Saraf Kejepit Kaki, Tarsal Tunnel Syndrome Penyebab Kesemutan

saraf kejepit kaki tarsal tunnel syndrome

Saraf kejepit kaki ternyata bisa loh menyebabkan kaki kesemutan atau nyeri layaknya tersengat arus listrik.

Tetapi memang kejadian saraf kejepit kaki kanan ini cukup jarang.

Penyebab Saraf Kejepit Kaki

Kalau nyeri dan kesemutan tersebut Anda rasakan hanya dari pergelangan kaki hingga ke telapak kaki, kemungkinan Anda mengalami sindrom terowongan tarsal (tarsal tunnel syndrome/TTS).

Pada kaki terdapat struktur terowongan yang merupakan bagian dari pergelangan kaki dengan lebar sekitar 2,5-3 cm. Saraf kaki yang terjepit pada terowongan ini adalah saraf tibialis yang berfungsi mengantarkan informasi sensorik (misalnya sentuhan, tekanan) dari tumit dan telapak kaki.

Dasar atau lantai terowongan pada kaki terdiri dari tulang-tulang yang dalam bahasa latinnya adalah tulang tarsal.

Tulang-tulang tersebut beratapkan jaringan ikat (fleksor retinaculum).  

Nah jadilah terowongan ini layaknya rongga atau ruangan yang tertutup dan terbatas. Dalam terowongan ini ada saraf tibialis, tendon dan struktur lainnya seperti pembuluh darah arteri dan vena.

Gejala saraf kejepit kaki kanan yang Anda rasakan bila saraf tibialis yang ada dalam terowongan tersebut mengalami jepitan atau tekanan.

Dari sebagian besar (40-50%) kasus saraf kejepit kaki TTS ini belum tahu penyebabnya secara pasti.

Namun ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan tendon pada kaki membengkak dan nyeri sehingga menyebabkan saraf tibial terjepit.

Para atlet sering mengalami sindrom ini atau Anda pecinta olahraga yang dapat mengakibatkan tekanan pada terowongan tarsal, misalnya olahraga tenis.

Adanya kista ganglion, cedera/trauma, varises vena, kelainan bentuk (deformitas) tulang kalkaneus, meradangnya tendon (tenosynovitis), tumor (lipoma, schwannoma), membengkaknya otot flexor menjadi beberapa kondisi yang dapat menyebabkan saraf kejepit kaki kanan Anda.

Baca Juga:  Pergelangan Tangan Sakit, Begini Cara Mengatasinya

Selain itu, pengapuran atau osteoartritis, terbentuknya jaringan parut pascacedera pergelangan kaki juga dapat membatasi gerakan terowongan ini sehingga berpeluang menjepit saraf.

Kadang penyakit lain, seperti diabetes dan rheumatoid arthritis, dapat berkaitan dengan saraf kejepit kaki.

Kelainan bentuk anatomi kaki seperti telapak kaki datar atau pes planus dan kelebihan berat badan (oebsitas) juga rentan mengalami tarsal tunnel syndrome.

Gejala Saraf Kejepit Kaki Kanan

Tarsal tunnel syndrome atau saraf kejepit kaki dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan saraf kejepit pada area lainnya. Ada yang mengatakan, nyeri akibat kondisi ini terasa memburuk pada malam hari.

Gejalanya bisanya unilateral (salah satu sisi) dan sebagian besar pada kaki sekitar pergelangan kaki dan tumit:

  • terasa nyeri
  • kebas atau mati rasa
  • seperti terbakar atau tersengat listrik
  • kesemutan pada telapak kaki dan tumit

Kesemutan tak hanya pada pergelangan dan tumit, namun juga bisa timbul pada punggung kaki hingga menjalar ke jari-jari kaki dan telapak.

Akibat meregang atau terjepitnya saraf tibia, nyeri yang timbul terasa tumpul dan kadang Anda merasakannya seperti kram.

Saat beraktivitas dan/atau berdiri nyeri dapat memburuk dan dengan beristirahat, nyeri ini mereda atau menghilang.

Gejala terkadang dapat langsung muncul akibat cedera langsung atau keseleo. Kondisi ini lebih sering terjadi akibat penggunaan berlebihan dan berlangsung lama, seperti terlalu lama berdiri, berjalan atau berolahraga.

Pengobatannya Apa?

Pada umumnya pengobatan kondisi ini antara lain injeksi steroid dan obat antinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk membantu meredakan nyeri dan peradangannya.

Setelah memastikan penyebabnya, dokter akan memberikan kombinasi pengobatan dengan terapi fisik rehabilitasi medik untuk membantu meminimalkan kompresi pada saraf tibial, mengurangi kekakuan otot dan mengurangi bengkak serta nyeri.

Baca Juga:  Osteoporosis: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Selain itu dokter juga akan merekomendasikan ortosis kaki untuk digunakan dalam sepatu agar mengurangi beban pada terowongan tarsal.

Bila gejala masih membandel, kemungkinan dokter akan menganjurkan tindakan tertentu yaitu hidrodiseksi saraf untuk membebaskan saraf tibial dari jepitan yang mengganggu kerjanya agar nyeri dapat berangsur hilang.

Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar dokter dapat melakukan pemeriksaan berdasarkan gejala klinis yang Anda alami dan mungkin perlu pemeriksaan penunjang seperti radiologis.

Share via:
Artikel Terkait
Promo Terbaru
Artikel Populer
Topik Populer