging guidance untuk memastikan titik tepat injeksi. Injeksi ini cukup efektif sebagai pereda nyeri dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15-45 menit. Prosedurnya yaitu dengan memyuntikkan obat kortikosteroid melalui jarum ke dalam rongga epidural sehingga dokter dapat dengan mudah dan jelas melihat lokasi nyeri.

– Massage atau pijat untuk mengurangi ketengan otot-otot dasar panggul yang melekat pada tulang ekor.

– Peregangan juga bisa membantu meredakan ketegangan otot.

Yuk Cegah Kondisi Ini

Bila Anda berisiko memiliki osteoporosis, mungkin memerlukan pemeriksaan densitas tulang atau bone mineral density.

Anda juga sebaiknya menghindari melakukan ativitas berat yang dapat menambah tekanan pada tulang belakang, seperti:

  • Misalnya gimnastik yang memerlukan fleksibilitas tinggi pada area lumbosakral. Gerakan gimnastik dapat menimbulkan nyeri punggung bawah atau pinggang, nyeri pada kaki, kaki terasa melemah dan kebas.
  • Duduk membungkuk
  • Memutar tubuh atau membungkuk saat ingin mengangkat dan/atau membawa beban berat

Selain itu, sangat penting untuk menguatkan otot-otot inti perut agar membantu menjaga kestabilan tulang belakang dan tulang ekor, antara lain dengan berjalan kaki, yoga.

Yuk, jangan tunggu nyeri bertambah parah dan langsung aja chat atau hubungi Assistance Center Lamina pada nomor yang tertera! Anda akan diarahkan ke dokter spesialis Lamina untuk berkonsultasi.

Semoga bermanfaat!

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer