Punggung belakang nyeri diperkirakan menjadi salah satu gejala COVID-19 yang menurut para peneliti sulit untuk di deteksi. Pasalnya, kondisi ini umum terjadi dan penyebabnya pun beragam, bisa terjadi karena penyakit lain yang tidak ada kaitannya dengan COVID-19.
Para ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahawa ada sekitar 15% pasien terinfeksi Corona yang mengeluhkan gejala nyeri punggung yang tak biasa.
Sebelumnya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan salah satu gejala dari COVID-19 adalah nyeri otot. Namun, CDC tidak menyebutkan sebera sering gejala nyeri otot yang terjadi pada pasien COVID-19. Tapi, terdapat sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa kondisi ini cukup sering terjadi dan jarang di sadari.
Terkait kondisi ini, CDC tidak menyebutkannya secara spesifik merupakan gejala COVID-19.
Daftar isi [tutup]
- Punggung Belakang Nyeri, Gejala COVID-19?
- Kapan Punggung Belakang Nyeri Harus Dicurigai Terkait COVID-19?
- FAQ: Pertanyaan Seputar Punggung Belakang Nyeri
- Apa saja penyebab nyeri pada punggung belakang?
- Apa yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit punggung?
- Apakah sakit punggung pada wanita bisa menjadi tanda penyakit tertentu?
- Jika nyeri terasa di punggung atas, apakah ini bisa menjadi tanda penyakit tertentu?
- Apakah nyeri punggung merupakan kondisi yang berbahaya?
Punggung Belakang Nyeri, Gejala COVID-19?

Punggung belakang nyeri tak biasa yang pasien Corona alami, di picu karena peradangan dalam tubuh. Peradangan ini kemudian menyebabkan sakit seperti kram pada punggung.
Rasa nyerinya dapat bertahan selama beberapa hari. Hal ini sama seperti gejala flu yang juga dapat menyebabkan rasa nyeri secara menyeluruh pada tubuh. Sakit sendi pada punggung dan kaki ini di sebabkan oleh respons peradangan tubuh terhadap adanya virus. Namun, sumber lain menyatakan gejala ini termasuk dalam Long Covid.
Survey yang di lakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indiana, Amerika Serikat, menemukan gejala punggung nyeri adalah keluhan yang sering di rasakan oleh penyintas COVID-19 yang mengalami Long Covid.
Long Covid merupakan kondisi medis lanjutan setelah pasien di nyatakan negatif berdasarkan tes atau dalam artian sudah sembuh.
Kapan Punggung Belakang Nyeri Harus Dicurigai Terkait COVID-19?
Gejala ini memiliki beragam penyebab, seperti cedera, artritis, masalah pada tulang belakang, atau osteoporosis. Oleh sebab itu, jangan langsung panik bahwa kamu terinfeksi virus Corona.
Lalu bagaimana cara mengetahuinmya? Cara terbaik adalah memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi tersebut. Hal ini penting di lakukan terutama jika keluhan di sertai dengan gejala lain, seperti demam, nyeri tenggorokan, lemas, sakit kepala, dan hilangnya fungsi indra perasa dan/atau penciuman.
FAQ: Pertanyaan Seputar Punggung Belakang Nyeri
Apa saja penyebab nyeri pada punggung belakang?
Nyeri punggung belakang bisa terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari cedera otot atau ligamen akibat postur tubuh yang salah, mengangkat beban berat, atau duduk terlalu lama dalam posisi yang tidak ergonomis. Selain itu, masalah pada struktur tulang belakang seperti gangguan pada sendi, diskus, dan saraf juga dapat menjadi penyebabnya. Dalam beberapa kasus, nyeri punggung juga bisa berhubungan dengan kondisi medis tertentu, termasuk infeksi virus seperti COVID-19.
Apa yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit punggung?
Jika mengalami nyeri punggung, Anda bisa mencoba beberapa langkah sederhana untuk meredakannya, seperti beristirahat dengan cukup, melakukan peregangan atau yoga, menggunakan bantalan untuk mendukung postur tubuh, serta mengompres area yang nyeri dengan es batu untuk mengurangi peradangan. Selain itu, obat pereda nyeri juga bisa digunakan sesuai dengan anjuran dokter jika diperlukan.
Apakah sakit punggung pada wanita bisa menjadi tanda penyakit tertentu?
Pada wanita, nyeri punggung tidak hanya disebabkan oleh masalah otot atau tulang belakang, tetapi juga bisa berkaitan dengan gangguan pada organ dalam seperti rahim, indung telur, atau ginjal. Perubahan hormon sepanjang siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause juga dapat memicu nyeri punggung. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebabnya agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika nyeri terasa di punggung atas, apakah ini bisa menjadi tanda penyakit tertentu?
Nyeri di area punggung atas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk gangguan pada tulang belakang seperti herniated nucleus pulposus (HNP), skoliosis, osteoporosis, atau osteoarthritis. Dalam beberapa kasus, nyeri ini juga bisa dipicu oleh adanya tekanan tumor pada saraf atau tulang belakang. Jika nyeri berlangsung lama dan semakin memburuk, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Apakah nyeri punggung merupakan kondisi yang berbahaya?
Sebagian besar kasus nyeri punggung yang umum terjadi dapat membaik dalam waktu 2–4 minggu dengan perawatan yang tepat. Namun, jika nyeri berlangsung lebih dari 6 minggu atau disertai dengan gejala lain seperti demam, penurunan berat badan drastis, atau gangguan saraf seperti mati rasa dan kelemahan, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Penyebab serius seperti patah tulang, infeksi, atau penyakit autoimun bisa saja menjadi faktor yang mendasarinya.